Good Corporate Governance 2012
Hal 2855
k. Review kebijakan dan prosedur TSI.
l. Pengadaan License Microsoft secara berkala yang disesuaikan dengan pengembangan.
m. Training aplikasi dan komputer untuk cabang-cabang.
n. Training competency IT divisi TSI.
5. KOMITE KREDIT
Komite Kredit Pusat adalah Komite yang terdiri dari Anggota Direksi Bank dan Kepala Divisi terkait yang bertanggung jawab dan diberi wewenang untuk memutuskan jumlah Credit Exposure Bank dalam
bentuk Aktiva Produktif sesuai dengan jumlah atau limit tertentu yang telah ditetapkan.
5.1. Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas: a.
Menyelenggarakan RapatPertemuan KKP untuk mengevaluasi usulan kredit dan meminta datainformasi apabila diperlukan.
b. Memberikan persetujuanpenolakan terhadap usulan kredit, baik kredit Treasury,
Financial Institution, Capital Market, Kredit Korporasi, Kredit Komersil, Kredit SMEUKM, Kredit Konsumer serta Kredit Perusahaan Pembiayaan.
Tanggung Jawab: a.
Memastikan bahwa proses pemberian kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku b.
Memastikan bahwa proses pemberian kredit telah menerapkan manajemen risiko.
5.2. Susunan Keanggotaan Komite Kredit
1. Direktur Utama, sebagai Ketua merangkap Anggota dan Direktur Utama dapat mengambil alih
tugas Direksi lainnya apabila penggantinya berhalangan. Bilamana berhalangan, sebagai penggantinya adalah :
Pengganti I : Direktur Treasury, Financial Institution Capital Market. Pengganti II : Direktur Business.
2. Direktur Treasury, Financial Institution Capital Market, sebagai Anggota. Bilamana
berhalangan, sebagai penggantinya adalah : Pengganti I : Direktur Business.
Pengganti II : Direktur Operasi Sistem.
3. Direktur Business, sebagai Anggota.
Bilamana berhalangan, sebagai penggantinya adalah : Pengganti I: Direktur Treasury,Financial Institution Capital Market.
Pengganti II: Direktur Operasi Sistem.
4. Kepala Divisi yang membidangi jenis kredit yang diproses, sebagai anggota dan sebagai sumber
informasi : Divisi Treasury, atau
Divisi Financial Institution Capital Market, atau Divisi Kredit Korporasi, atau
Divisi Kredit Komersil, atau Divisi Kredit SME UKM, atau
Divisi Kredit Konsumer, atau Divisi Kredit Perusahaan Pembiayaan.
6. UNIT
– UNIT LAINNYA
A. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi perusahaan, Bank telah menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas
Good Corporate Governance 2012
Hal 2955
kegiatan publikasi mengenai aktifitas Bank dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris
Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal serta sebagai penghubung antara Bank Victoria dengan stakeholders.
Sejak September 2010 Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Susilowati melalui Surat Keputusan Direksi No. 001SK-DIR0910 tanggal 01 September 2010. Seorang Warga Negara Indonesia,
memulai karir di Bank Victoria sejak tahun 2004, Sebagai Kepala Seksi Unit Kerja Akunting dan Pengawasan Keuangan dan pernah bertugas sebagai Kepala Bagian General Affairs pada Bank
Swaguna entitas anak PT Bank Victoria International. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara pada tahun 2003 dan meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas
Trisakti, Jakarta pada tahun 2009. Beliau mengundurkan diri sebagai Sekretaris Perusahaan pada tanggal 13 Februari 2013 digantikan oleh Ruly Dwi Rahayu sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
No. 021SK-DIR0113 tanggal 30 Januari 2013 efektif sejak tanggal 01 Februari 2013. Beliau adalah seorang Warga Negara Indonesia, memulai karir di bank sejak tahun 1991-1995 sebagai Staff
Auditor PT Bank Panin, Kepala Satuan Kerja Audit Intern PT Bank Victoria International Tbk. 1995- 2006, Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan PT Bank Victoria International Tbk. 2006-
2011, Kepala Divisi Manajemen Risiko PT Bank Victoria International Tbk. 2011, Sarjana Kimia Universitas Indonesia 1990
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Sekretaris Perusahaan memiliki berbagai sarana antara lain melalui
RUPS, paparan
publik, pers
release, laporan
tahunan, dan
situs Bank
www.victoriabank.co.id. Menunjuk Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary bahwa dalam rangka perkembangan Pasar Modal di Indonesia serta untuk meningkatkan pelayanan Emiten atau Perusahaan Publik kepada masyarakat pemodal, maka
kepada setiap Emiten atau Perusahaan Publik diwajibkan membentuk fungsi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary yang antara lain bertugas:
a.
Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal
berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik. c.
Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya. d.
Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan LK serta masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Bursa No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat Lampiran II Nomor Kep-305BEJ07-2004
tanggal 19 Juli 2004, Corporate Secretary selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan juga wajib menjalankan
tugas: a.
Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan terctat maupun afiliasinta yang antara lain mencakup kepemilikan saham,
hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan tercatat.
b. Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5 atau lebih.
c. Menghadiri rapat direksi dan membuat minuta hasil rapat.Bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
B. Unit Anti Fraud