SanksiDenda Kepemilikan Saham oleh Karyawan Whistleblowing

Good Corporate Governance 2012 Hal 4555 Perdata Pidana Telah Selesai telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap - Dalam Proses Penyelesaian - Total - Jumlah Permasalahan Hukum Terdapat 1 satu perkara tindak pidana yang telah dilaporkan oleh Bank kepada pihak berwajib dan perkaranya telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan atas Putusan Pengadilan tersebut Jaksa mengajukan banding. Dengan adanya perkara tersebut tidak mempunyai pengaruh yang material bagi Bank.

K. SanksiDenda

Daftar DendaSanksi yang Dibebankan Tahun 2012 : No. Tanggal Surat No. Surat Dari Perihal Jumlah Rp 1 9 Jan 2012 13139DPB3TPB3-2Rahasia Bank Indonesia Laporan Hasil Pemeriksaan bank posisi 30 Juni 2011 2,100,000 2 30 Mar 2012 S-403BLS.22012 BAPEPAM-LK Sanksi Administratif berupa Denda atas keterlambatan pelaporan transaksi efek periode pelaporan bulan Juni 2010 9,380,000 3 4 April 2012 S-484BLS.22012 BAPEPAM-LK Sanksi Administratif atas keterlambatan penyampaian laporan hasil pemeringkatan atas efek bersifat utang obligasi II PT.BVIC tahun 2007 dan pengumuman di surat kabar 40,000,000 4 18 Juli 2012 Invoice No. cia0019Victoria-18 Juli 2012 Creative Image Academy Sanksi penalty design seragam 10,000,000 5 22 Oktober 2012 1465DPB3PB3-2Rahasia Bank Indonesia Kekurangan pengenaan sanksi kewajiban membayar atas pelanggaran GWM rupiah bank saudara periode 2005-2009 15,365,167 6 9 Oktober 2012 S-652BLS.22012 BAPEPAM-LK Sanksi denda atas keterlambatan penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum PT. BVIC periode Juni 2012 16,000,000 92,845,167 TOTAL

L. Kepemilikan Saham oleh Karyawan

Program kepemilikan saham saham oleh karyawan danatau manajemen Bank tahun 2012 No. Jumlah Jangka Waktu Persyaratan Karyawan danatau yang Berhak Harga Exercise - - - -

M. Whistleblowing

Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan sistem pengendalian fraud dan mendeteksi kejadian fraud, Bank menetapkan kebijakan whistleblowing yang merupakan kebijakan terpisah dari Pedoman Penyelesaian Pengaduan Nasabah. Kebijakan whistleblowing merupakan bentuk komitmen Bank dalam menerapkan strategi anti fraud dan sebagai panduan bagi stakeholders dalam mekanisme pengaduan pelanggaran dan menjamin adanya proteksi bagi pelapor. Bank berkewajiban menerima pengaduan pelanggaran baik dari pihak internal maupun eksternal termasuk mantan karyawan Bank. Pengaduan pelanggaran tersebut wajib diselesaikan oleh Bank baik Good Corporate Governance 2012 Hal 4655 dari pelapor yang mencantumkan identitasnya dengan jelas dan benar ataupun yang bersifat tanpa identitas namun disertai dengan bukti awal adanya pelanggaran. Penyampaian pengaduan pelanggaran oleh whistleblower dapat disampaikan melalui sarana-sarana yang telah disediakan Bank, yaitu: Melalui kotak surat yang ditujukan kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Unit Anti fraud pada alamat Kantor Pusat Bank; Melalui email resmi yang ditujukan kepada Unit Anti fraud dengan alamat: unitantifraudvictoriabank.co.id; dan Melalui saluran telepon yang ditujukan kepada Unit Khusus dengan nomor: 021-5735425. Untuk pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh karyawan Bank, penyampaian pengaduan pelanggaran ditujukan kepada Direktur Utama Bank dengan tembusan kepada Unit Anti fraud; sementara untuk pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh anggota Direksi atau bahkan Direktur Utama, ditujukan tetap kepada Direktur Utama Bank dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Unit Anti fraud. Pengaduan pelanggaran tersebut akan dikelola oleh Unit Anti fraud sebagai unit yang berada didalam Biro Hukum Remedial dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama serta memiliki jalur komunikasi secara langsung kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan mekanisme whistleblowing yang diterapkan Bank, setiap pengaduan pelanggaran akan diverifikasi oleh Unit Anti fraud dalam laporan tertulis yang ditujukan kepada Direktur Utama dan atau Dewan Komisaris secara langsung atau melalui Kepala Divisi Biro Hukum Remedial. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi pelanggaran yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka pengaduan akan diproses ke tahap investigasi sesuai jenis pengaduan dan pelaku pelanggaran. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku dan apabila terbukti adanya pelanggaran oleh pegawai yang mengarah ke tindak pidana, maka akan dilanjutkan proses hukum yang berlaku kepada lembaga penegak hukum dengan Direksi sebagai pejabat penyerah perkara. Pemantauan tindak lanjut dan penyampaian tanggapan atas pengaduan pelanggaran akan dilakukan oleh Unit Anti fraud. Dalam rangka perlindungan terhadap pelapor whistleblower protection, Bank akan memberikan perlindungan penuh baik untuk pihak internal maupun eksternal Bank, baik bagi pelapor maupun saksi yang berpartisipasi dalam proses investigasi, penyelidikan dan penyidikan termasuk sidang terhadap perkara yang menjadi perhatian publik. Kerahasiaan identitas pelaporan hanya dimungkinkan untuk diungkapkan apabila diperlukan dalam proses investigasi lanjutan dan untuk mematuhi hukum dalam proses penyidikan pihak berwajib. Perlindungan pelapor dan saksi khususnya jika pelapor berasal dari eksternal Bank, mengacu kepada ketentuan Undang-undang Nomo 13 tahun 2006 tentang perlidungan pelapor dan korban.

N. Website