Good Corporate Governance 2012
Hal 155
A. PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank melalui jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan Good Corporate Governance yang baik
dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan bisnis sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai pokok yang tertuang dalam GCG. Hal ini dilaksanakan dalam rangka melindungi kepentingan stakeholder, meningkatkan kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku serta nilai-nilai yang berlaku di dunia perbankan.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank dalam menjalankan aktivitas
operasionalnya di tengah persaingan bisnis. Melalui penerapan GCG ini, manfaat yang diperoleh antara lain kepercayaan stakeholders semakin meningkat sehingga misi Bank untuk menjadi bank pilihan nasabah yang
terpercaya, sehat dan efisien dapat terwujud. Untuk mewujudkan misi tersebut, Bank menerapkan lima prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, indepedensi, dan kewajaran dalam kegiatan bisnis
dan operasional Bank sehari-hari. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite, penerapan fungsi kepatuhan, auditor
internal dan eksternal, penerapan manajemen risiko, serta transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Bank.
Struktur Tata Kelola Perusahaan Struktur tata kelola perusahaan terdiri dari atas Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris, dan
Direksi yang berperan utama dalam pelaksanaan GCG secara komprehensif. Selain elemen utama tersebut, terdapat elemen pendukung yang terdiri dari Komite di bawah Dewan Komisaris, Komite di bawah Direksi, Audit
Internal, Audit Eksternal, Legal, Kepatuhan dan Corporate Secretary.
Rapat Umum Pemegang Saham Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta pedoman GCG, Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam setahun sebagai forum bagi para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan Bank, di luar wewenang Dewan Komisaris dan
Direksi. Selama tahun 2012, Bank telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS pada tanggal 29 Juni
2012 dengan keputusan sebagai berikut : 1.
Menerima : a.
Baik dan menyetujui Laporan Tahunan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 termasuk laporan Direksi dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Bank.
b. Baik dan menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Ka tor Aku ta Pu lik Tjahjadi
Ta ara de ga pe dapat wajar ta pa pe ge ualia sesuai de ga lapora No or 0069TT-GAJT- 12012, tanggal 26 Maret 2012, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Bank dari tanggung jawab dan segala tanggungan acquit et de charge atas tindakan pengurusan dan pengawasan
yang Direksi dan Dewan Komisaris jalankan selama tahun buku 2011, sepanjang tindakan- tindakan mereka tercantum dalam Neraca dan Laporan Laba Rugi Bank tahun buku 2012.
c. Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Bank tahun 2011, penambahan modal tanpa hak
memesan efek terlebih dahulu sebesar Rp 58.870.360.000,- exercise Waran Seri IV V sebesar Rp 8.172.431.400,- dan hasil Penawaran Umum Terbatas V sebesar Rp 195.491.925.900,- setelah dikurangi
dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan proses penewaran umum tersebut, telah digunakan seluruhnya oleh Bank sesuai dengan tujuan penggunaan dana yaitu meningkatkan kemampuan
Good Corporate Governance 2012
Hal 255
permodalan serta sebagai sumber pendanaan jangka panjang guna meningkatkan aset produktif, khususnya untuk meningkatkan fasilitas kredit Bank.
2. Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Bank tahun buku 2011 sebesar Rp 187.402.441.878, yang
digunakan untuk : a.
Sebesar Rp 2.000.000.000,- digunakan untuk pembentukan dana cadangan, guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Bank Terbatas dan pasal 26 Anggaran Dasar
Bank. b.
Sisanya sebesar Rp 185.402.441.878 akan dibukukan sebagai laba ditahan. c.
Oleh karena masih diperlukannya dana tunai untuk pengembangan usaha Bank, maka untuk tahun buku 2011, Bank tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
3. Menyetujui perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Bank, yaitu :
a. Mengangkat Eko Rachmansyah Gindo sebagai Direktur Utama Bank, untuk masa jabatan terhitung sejak
ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang akan diselenggarakan tahun 2013 dan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.
b. Mengangkat Daniel Budirahaju sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Bank dan
Zaenal Abidin Pd.D sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham saham Tahunan Bank
yang akan diselenggarakan tahun 2013 dan berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia.
Dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank terhitung sejak diperolehnya persetujuan dari Bank Indonesia atas penilaian kemampuan dan kepatutan fit and proper test sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2013, menjadi sebagai berikut :
DIREKSI KOMISARIS
Posisi di Bank Victoria International
Nama Posisi di Bank Victoria
International Nama
1. Direktur Utama
1. Eko Rachmansyah
Gindo 1.
Komisaris Utama Komisaris Independen
Daniel Budirahaju 2.
Direktur 2.
Gregorius Andrew Andryanto Haswin
2. KomisarisKomisaris
Independen Gunawan
Tenggarahardja 3.
Direktur 3.
Ramon Marlon Runtu
3. KomisarisKomisaris
Independe Zaenal Abidin Ph.D
4. Direktur
4. Oliver Simorangkir
4. Komisaris
Suzanna Tanojo 5.
Direktur 5.
Tamunan
Efektif setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia tanggal 27 September 2012
4. Menyetujui :
a. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Bank untuk menetapkan pembagian tugas
dan wewenang anggota Direksi serta besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun 2012.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada wakil pemegang saham utama Bank yaitu PT Victoria
Securitas untuk menetapkan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan dari anggota Dewan Komisaris.
5. Menyetujui menunjuk Kantor Akuntan Publik Tjahjadi Tamara untuk mengaudit buku-buku Bank untuk
tahun buku 2012 dan memberikan wewenang kepada Direksi berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik pengganti apabila karena satu dan lain hal terjadi perubahan, serta
menetapkan jumlah honorarium kantor akuntan publik tersebut serta persyaratan lain penunjukannya.
Secara rinci pelaksanaan Good Corporate Governance GCG Bank Victoria International tahun 2012 sebagai berikut ini.
Good Corporate Governance 2012
Hal 355
B. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE I