Media dan sumber informasi

“...sama kakak-kakak yang kuliah gitu, yang tinggal di asrama kak. Di perpus sekolah juga kak. Ada juga yang sedikit berbeda, yaitu pernyataan I 10 dikarenakan siswa ini bukan tinggal di asrama tetapi di rumah orang tua: “...sama adik atau kakak di rumah, di perpustakaan...” Atau pernyataan I 12 , yang kelihatannya memiliki minat yang rendah terhadap informasi apapun dan mencari informasi hanya seperlunya saja: “...dari buku-buku di kelas kak, kalo di unit nanya-nanya sama orang...”

4.2.3 Media dan sumber informasi

Media dan sumber informasi menurut pemahaman penulis adalah dua kata yang memiliki makna berbeda namun saling berhubungan. Media informasi menurut penulis adalah bentuk fisik tempat penyimpanan informasi atau perangkat yang secara fisik menyimpan informasi. Contoh media informasi yang biasa digunakan oleh tunanetra adalah: buku bercetak huruf Braille, victor reader stratus, tape recorder, video cassete recorder, dan komputer. Sumber Informasi adalah seseorang atau sesuatu alat yang lebih bersifat sebagai informan, dimana seseorang atau alat tersebut hanya menunjukkan atau memberitahu informasi yang berkenaan dengan informasi yang dicari atau ditanyakan. Sumber informasi ini antara lain televisi, radio, internet dan manusia. Berikut adalah pendapat para informan I 1 -I 12 , Hasil wawancara menunjukkan 10 dari 12 informan mencari informasi dengan bertanya pada orang lain, orang yang dianggap lebih tau tentang informasi yang mereka butuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan tunanetra dengan orang lain dalam usaha pemenuhan kebutuhan informasinya cukup tinggi. Berikut pernyataan I 2 , I 4 , I 5 , I 6 , I 7 , I 8 , I 9 , I 10 , I 11 , I 12 : “...kemudian bertanya ke orang-orang...” “...bertanya pada alumni-alumni...pada guru...pada teman yang awas...” “...bertanya kak kepada teman, Universitas Sumatera Utara “...Bisa bertanya kepada orang, “...bertanya kepada orang yang lebih mahir kak, “...minta diajari... “...bertanya pada guru dan teman-teman yang lebih tau...” “...pernah ada tugas, aku tanya-tanya sama orang...” “...bertanya sama teman-teman, sama guru...” “...kadang nanya-nanya...” Pengguna media komputer untuk menelusur internet juga cukup banyak, yakni 9 orang dari 12 informan. berikut pernyataan dari I 1 , I 2 , I 3 , I 4 , I 5 , I 6 , I 7 , I 9 , dan I 11: “...aku cari di komputer kak...mencari dari internet yang pake jaws...” “...mencarinya di komputer lah kak...” “...Informasinya kan nggak hanya diinternet...” “...komputer internet...” “...udah gitu saya mencarinya di interne...” “...mencari di internet...” “...dari internet...” “...komputer internet...” “...minta sama pegawai di unit untuk carikan informasi di internet kak..” Pengguna buku bercetak Braille sebagai sumber informasi tercetak ternyata menempati urutan ke 3 dari seluruh jumlah informan yakni berjumlah 8 orang. Berikut pernyataan dari I 3 , I 4 , I 5 , I 6 , I 9 , I 10 , I 11 , I 12 : “...itu juga ada di perpustakaan gitu kak...” “...buku dan... “...buku kak...” “...membaca buku... “...kalo di perpustakaan kan ada namanya majalah Gema Braille...” “...buku...” “...ke perpustakaan...” Universitas Sumatera Utara “...cari di buku cetak Kak...” Sebagian lagi cenderung memilih mendengarkan radio atau televisi sebagai sumber informasi yang mereka cari. Berikut pernyataan I 6 , I 7 , I 8 , I 9 , I 12 : “...mendengar dari televisi atau radio gitu kak..” “...radio...” “...dengar radio kak...” “...bisa dengar radio...kalo nggak dengarkan TV...” “...radio...” Terdapat 2 orang dari 12 Informan yang menyatakan memanfaatkan internet dengan menggunakan media handphone, berikut pernyataan I 9 dan I 10 : “...kami kan main HP nya ada itu program namanya JAWS kak, jadi dia itu berbicara kak. Udah di instal melalui komputer Kak...” “...udah gitu aku download dari hp, hp aku kan pake suara, kalo nggak bisa, aku minta tolong sama adik atau kakak...” Ketika penulis menanyakan para informan media atau sumber informasi yang paling mereka sukai, maka hasilnya adalah 9 dari 12 Informan menyatakan paling menyukai media informasi komputer untuk menelusur internet. Selebihnya satu orang menyatakan paling menyukai buku I 10 , satu orang menyukai victor reader I 11 dan satu orang menyatakan paling menyukai radio I 12 . 4.2.4 Cara Mencari Informasi Ada beragam cara orang mencari informasi dalam usaha pemenuhan kebutuhan informasinya. Ada yang melakukan pencarian informasi dengan mandiri, ada yang memanfaatkan orang lain sebagai alat untuk mendapatkan informasi, ada yang menggunakan media tunggal dalam pencarian informasi, dan ada juga yang melakukan pencarian informasi dalam bentuk serangkaian kegiatan yang saling berhubungan dengan memanfaatkan berbagai media informasi Universitas Sumatera Utara Pernyataan I 1 dan I 2 , menunjukkan bahwa ke dua informan ini adalah siswa yang telah mampu mengoperasikan komputer untuk menelusur internet secara mandiri. “...aku cari di perpustakaan tapi kalo nggak ada tulisan tentang itu ya aku cari di komputer yang pake jaws tapi dengan bertanya bagaimana cara membuka kamus di komputer pada guru atau pada mahasiswa di unit, aku yang buka tapi mereka kasih tau cara-caranya...” “...ya, sebelumnya kan udah dipikirkan kak, apa-apa aja yang mau dicari, ya tinggal mencarinya di komputer lah kak, tinggal di ketikkan gitu kak apa yang mau dicari , udah gitu di enter, kemudian kita pilih mana yang mau kita baca kak. Buka komputer di sekolah kak, kemudian bertanya ke orang-orang...” I 3 dalam melakukan penelusuran informasi internet juga sebenarnya sudah mampu melakukannya secara mandiri namun terkadang masih meminta bantuan orang awas untuk melakukan penelusuran dengan alasan efisiensi waktu yang digunakan dalam menelusur informasi. Selain itu, I 3 masih melakukan usaha pencarian informasi yang lain yaitu ke perpustakaan mencari literatur tercetak. Ini menunjukkan bahwa seorang pencari informasi juga memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dalam mencari informasi. Berikut pernyataan I 3 : “...informasinya kan nggak hanya diinternet, itu juga ada di perpustakaan gitu kak. sekarang sudah terbiasa mencari sendiri gitu kak... Ya, perpustakaan itu kan luas, jadi bukunya kan banyak, ya jadi carinya atas bawah tengah sampai dapat gitu kak, kalo tidak ada ya, nanya sama yang bertugas di perpustakaan apakah buku itu ada atau enggak gitu kak, karna mungkin bukan disitu tapi di perpustakaan yang lain...di rak kan ada bagian-bagiannya, udah gitu dibaca satu persatu, kalo bukan itu ya dimasukkan lagi gitu kak...kalo untuk internet, informasinya di print, minta bantu sama guru, kan di print nya Braille, kan dia jadi buku, ya bukunya dibaca. Kalo internet sebenarnya bisa sendiri kak, tapi biar waktunya tidak panjang ya minta bantu sama guru atau orang lain...” Pernyataan yang hampir senada juga disampaikan oleh I 8 : “Cari di internet, minta diajari...dengar radio Kak...” Ada juga pencari informasi yang berusaha melakukan usaha sebisa mungkin mencari informasi, tapi ketika tiba di titik kejenuhan dimana informasi tidak juga Universitas Sumatera Utara ditemukan, si pencari informasi melakukan alternatif pencarian yang lain yaitu memanfaatkan orang-orang yang ada disekitarnya hingga kebutuhan informasinya terpenuhi. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 9 dan I 10 : “...Menggunakan alat media... Radio dan Internet Kak trus bertanya pada guru dan teman-teman yang lebih tau Bisa dengar radio, bisa bertanya sama kawan-kawan yang lain, kalo nggak dengarkan TV... kan untuk kami yang tunanetra handphone nya itu bisa bicara. Aku gunakan sendiri kak internetnya” “...Misalnya tentang musik, aku cari tau penyanyinya siapa, udah gitu aku hafal lagunya...Pertama kan aku mikirin dulu, misalnya lagu apa yang pengen aku cari, udah gitu aku download dari hp, hp aku kan pake suara, kalo nggak bisa, aku minta tolong sama adik atau kakak. Kalo informasi tentang pelajaran pertama kan aku cari di kamus atau di perpustakaan, kalo nggak ada, tanya sama orang, kalo orang nggak tau, ya udah aku cari di internet... aku suruh adek aku yang cari, udah gitu baru di print...” “...Ke perpustakaan, bertanya sama teman-teman, bertanya sama guru, minta sama pegawai di unit untuk carikan informasi di internet kak...” Pernyataan I 9 dan I 10 menunjukkan kemiripan cara pencarian informasi maupun penggunaan media informasi. Dalam pencarian informasi, 1 9 dan I 10 sama-sama memanfaatkan sumber informasi internet Cara pencarian informasi lainnya yang umum dilakukan oleh pencari informasi adalah bertanya terlebih dahulu kepada orang lain yang dianggap lebih tau tentang informasi yang sedang dicari dengan harapan akan mendapatkan jawaban yang memuaskan. Seringkali jawaban dari informan yang ditanyai tidak selalu memuaskan, ketidak puasan inilah yang menyebabkan seorang pencari informasi meneruskan pencarian informasi dengan berbagai cara sampai merasa puas dengan informasi yang ditemukan karena relevan dengan pencarian yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 4 , I 5 , I 6 dan I 7 sebagai berikut: “...Saya bertanya pada alumni-alumni yang ada di tempat ini, saya bertanya pada guru dan saya juga bertanya pada teman yang awas normal, membaca buku di perpustakaan, kadang pinjam dari teman yang punya buku...” “...Pertama, saya bertanya kepada teman, udah gitu saya mencarinya di internet, setelah itu saya mengingat informasi, kemudian menggunakannya...” Universitas Sumatera Utara “...Bisa bertanya kepada orang, bisa mendengar dari televisi atau radio gitu kak trus membaca buku Kak... Setelah itu, meminta orang mencari di internet Kak...” “...Bertanya pada yang lebih mahir kak, dari internet jarang kak Minta tolong pada orang awas...” Jenis cara pencarian yang lain yang dilakukan seorang pencari informasi adalah pencarian informasi secara mandiri tanpa melibatkan orang lain maupun sumber informasi lainnya sebagai alat bantu penemuan informasi yang dibutuhkan. Si pencari informasi hanya melakukan pencarian informasi dengan satu cara dan tidak melakukan pencarian informasi lanjutan. Menurut pengamatan penulis di lapangan, ada dua kemungkinan mengapa seseorang melakukan pencarian informasi jenis ini. Kemungkinan pertama adalah, si pencari informasi sudah yakin bahwa pasti menemukan informasi di lokasi ia mencari informasi dan informasi yang akan ia temukan akurat, kemungkinan ke dua adalah si pencari informasi memiliki minat yang rendah terhadap informasi yang sedang dicari ataupun memiliki rasa ingin tahu yang tidak cukup tinggi untuk mendorongnya melakukan pencarian informasi aktif. Salah seorang contoh pencari informasi jenis ini adalah I 12 , sesuai dengan pernyataannya: “...cari di buku cetak Kak...di kelas...” Berdasarkan wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa perilaku informan dalam mencari informasi semuanya hampir sama. Adapun langkah-langkah yang dilakukan informan dalam mencari informasi adalah mencari di internet, bertanya kepada guru, alumni, teman dan orang awas orang normal dan mencari informasi dengan mendengarkan TV dan atau radio.

4.2.5 Hambatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

6 79 143

Pubertas Pada Anak Tunanetra (Studi Etnografis Mengenai Masa Pubertas Anak Tunanetra di Sekolah Karya Murni, Medan Johor)

3 83 134

Perkembangan Kemandirian Anak Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian A (Studi Kasus di SLB-A Karya Murni Medan Johor)

20 191 96

Perilaku Mahasiswa Tunanetra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Akademik

0 7 115

Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka Tunanetra Pada Perpustakaan Sekolah Luar Biasa-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta

0 4 167

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PENGGUNA TUNANETRA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR.

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah - Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 9

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

0 0 13

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PENYANDANG TUNANETRA DALAM MENGAKSES INFORMASI MENGGUNAKAN KOMPUTER BERBICARA (SOFTWARE NVDA) DI PERPUSTAKAAN SLB–A (SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA) PRPCN (PANTI REHABILITASI PENYANDANG CACAT NETRA) PALEMBANG (Skripsi) -

0 3 204