Pusat Pertumbuhan Sebagai Pendorong Pengembangan Ekonomi Lokal

45 pemerataan pembangunan melalui penciptaan lapangan kerja, akibat munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi baru yang bermanfaat bagi masyarakat lokal. Dalam Pengembangan Kawasan Bahari, sifat endogen dalam pengembangan kawasan pesisir ini adalah dengan berupaya menggunakan sumberdaya lokal, dan dikembalikan untuk kemanfaatan masyarakat lokal. Potensi perikanan, pariwisata maupun potensi perhubungan laut, merupakan sumberdaya lokal yang dapat digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat. Untuk mengembangkan potensi-potensi lokal tersebut, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Ketika potensi-potensi lokal tersebut berkembang, maka akan mendiversifikasi kegiatan ekonomi lainnya yang ada di kawasan tersebut. Akhirnya dengan berkembangnya kegiatan-kegiatan ekonomi di kawasan tersebut, berdampak pada terbukanya peluang kerja yang lebih luas yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan khusunya bagi penduduk lokal. Sebagai contoh perkembangan kegiatan perikanan tangkap, akan mendiversifikasi kegiatan ekonomi lainnya, antara lain: pertama, kegiatan perdagangan, seperti perdagangan hasil laut, perdagangan perbekalan untuk melaut, perdagangan alat-alat nelayan dan perdagangan lainnya. Kedua, adalah kegiatan industri pengolahan, seperti industri pengolahan hasil laut yang terdiri dari industri ikan asin, industri ikan pindang, industri ikan panggang dan industri pengolahan ikan lainnya. Ketiga, yaitu kegiatan jasa-jasa seperti jasa bongkar muat kapal, jasa perbaikan kapal dan peralatannya, sampai jasa angkutan. Dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang muncul akibat adanya kegiatan di sektor perikanan ini. Demikian juga dengan pengembangan sektor-sektor lainnya 46 seperti sektor pariwisata dan sektor perhubungan laut, secara langsung maupun tidak langsung akan memunculkan kegiatan-kegiatan ekonomi baru, baik untuk mendukung kegiatan utama, maupun sebagai akibat dari kegiatan utama.

2.4.1. Kawasan Bahari Terpadu sebagai Penyerap Tenaga Kerja

Pengembangan kawasan melalui Community-Based Resource Management Pengelolaan Sumberdaya Lokal, dengan pusat perhatian ada pada perkembangan manusia human growth, kesejahteraan well-being, keadilan equity dan keberlanjutan sustainability, yaitu pembangunan yang terfokus pada prakarsa yang kreatif yang tidak akan pernah habis, dengan tujuan utama adalah perkembangan manusia dalam arti aktualisasi yang optimal dari potensi manusia Korten, 1984 dalam Tjokrowinoto, 1996. Paradigma ini memberikan peranan kepada individu bukan sebagai objek, tetapi sebagai pelaku yang menentukan tujuan yang hendak dicapai, menguasai sumber-sumber, mengarahkan proses yang menentukan hidup mereka. Karenanya, paradigma ini menekankan pentingnya masyarakat lokal yang mandiri. Sedangkan pengembangan kawasan yang konvensional, memang mempunyai potensi untuk mendorong akselerasi pembangunan, tetapi biasanya disinsentif terhadap masalah kemiskinan. Penduduk miskin di wilayah tersebut, tidak mempunyai tempat dalam strategi ini, mereka biasanya hanya sebagai fungsi suportif yang bersifat sekunder, yaitu penyedia tenaga kerja yang berupah murah. Kondisi ini kalau dibiarkan terus berlanjut, maka tujuan dari pembangunan akan semakin jauh dari harapan. Untuk itu orientasi diatas harus diubah, utamanya dengan menggerakkan pengembangan kawasan melalui sumberdaya lokal, baik 47 sumberdaya alam, sumberdaya manusia maupun institusional lokal, maka entrepreneurship masyarakat setempat dapat berkembang, sehingga masyarakat lokal tidak hanya sebagai objek dari pembangunan sebuah kawasan, tetapi lebih sebagai pelaku. Melalui pertumbuhan kegiatan-kegiatan ekonomi baru akan berdampak pada pembukaan lapangan kerja, sehingga akan ada penyerapan tenaga kerja yang bermanfaat bagi tenaga kerja lokal.

2.4.2. Kawasan Bahari Terpadu sebagai Pendorong Peningkatan Pendapatan.

Setiap wilayah perlu melihat sektor apa yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi alam maupun karena sektor ini memiliki competitive advantage untuk dikembangkan. Perkembangan sektor tersebut akan mendorong sektor lain turut berkembang sehingga perekonomian secara keseluruhan akan tumbuh Samuelson, 1955 dalam Tarigan, 2006. Pengembangan sektor yang potensial ini dapat dilakukan melalui beberapa strategi, misalkan pertama, dengan memberi maupun meningkatkan sarana dan prasarana pengembangan sektoral, sebagai contoh, untuk pengembangan potensi perikanan bisa dilakukan dengan membangun pelabuhan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, dan sarana prasarana penunjang lainnya. Kedua, melalui peningkatan kemampuan sumberdaya manusia. Pengembangan sektor potensial tidak bisa lepas dari pengembangan sumberdaya manusia, karena manusia inilah yang akan mengolah potensi-potensi alam tersebut. Pengembangan sumberdaya manusia ini dapat dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan, bimbingan, konsultasi, penyuluhan dan lain sebagainya. Sebagai contoh untuk meningkatkan