Menciptakan Kemandirian Lokal Pengembangan Ekonomi Lokal
41
membantu peningkatan kualitas mutu produksi kopi sehingga mempunyai nilai jual tinggi Wiranto, 2002.
Kedua, penerapan sistem klaster cluster system. Strategi sistem klaster dimaksudkan agar pengembangan ekonomi lokal dapat mencapai pertumbuhan
ekonomi dengan basis yang luas broad based economic growth. Beberapa contoh klaster bisnis ini antara lain pengembangan Kawasan Industri Agro
Terpadu, menciptakan klaster ekonomi jagung maize economy cluster, dan lainnya. Selain itu, pendekatan klaster adalah dalam rangka meningkatkan daya
saing competetiveness sebagai konsekwensi atas tuntutan pasar market driven Hamid, 2006.
Ketiga, pengembangan ekonomi lokal yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah usaha ekonomi di perdesaan, mendorong
penciptaan lapangan pekerjaan terutama sektor nonpertanian, dan meningkatkan keterkaitan sektor pertanian dengan sektor industri dan jasa berbasis sumber daya
lokal. Kegiatannya seperti Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal P2KPDT, Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Daerah
Tertinggal P4DT, pemfasilitasian serta pengkoordinasian penguatan lembaga pembiayaan untuk mendukung pengembangan usaha sektor riil dan jasa, serta
pemfasilitasian penerapan pola Kemitraan Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal KPEL-DT dalam rangka percepatan pengembangan kawasan
produksi KNPDT, 2007. Keempat, Pengembangan Ekonomi Lokal melalui pengadaan alat
tangkap dalam upaya pemberdayaan masyarakat nelayan. Program ini bertujuan
42
untuk mengembangkan ekonomi masyarakat di daerah yang berpotensi dengan cara meningkatkan nilai tambah produksinya melalui pembentukan dan
pendayagunaan kelembagaan, mobilisasi sumber daya, serta jaringan kemitraan pengembangan usaha kecil sesuai kompetensi ekonomi lokal Iswandi, 2002.
Dan dalam perkembangannya, perubahan ekonomi lokal dan peran pengembangan ekonomi lokal pada sektor publik diteliti dengan beraneka
kerangka konseptual, beberapa diantaranya Bovaird, 1992: Perspektif ekonomi neo-klasik
Perspektif ini menggambarkan Pengembangan Ekonomi Lokal sebagai hasil kekuatan keseimbangan pasar, khususnya didalam pasar tenaga kerja dan
sektor ekspor impor pada local area. Pendekatan kesejahteraan ekonomi.
Pendekatan ini menyarankan kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal pada tingkat mikro, yang fokus dengan menghilangkan halangan untuk
meningkatkan keahlian tenaga kerja lokal dan tingkat usaha.