Tahap Pelaksanaan Pengembangan Sarana Prasarana

73 industri pengolahan dengan tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang, tercatat ada kurang lebih 18 industri yang masuk kategori ini. Dari hasil observasi, berikut ini sebaran dari kegiatan industri pengolahan ikan dipetakan pada peta sebaran industri pengolahan. Angka yang ada pada legenda peta menunjukkan urutan dari nama industri pengolahan Lampiran C. 75 2. Kegiatan perdagangan Kegiatan ekonomi yang juga berkembang karena aktivitas perikanan tangkap adalah kegiatan perdagangan. Penulis membagi kegiatan perdagangan ini menjadi dua, yaitu perdagangan non makanan jadi dan perdagangan makanan jadi. Perdagangan non makanan jadi antara lain seperti perdagangan ikan, perdagangan alat-alat nelayan, perdagangan perbekalan untuk melaut, SPDN. Perdagangan makanan jadi, yaitu perdagangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi masyarakat yang bekerja di Kawasan Bahari Terpadu, seperti warung makan, warung kopi dan pedagang makanan keliling. Keberadaan warungkedai makanan ini terutama untuk memenuhi konsumsi bagi para pekerja di wilayah tersebut, disamping untuk melepas penat sambil bersantai melepaskan ketegangan bagi para nelayan setelah berhari-hari melaut. Sebaran kegiatan perdagangan akan dipetakan pada peta sebaran perdagangan seperti di bawah ini: 78 3. Kegiatan jasa-jasa Kegiatan ketiga yang berkembang karena aktivitas perikanan tangkap adalah kegiatan jasa-jasa, kegiatan ini antara lain adalah kegiatan jasa bongkar muat, jasa perbaikan mesin kapal, jasa persewaan dan jasa keuangan. Kegiatan jasa keuangan milik perorangan atau yang disebut rentenir, ternyata juga masih cukup eksis di tengah-tengah masyarakat setempat. Fenomena ini mungkin tidak lepas dari kondisi masyarakat nelayan, dimana pendapatan mereka bisa dikatakan pasang surut, artinya ada musim-musim tertentu kegiatan perikanan tidak bisa mencukupi kebutuhan mereka, maka jasa keuangan perorangan ini menjadi jalan keluar bagi masyarakat setempat. Sebaran kegiatan jasa-jasa yang peneliti petakan dibawah ini tidak termasuk kegiatan jasa bongkar muat, karena peneliti kesulitan menandai keberadaanya karena selalu berpindah-pindah, disamping itu pelaku kegiatan ini biasanya juga memiliki pekerjaan lebih dari satu, sehingga jasa-jasa yang tercover pada peta sebaran kegiatan jasa adalah jasa-jasa yang kelihatan fisiknya atau lokasinya diketahui.