43
D. Debu
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menunjukkan fakta bahwa di ruang penyimpanan koleksi buku langka perpustakaan ini terlihat ada kotoran
debu yang menempel pada buku. Debu-debu tersebut berasal dari pencemaran udara yang dibawa masuk melalui pintu jendela atau lubang angin-angin yang ada
di Perpustakaan USU. Untuk mengatasi masalah ini dan untuk mencegah kerusakan buku yang disebabkan oleh debu perlu dilakukan usaha pencegahan
mencegah dan membersihkan. Namun, ketersediaan alat pembersih dan alat pengatur suhu tidak dimiliki. Tingkat kesadaran dari pihak perpustakaan akan
pentingnya kebersihan ruang penyimpanan koleksi mempengaruhi baik buruknya ruang penyimpanan koleksi.
Berdasarkan fakta-fakta di lapangan yang dijelaskan di atas, pelaksanaan program pembersihan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan USU belum
maksimal, hal ini dapat dilihat dari ruangan perpustakaan yang kotor dan berdebu.
Gambar 4.10 Kondisi buku berdebu
E. Jamur
26 74
Terindikasi Jamur
Terindikasi Jamur Tidak terindikasi Jamur
Gambar 4.11 Terindikasi Jamur
Universitas Sumatera Utara
44
Berdasarkan pengamatan langsung terhadap buku langka terdapat buku yang terindikasi jamur berjumlah 14 buku atau setara dengan 25,93, ciri-ciri
buku yang terindikasi jamur terdapat noda yang berwarna merah kecoklatan pada buku. Sedangkan yang tidak terindikasi jamur ada 40 buku atau setara 74,07.
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa buku langka tersebut sudah mulai terindikasi jamur, hal ini dapat disebabkan karena
suhu dan kelembaban yang tidak teratur. Untuk mengetahui suhu dan kelembaban udara di ruang penyimpan perlu dipasang alat pengukur yang disebut
thermohygrometer. Namun alat-alat tersebut tidak tersedia di Perpustakaan USU, sehingga tidak diketahui besarnya kelembaban di ruang penyimpanan.
Gambar 4.12 Gambar buku berjamur
4.2.2.2 Manusia
Disadari atau tidak ternyata manusia adalah salah satu faktor yang merusak koleksi buku. Kerusakan itu dapat disebabkan oleh petugas perpustakaan
itu sendiri maupun para pembaca atau pengguna. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut:
I
2
: Rambu petunjuknya adalah nomor kelas. I
2
: Sistem keamanannya ada, rambu-rambu juga ada. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa di Perpustakaan
USU sudah memiliki sistem keamanan untuk menjaga kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Perpustakaan membuat rambu-rambu pemakaian seperti nomor
kelas serta telah memiliki alarm untuk menjaga terjadinya pencurian di
Universitas Sumatera Utara
45
perpustakaan. Apabila terjadi perusakan bahan pustaka maka pengguna akan dikenakan sangsi sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut:
I
1
: Sangsi bagi yang merusak ada yaitu sangsi administrasi akademik. Apabila mahasiswa mencuri atau merusak buku tersebut dia terkena
sangsi, namun apabila dia tidak memenuhi sangsi tersebut, dia akan terkena sangsi administrasi akademik yaitu dia tidak dapat mengikuti
perkuliahan selama satu semester dan apabila dia perkuliahannya telah selesai, dia tidak akan mendapat surat bebas pustaka.
Berdasarkan pernyataan di tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna yang merusak buku akan dikenakan sangsi akademik. Sangsi akademik di buat
untuk mencegah perusakan yang disebabkan oleh manusia. Dari keseluruhan pernyataan informan tentang pencegahan kerusakan
yang disebabkan oleh manusia dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan USU telah melakukan pencegahan dengan sangat baik, dengan memasang alarm maupun
memberikan sangsi apabila terjadi kerusakan.
4.2.2.3 Bencana Alam
Bencana alam merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan bahan pustaka. Beberapa bencana alam yang menyebabkan kerusakan bahan pustaka
yaitu:
A. Air
Salah satu penyebab kerusakan bahan pustaka pada perpustakaan adalah bencana alam seperti banjir. Sudah seharusnya perpustakaan melakukan
pencegahan terhadap bencana banjir tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut:
I
2
: Tidak pernah kebanjiran, karena koleksinya berada dilantai 4. I
2
: Tidak pernah terjadi kebocoran Dari uraian penjelasan di atas maka dapat di ketahui bahwa kebanjiran
tidak pernah terjadi pada Perpustakaan USU karena koleksi langka berada di lantai 4 perpustakaan. Begitu juga dengan kebocoran yang disebabkan oleh alat
pendingin AC tidak pernah terjadi karena alat ini selalu diperiksa secara teratur.
Universitas Sumatera Utara
46
B. Api
Bahaya kebakaran yang disebabkan oleh api dan listrik merupakan masalah yang masih sulit diatasi. Walaupun demikian beberapa usaha untuk
mangatasinya perlu dilakukan atau dirintis. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan berikut:
I
2
: Tidak pernah terjadi kebakaran, tapi disediakan tanda apabila terjadi kebakaran serta alat pemadam kebakaran.
I
2
: Sistem keamanannya ada, rambu-rambu juga ada. Tapi tidak pernah kejadian kebakaran.
Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat disimpulkan bahwa kebakaran tidak pernah terjadi di Perpustakaan USU. Sistem keamanan di
Perpustakaan USU sudah sangat memadai seperti adanya alarm kebakaran dan adanya alat pemadam kebakaran yang terdapat di dekat ruang karyawan dan toilet.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah pemasangan rambu-rambu dilarang merokok di dalam perpustakaan.
4.2.3 Usaha Memperbaiki Buku yang Rusak
Kegiatan perbaikan buku di perpustakaan merupakan hal yang wajib. Karena koleksi bahan pustaka dapat rusak kapan saja, baik kerusakan yang
disebabkan oleh manusia, bencana dan lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan sebagai berikut:
I
3
: Kegiatan perbaikan buku yang dilakukan yaitu melakukan perbaikan buku seperti penjilidan ulang dan fotocopy.
I
3
: Alat yang digunakan yaitu fotocopy, mesin potong manual, gunting, lem, solatip, rol, pensil, cutter, mesin press manual, hekter besar,
karton, kain kassa, dan kertas manila. I
4
: Ya, kegiatan perbaikan buku yang dilakukan disini hanya melakukan penjilidan ulang dan fotocopy.
I
4
: Alat yang digunakan yaitu mesin press manual, hekter besar, karton, kain kassa, fotocopy, mesin potong manual, gunting dan lain-lain.
Berdasarkan pernyataan informan di atas, kegiatan perbaikan buku rusak yang telah dilakukan oleh Perpustakaan USU adalah melakukan penjilidan dan
fotocopy. Unit yang dimiliki perpustakaan yaitu satu buah mesin fotocopy dan alat-alat penjilidan. Dengan alat ini sebagian besar buku yang telah mengalami
kerusakan dapat diperbaiki kembali.
Universitas Sumatera Utara