5
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Pelestarian Bahan Pustaka
Pelestarian bahan pustaka sudah merupakan suatu kebutuhan, mengingat kesadaran akan keberadaan perpustakaan semakin besar. Menurut Martoatmodjo
1993: 1, “Pelestarian yaitu mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka, keuangan, ketenagaan, metode dan teknik, serta penyimpanannya”.
Menurut buku Pedoman Perawatan dan Pemeliharaan Fasilitas Perpustakaan 1992: 1, Pelestarian adalah:
Mencakup unsur-unsur pengelolaan dan keuangan, termasuk cara menyimpan dan alat-alat bantunya, taraf tenaga kerja yang diperlukan,
kebijaksanaan, teknik dan metode yang diterapkan untuk melestarikan bahan-bahan pustaka dan arsip serta informasi yang dikandungnya.
Selain itu, pengertian pelestarian menurut Razak 1995: 2 yaitu “mencakup unsur-unsur pengelolaan keuangan, cara penyimpanan, tenaga, teknik
dan metode untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik bahan pustaka”. Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pelstarian bahan
pustaka adalah usaha melestarikan hasil budaya cipta manusia, baik yang berupa informasi maupun fisik dari bahan pustaka tersebut.
2.2 Tujuan Pelestarian
Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, dapat dipakai lebih lama dan menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Koleksi yang dirawat
dimaksudkan dapat menimbulkan daya tarik, sehingga orang yang tadinya segan membaca atau enggan memakai buku perpustakaan menjadi rajin mempergunakan
jasa perpustakaan. Tujuan pelestarian bahan pustaka menurut Martoatmodjo 1993: 5 adalah
sebagai berikut: 1.
Menyelamatkan nilai informasi dokumen. 2.
Menyelamatkan fisik dokumen. 3.
Mengatasi kendala kekurangan ruang. 4.
Mempercepat perolehan informasi : dokumen yang tersimpan dalam CD Compact Disc sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat
maupun jarak jauh. Sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi lebih optimal.
Universitas Sumatera Utara
6
Berdasarkan buku Petunjuk Teknis Pelestarian Bahan Pustaka 1995: 20 “Tujuan utama pelestarian adalah mengusahakan agar koleksi selalu tersedia dan
siap pakai”. Hal ini dapat dilakukan dengan melestarikan bentuk fisik bahan pustaka, melestarikan informasi yang terkandung dengan alih media atau
melestarikan kedua-duanya bentuk fisik maupun kandungan informasinya. Dengan pelestarian yang baik, diharapkan bahan pustaka dapat berumur
lebih panjang, sehingga perpustakaan tidak perlu membeli bahan yang sama, yang dapat membebani pemesanan, pengolahan kembali, penempelan kartu-kartu, yang
kesemuannya itu memerlukan uang. Dengan bahan pustaka yang lestari dan terawat dengan baik, pustakawan dapat memperoleh kebanggaan dan peningkatan
kinerja. Lingkungan yang sehat, ruang kerja yang baik, rapi dan menarik, membuat kehidupan pustakawan menjadi lebih berarti dan menyenangkan.
Hal lain yang perlu diketahui tentang kegiatan preservasi bahan pustaka adalah tentang kebijakan-kebijakan yang diperlukan dalam pelestarian bahan
pustaka. Namun demikian, karena pelestarian bahan pustaka penulis tafsirkan secara luas meliputi kegiatan pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan
dan reproduksi, maka setiap perpustakaan minimal melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sesederhana mungkin agar bahan pustakanya selalu tersedia dalam
keadaan baik dan menarik untuk dibaca.
2.3 Fungsi Pelestarian