Suhu dan kelembaban Cahaya

39

4.2.2 Usaha Pencegahan Kerusakan

Dalam usaha pelestarian koleksi buku langka, memperbaiki buku yang telah rusak adalah tindakan yang baik. Akan tetapi, usaha pelestarian koleksi buku akan lebih berhasil lagi bila tindakan pencegahan pun dijalankan secara teratur. Maksud dari kegiatan ini adalah bertujuan untuk menghindarkan koleksi buku langka dari kerusakan. Berdasarkan pengelompokan jenis-jenis perusak buku yang terdapat di Perpustakaan USU, cara-cara pencegahan dapat diuraikan sebagai berikut:

4.2.2.1 Lingkungan

Faktor-faktor tersebut akan di jelaskan di bawah ini.

A. Suhu dan kelembaban

Penyebab kerusakan bahan pustaka adalah suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dengan standar. Suhu pada perpustakaan dapat di kontrol dengan menggunakan AC Air Conditioner. Sedangkan untuk mengontrol kelembaban udara dapat diukur memakai alat kontrol kelembaban dan mengurangi kelembaban dengan menggunakan Silica Gel. Berdasarkan observasi di lapangan, untuk menghindarkan kerusakan yang disebabkan oleh suhu dan kelembaban ini, pihak perpustakaan telah menempuh cara-cara seperti berikut: untuk mengatur peredaran dan mengurangi kelembaban udara di ruang penyimpanan buku, Perpustakaan USU menggunakan AC dan kipas angin. Perpustakaan USU menerapkan suhu berkisar 18°C untuk menjaga kondisi di dalam ruangan penyimpanan, sedangkan untuk kelembaban udara pada ruangan tidak diketahui sebab tidak adanya pengukur kelembaban. Namun penyekat pada setiap jajaran buku di rak guna untuk mengurangi panas tidak tersedia, selain itu untuk mengurangi kelembaban udara di rak penyimpanan, pihak perpustakaan tidak menggunakan alat yang bernama Silica Gel. Alat tersebut dapat menyerap uap air dari udara. Hal ini dapat dilihat dari hasil pernyataan informan dan obsevasi sebagai berikut: I 2 : Kelembabannya kurang memadai, AC-nya ada tapi kurang bagus dan tidak dingin. Universitas Sumatera Utara 40 Dari pernyataan tersebut dan hasil observasi, maka dapat diketahui bahwa Perpustakaan USU sudah melakukan pencegahan suhu dan kelembaban dengan baik. Namun masih ada beberapa pencegahan yang belum dilakukan seperti adanya pengontrol kelembaban serta alat untuk menjaga kondisi di dalam ruangan penyimpanan yang kurang bekerja secara optimal.

B. Serangga

54 46 Terindikasi serangga Tidak terindikasi serangga Gambar 4.8 Terindikasi Serangga Berdasarkan pengamatan langsung terhadap buku langka terdapat buku yang terindikasi serangan serangga berjumlah 29 buku atau setara dengan 53,70. Sedangkan yang tidak terindikasi ada 25 buku atau setara dengan 46,30. Buku yang terindikasi serangan serangga sangat mudah ditemukan. Banyaknya buku yang terindikasi serangga ini dapat disebabkan karena ada faktor yang dapat memicu serangga datang dan dapat berkembang di ruangan penyimpanan. Salah satu pemicu hal tersebut adalah kondisi ruangan yang kotor, banyak sisa makanan yang tercecer. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, kondisi kebersihan ruang penyimpanan di Perpustakaan USU tidak terjaga. Untuk mengatasi kerusakan buku yang disebabkan oleh serangga diperlukan suatu usaha perawatan yang mencakup usaha pencegahan serangga sebagai berikut:

1. Usaha Pencegahan Serangga

Usaha mencegah kerusakan buku yang disebabkan oleh serangga dapat ditempuh melalui dua cara yaitu membasmi serangga dan mencegahnya mencapai Universitas Sumatera Utara 41 ke buku. Program kebersihan yang dilakukan di Perpustakaan USU dilakukan 2x dalam sehari yaitu siang dan sore hari. Program kebersihan dilakukan setiap hari agar ruangan maupun tempat penyimpanan koleksi selalu bersih. Kebersihan yang dilakukan hanya mencakup kebersihan lantai perpustakaan seperti menyapu dan mengepel lantai. Hal tersebut dapat dilihat dari ruangan yang kotor dan berdebu. Hal ini dapat dilihat dari hasil pernyataan informan dan obsevasi sebagai berikut: I 1 : Ada, yang bertugas adalah cleaning servis yang bekerja 2x dalam sehari yaitu pagi dan sore selama seminggu. Berarti dalam seminggu ada 12x pembersihannya. I 1 : Menggunakan AC dan tata letak buku juga perlu diperhatikan, jangan menghadap matahari. Mengenai kelembaban tidak diketahui berapa besarnya kelembaban. Penempatan buku juga sudah tepat karena telah di perkirakan agar tidak menghadap langsung ke matahari. Serta rak-rak penyimpanan koleksi buku di Perpustakaan USU sudah menggunakan rak yang terbuat dari besi. Hal ini merupakan salah satu tindakan pencegahan terhadap kerusakan oleh serangga terutama rayap. Namun dalam rak penyimpanan tidak diletakkan bahan yang berbau seperti kamper atau kapur barus untuk mencegah sekaligus membasmi serangga, dan untuk menjaga sirkulasi udara di dalam rak penyimpanan, buku disusun terlalu rapat dan tidak dibatasi dengan alat pembatas. Hal ini dapat dilihat dari hasil pernyataan informan dan observasi sebagai berikut: I 2 : Penyusunannya berdiri dan berdasarkan nomor kelas dan tersusun rapat karena tempat yang tersedia hanya sedikit serta raknya terbuat dari rak besi. Dari keseluruhan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem kebersihan yang dilakukan belum maksimal. Serta tempat penyimpanan yang belum memadai.

2. Cara-cara Membasmi Serangga

Untuk membasmi serangga Perpustakaan USU telah melakukan cara sebagai berikut: I 1 : Mengenai fumigasi, hanya pernah dilakukan sekali itupun sudah lama sekali dilakukan sampai saat ini belum pernah lagi dilakukan. Perencanaannya ada tapi pelaksanaannya belum terjadi. Universitas Sumatera Utara 42 Dari pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa fumigasi yang dilakukan oleh perpustakaan hanya pernah dilakukan sekali dan telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Hal ini tidak sesuai dengan teori. Karena tidak pernahnya dilakukan fumigasi dapat mmpercepat pertumbuhan serangga. Seharusnya fumigasi dapat dilakukan secara berkala, namun kegiatan tersebut tentu dengan mempertimbangkan biaya yang ada. Gambar 4.9 Buku terindikasi serangga

C. Cahaya

Data yang diperoleh dari observasi menunjukan bahwa ruangan penyimpanan buku langka di Perpustakaan USU memperoleh dua sumber cahaya yaitu cahaya alami sinar matahari dan cahaya buatan lampu neon. Untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh cahaya perlu adanya usaha pencegahan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan usaha pencegahan yang telah dilakukan oleh perpustakaan ini adalah menggunakan tirai dan lampu neon. Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, Perpustakaan USU telah menutup semua jendela dengan menggunakan tirai. Hal ini berguna untuk menurunkan tingkat cahaya dan perolehan panas. Penerangan dengan menggunakan lampu neon di Perpustakaan USU juga sudah di buat, hal ini baik karena lampu neon memiliki cahaya rata. Namun cahaya lampu neon harus dilindungi dengan saringan Ultra Violet UV. Universitas Sumatera Utara 43

D. Debu