Kelebihan dan Kekurangan Teknik TTW

bahasa dan kata-kata sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Tahap 4 Aktivitas Write Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengkonstruksikan hasil diskusi kedalam bentuk tulisan Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang telah diperoleh write sebagai hasil kolaborasi kedalam bentuk tulisan

2.1.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Teknik TTW

Sebagai teknik pembelajaran yang kooperatif atau berkelom- pok, teknik TTW Think, Talk, and Write jika diaplikasikan pada pembelajaran akan mempunyai kelebihan dan keuntungan, antara lain Nurhayati 2012: 41: 2.1.5.2.1 Kelebihan teknik pembelajaran TTW: a. Meningkatkan kemampuan berpikir dan mempertinggi penge- tahuan siswa. b. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial. c. Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik. d. Mengajarkan siswa menjadi percaya kepada guru dan lebih per- caya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari infor- masi dari sumber lain, dan belajar dari siswa lain. e. Mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. f. Suatu model pembelajaran efektif bagi siswa untuk mencapai ha- sil akademis dan sosial termasuk meningkatkan presentasi, perca- ya diri, dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan yang lain. g. Interaksi yang terjadi antarsiswa membantu memotivasi dan mendorong pemikirannya. h. Membangun kemampuan siswa untuk menganalisis materi pelaja- ran, mengungkapkan ide secara lisan dan tulisan, serta berpikir ke depan. 2.1.5.2.2 Kelemahan teknik pembelajaran TTW: a. Beberapa siswa pada awalnya kurang dapat mengeluarkan ide, takut dinilai temannya dalam kelompok. b. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan secara harmonis. c. Penilaian terhadap siswa sebagai individu menjadi sulit karena tersembunyi di belakang kelompok. Agar pembelajaran berjalan maksimal peranan dan tugas gu- ru dalam usaha mengefektifkan penerapan teknik TTW sebagai- mana yang dikemukakan Silver Smith Yamin Ansari, 2008: 87 adalah: a. Mengajukan pertanyaan dan tugas yang mendatangkan ke- terlibatan dan menantang setiap siswa berpikir, b. Menyuruh siswa mengemukakan ide secara lisan dan tulisan, c. Memutuskan apa yang digali dan dibawa siswa dalam diskusi, d. Memutuskan kapan siswa diberi informasi, mengklarifikasi per- soalan-persoalan, menggunakan model, membimbing dan mem- biarkan siswa berjuang dengan kesulitan. e. Memonitoring dan menilai partisipasi siswa dalam berdiskusi, dan memutuskan kapan dan bagaimana mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi . Peneliti akan mengadakan penelitian pembelajaran puisi menggunakan teknik TTW berdasarkan pendapat Yamin Anshari. Namun ada beberapa hal yang disesuaikan. Secara garis besar, ber- ikut langkah-langkah pembelajaran dengan teknik TTW: a. Membentuk kelompok yang beranggota 5-6 siswa secara hetero- gen, b. Guru memberikan teks puisi kepada setiap siswa, c. Salah satu siswa membacakan puisi. d. Guru menyampaikan informasi dan memberi contoh cara menulis dan membuat puisi dengan menunjukkan gambar benda di seki- tar, kepahlawanan, atau jenis pekerjaan sesuai tema puisi yang diajarkan pada setiap siklusnya, e. Siswa menyimak cara guru menulis dan membuat puisi kemudian menghubungkannya dengan teks puisi yang telah diterima, f. Setiap siswa menyimpulkan ciri-ciri puisi yang dibaca dan dibuat guru serta menuliskan ide-ide yang muncul dari hasil menyimak, g. Masuk dalam kelompok dan menyalin hasil tulisan ke dalam LKS kelompok menjadi beberapa bariskalimat puisi, h. Mendiskusikan hasil tulisannya dengan teman dalam kelompok untuk menjadikan bariskalimat hasil tulisan menjadi sebuah puisi, i. Membuat laporanmenyalin puisi hasil diskusi kelompok untuk dipresentasikan di depan kelas, j. Bersama siswa, guru membuat simpulan, k. Mengadakan evaluasi atau membuat puisi secara individu, dan l. Penutup .

2.1.6 Pembelajaran Menulis Puisi dengan Teknik TTW