Uji Homogenitas Varians Uji Analisis Data

ini menggunakan anava dua jalan untuk mengetahui tingkat signifikan perbedaan dua model pembelajaran pada mata pelajaran IPS. Tabel 5. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan Sumber variasi Jumlah Kuadrat JK Db MK F Antara A Antara B Antara AB interaksi JK A = ∑ ∑XA2 - ∑XT2 n A - N JK B = ∑ ∑XB2 - ∑XT2 n A - N JK AB = ∑ ∑XB2 - ∑XT2 JK A - JK B n A - N A-1 2 B-1 2 Db A x Db B 4 JK A db A JK B db B JK AB db AB MK A MK d MK B MK d MK AB MK d TOTAL JK T = ∑ X T 2 ∑XT2 N N-1 49 Keterangan: JK T = Jumlah kuadrat nilai total JK A = Jumlah kuadran variable A JK B = Jumlah kuadran variable B JK AB = Jumlah kuadran interaksi antara variable A dengan variable B JK d = Jumlah kuadran dalam MK A = Mean kuadran Variabel A MK B = Mean kuadran Variabel B MK AB = Mean kuadran interaksi antara variable A dengan variable B Kadir 2015: 346

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan tinjauan pustaka, hasil penelitian, adanya analisis serta mengacu pada perumusan masalah dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa; 1. Ada perbedaan keterampilan sosial siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique VCT dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Moral Reasoning pada mata pelajaran IPS. Perbedaan tersebut pada model pembelajaran VCT mengukur tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai, membina kesadaran siswa tentang nilai- nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun negatif, melatih dan membina siswa tentang bagaimana cara menilai mengambil keputusan terhadap suatu nilai umum untuk dilaksanakannya sebagai warga masyarakat. Serta menekankan pada kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan dilema yang ada dalam masyarakat. Sedangkan model pembelajaran Moral Reasoning lebih menekankan membentuk dan menanamkan nilai-nilai moral bangsa yang semestinya telah tertanam dari ia kecil. Karena pembentukan moral siswa terbentuk dari interaksi dengan orang lain. 2. Keterampilan social siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembalajaran Value Clarification Technique VCT lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Moral Reasoning bagi siswa yang memiliki konsep diri positif pada mata pelajaran IPS. Pada model pembelajaran VCT lebih mudah membentuk keterampilan social siswa karena ditekankan untuk mengetahui nilai-nilai yang positif yang harus dilaksanakan, tetapi pada model pembelajaran Moral Reasoning keterampilan sosial siswa susah untuk dibentuk karena moral siswa sudah terbentuk dan sudah tertanam dari ia kecil. 3. Keterampilan social siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembalajaran Value Clarification Technique VCT lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Moral Reasoning bagi siswa yang memiliki konsep diri negative pada mata pelajaran IPS. Pada konsep diri negatif dengan model pembelajaran VCT anak kurang aktif dan cenderung mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan pembelajaran VCT yaitu dapat menilai mengambil keputusan terhadap nilai yang akan dilaksanakan sebagai warga masyarakat serta menyelesaikan dilemma yang ada dalam masyarakat. Karena kurang nya rasa percaya diri yang memiliki konsep diri yang negative siswa memiliki rasa takut salah dalam mengambil keputusan.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPS

0 7 123

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPS

1 16 120

PERBANDINGAN LIFE SKILLANTARAJIGSAWDANVCTDENGAN MEMPERHATIKAN KONSEP DIRI

0 6 85

STUDI PERBANDINGAN LIFE SKILLS (KECAKAPAN HIDUP) SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP RESUME DENGAN MEMPERHATIKAN KONSEP DIRI PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 2 CANDIPURO, LAMPUNG SELA

1 23 92

STUDI PERBANDINGAN KECERDASAN MORAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN MODEL PEMBELAJARAN ROLLE PLAYING DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP SEJAHTERA BANDAR LAMPUNG

0 15 105

Model Ikol: Inovasi Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa

0 3 7

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING(BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 3 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA.

0 2 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 0 46

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA (Studi pada mata pelajaran IPS SMP Negeri di Kota Serang ).

0 0 93