2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan tentang penerapan model pembelajaran mind mapping di SD baik penelitian dalam pembelajaran IPS maupun pembelajaran yang lain telah
banyak diteliti dan dipublikasikan. Sebagian besar penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran mind mapping merupakan model pembelajaran yang
efektif diterapkan dalam pembelajaran di SD. Salah satu penelitian yang menguji keefektifan penerapan model mind
mapping dalam pembelajaran di SD yaitu yang dilakukan oleh Emy Dwijayanti
dengan judul “Penerapan Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Perkembangan Teknologi
Produksi, Komunikasi, dan Transportasi di SDN 1 Lindah Kulon Surabaya”. Populasi pada penelitian ini yaitu sebanyak 39 siswa kelas IV SDN Lindah Kulon. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pretest-posttest group design
. Dari penelitian ini diperoleh rata-rata nilai pretes sebesar 77,43 dan rata-rata
nilai postes sebesar 87,17. Setelah dilakukan uji beda dengan uji Wilcoxon diketahui nilai uji beda lebih besar dari t
tabel
sehingga Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model mind mapping berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa
kelas IV SDN 1 Lindah Kulon Surabaya pada materi pokok Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi.
Johar Alimuddin pada tahun 2011 dengan judul “Keefektifan Pembelajaran IPS Melalui Model Mind Mapping Peta Pikiran untuk Mengenal Permasalahan
Sosial di Daerah Setempat bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Paduraksa”. Populasi pada penelitian ini yakni sebanyak 32 siswa sebagai kelompok eksperimen
dan 24 siswa sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel jenuh sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Dari
penelitian ini diperoleh data rata-rata nilai pretes kelompok kontrol yaitu 48,26, sedangkan pada kelompok eksperimen yaitu 51,61 dan rata-rata nilai pos tes
kelompok kontrol yaitu 60. Sementara rata-rata nilai postes kelompok eksperimen yaitu 69,68. Selain itu, juga diperoleh data aktivitas belajar siswa pada kelompok
eksperimen sebesar 71,1 yang termasuk dalam kategori baik. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mind mapping efektif diterapkan pada
pembelajaran IPS di SD terbukti dengan adanya perbedaan hasil belajar yang cukup signifikan antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
mind mapping dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model
pembelajaran mind mapping. Selain penelitian eksperimen, ada beberapa penelitian tindakan kelas tentang
penerapan model pembelajaran mind mapping. Salah satunya yaitu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Dadan Permata Syamsudin pada tahun 2010 pada
siswa kelas IV SDN Sanggarwinaya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang tahun pelajaran 20092010. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Dadan Permata Syamsudin
yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa melalui Penerapan Model Mind Mapping
dalam Pembelajaran IPA pada Pokok Bahasan Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit” menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa meningkat.
Prestasi belajar yang dimaksud meliputi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil setiap siklus. Pada siklus I, dari 25 siswa,
siswa yang aktif berjumlah 15 orang dan rata-rata hasil belajar siswa 51. Pada siklus II, siswa yang aktif meningkat menjadi 19 siswa dan rata-rata hasil belajar siswa
menjadi 71. Sementara pada siklus III, jumlah siswa yang aktif meningkat menjadi 23 siswa dan rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 87. Dengan demikian, model
pembelajaran mind mapping dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Perubahan Alam dan Kenampakan Bumi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Ada persamaan dan perbedaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan. Persamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran mind
mapping. Namun terdapat perbedaan dalam hal metodologi penelitian, tempat
penelitian, mata pelajaran, dan subjek penelitian. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini.
2.3 Kerangka Berpikir