Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

Prestasi belajar yang dimaksud meliputi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil setiap siklus. Pada siklus I, dari 25 siswa, siswa yang aktif berjumlah 15 orang dan rata-rata hasil belajar siswa 51. Pada siklus II, siswa yang aktif meningkat menjadi 19 siswa dan rata-rata hasil belajar siswa menjadi 71. Sementara pada siklus III, jumlah siswa yang aktif meningkat menjadi 23 siswa dan rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 87. Dengan demikian, model pembelajaran mind mapping dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Perubahan Alam dan Kenampakan Bumi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ada persamaan dan perbedaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan. Persamaan pada penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran mind mapping. Namun terdapat perbedaan dalam hal metodologi penelitian, tempat penelitian, mata pelajaran, dan subjek penelitian. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini.

2.3 Kerangka Berpikir

Pelajaran IPS merupakan integrasi dari konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, dan ilmu politik pemerintahan. Mulyono Tj. 1980 dalam Taneo 2011: 1-8 memberi batasan “bahwa IPS sebagai pendekatan interdisipliner Inter-disciplinary approach dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya”. Hal ini lebih ditegaskan lagi oleh Saidiharjo 1996 dalam Taneo 2011: 1-8, bahwa “IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik”. Mata pelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari disiplin ilmu-ilmu sosial. Pengertian fusi di sini berarti bahwa IPS merupakan suatu bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya, bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. IPS sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial yang berisi materi yang begitu luas dan menyangkut hubungan dengan masyarakat membutuhkan hafalan dan pemahaman dari siswa untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka guru dituntut untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Hal itu dikarenakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Sedangkan pada kenyataannya guru hanya menerapkan model pembelajaran konvensional, sehingga siswa cepat lupa materi yang telah disampaikan. Menurut Sumarno 2011 “model pembelajaran konvensional didalamnya meliputi berbagai metode yang berpusat pada guru”. Metode-metode tersebut meliputi ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Model konvensional cenderung berpusat pada guru. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan sekaligus pengetahuan IPS yang memiliki cakupan luas dapat selalu tertanam dalam pikiran siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai guru dalam rangka mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran mind mapping. Mind mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, membuat siswa bisa menyusun fakta, dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak siswa yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa. Dalam Mind Mapping peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri siswa. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi. Adanya kombinasi warna, gambar, simbol, bentuk, garis lengkung memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Suasana menyenangkan yang tercipta pada pembelajaran akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Model pembelajaran mind mapping juga menuntut siswa aktif mencari sendiri materi, menghubungkan dari tiap ide, serta aktif menuangkan pemikirannya melalui grafis. Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator. Guru hanya memberikan kata kunci, gambar ataupun simbol, kemudian siswa mengembangkan sendiri kata kunci ke dalam ide-ide. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan model mind mapping tidak hanya berpusat pada guru, tetapi juga berpusat pada siswa. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan model mind mapping memberikan kesan menyenangkan pada diri siswa, serta memudahkan siswa dalam mengingat materi yang bersifat hafalan. Penerapan model Mind Mapping dimungkinkan efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.

2.4 Hipotesis

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN TEGALHARJO 08 KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 12

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI SD NEGERI 04

1 35 254

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes pada Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1 12 176

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE INDEX UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SDN I MANYARAN TAHUN

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V

0 0 14

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Peristiwa Alam pada Siswa Kelas V di SDN Debong Kidul Kota Tegal.

0 5 216

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN SUSUKAN ABUPATEN SEMARANG

0 0 58

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI TEKNIK MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI KELAS V MI MUHAMMADIYAH LUMBIR - repository perpustakaan

0 0 15