Performansi Guru Landasan Teori

Terjadilah pertempuran-pertempuran di berbagai daerah serta perundingan- perundingan antara Indonesia dan Belanda NICA. Ada dua bentuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan, yaitu perjuangan secara fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengan cara bertempur melawan musuh. Contoh perjuangan fisik yaitu: Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran “Medan Area”, Bandung Lautan Api, dll. Perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara- negara lain dan lewat perundingan. Contoh perjuangan diplomasi yaitu: Perjanjian Linggarjati, Agresi Militer Belanda I, Perjanjian Renville, Agresi Militer Belanda II, Perjanjian Rom-Royen, Konferensi Meja Bundar KMB.

2.1.7 Performansi Guru

Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat 1 “kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Kompetensi pedagogik dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian. Kompetensi kepribadian adalah guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” ditaati nasehat ucapan perintahnya dan “ditiru” dicontoh sikap dan perilakunya. Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”. Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar”. Jadi dapat disimpulkan bahwa salah satu unsur yang mempengaruhi pendidikan adalah pendidik. Untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pendidik diperlukan sebuah instrument untuk mengukur atau menilai kinerja guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Instrument yang digunakan yaitu Alat Penilaian Kerja Guru APKG. APKG ini terdiri atas dua bagian yaitu APKG 1 khusus menilai kinerja guru dalam mempersiapkan pembelajaran berupa persiapan perangkat pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, dll. Bagian kedua yakni APKG 2 digunakan untuk mengevaluasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

2.1.8 Karakteristik Siswa SD

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN TEGALHARJO 08 KECAMATAN GLENMORE KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 12

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

4 50 288

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

0 7 327

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI SD NEGERI 04

1 35 254

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes pada Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1 12 176

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE INDEX UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS V SDN I MANYARAN TAHUN

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V

0 0 14

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Peristiwa Alam pada Siswa Kelas V di SDN Debong Kidul Kota Tegal.

0 5 216

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN SUSUKAN ABUPATEN SEMARANG

0 0 58

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI TEKNIK MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI KELAS V MI MUHAMMADIYAH LUMBIR - repository perpustakaan

0 0 15