“Desain nonequivalent control group design hampir sama dengan desain eksperimen murni bentuk pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini
kelompok kontrol maupun eksperimen tidak dipilih secara random” Sugiyono, 2010: 79. Kelompok O
1
kelompok eksperimen diberi perlakuan X yaitu dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping, sedangkan kelompok O
3
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan tidak menggunakan model pembelajaran mind mapping
, tetapi menggunakan model pembelajaran konvensional. Kedua kelompok diberi pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan
perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Sugiyono 2011: 76 “kelompok eksperimen dan kontrol yang memenuhi syarat untuk
dijadikan sebagai subjek penelitian yakni bila hasil pretes antara kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan O
1
=O
3
”
.
Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan, kemudian kelompok eksperimen tersebut diberi postes untuk mengetahui
pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Postes juga diberikan kepada kelompok kontrol. Hasil dari postes pada kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding bagi
dampak perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti berikut ini:
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2011: 119 “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Berdasarkan teori di atas dapat dijadikan dasar dalam menentukan jumlah populasi yaitu generalisasi dari obyek subyek yang akan diteliti yaitu seluruh siswa
kelas V SD Negeri Tunon 2. Anggota populasi terdiri dari dua kelas yaitu kelas VA berjumlah 25 siswa dan kelas VB berjumlah 24 siswa. Jadi populasi dalam penelitian
ini yaitu jumlah siswa di kelas V A ditambah dengan jumlah siswa kelas V B yakni 49 siswa. Data selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 1.
3.2.2 Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono, 2011: 120. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Hal ini dilakukan karena jumlah
populasi relatif kecil, karena jumlah masing-masing kelas eksperimen dan kontrol kurang dari 30 siswa. Menurut Riduwan 2010: 64 “sampling jenuh adalah teknik
pengambilan sampel bila seluruh populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga
dengan istilah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel”. Sampel jenuh juga sering diartikan sampel yang sudah maksimum, ditambah berapapun tidak
akan mengubah keterwakilan. Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan Sugiyono di atas maka dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini yaitu
seluruh siswa kelas VA sebagai kelas eksperimen dan seluruh siswa kelas VB sebagai kelas kontrol. Data sampel dapat dibaca pada lampiran 2.
3.3. Variabel Penelitian