1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah dihasilkannya suatu model asuransi indeks iklim pada sistim usahatani berbasis padi. Secara spesifik ada 5 tujuan
yang akan dicapai , yaitu : 1 Menyusun peta endemik kekeringan untuk pengelolaan risiko iklim.
2 Menyusun peta cakupan wilayah untuk penerapan indeks asuransi iklim. 3 Mengkaji usahatani berbasis padi untuk pengembangan asuransi indeks
iklim. 4 Mengkaji hubungan antara curah hujan dan produksi padi untuk penyusunan
indeks iklim.
5 Menyusun rekomendasi model pengembangan asuransi indeks iklim pada
sistim usaha tani berbasis padi.
1.5. Manfaat Penelitian
Peta endemik kekeringan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui penyebaran wilayah endemik kekeringan berdasarkan luas dan frekuensi kejadian
kekeringan. Data dan informasi ini penting untuk membantu dalam penentuan wilayah prioritas penanganan bencana kekeringan
Peta cakupan wilayah indeks dapat digunakan untuk menentukan stasiun pewakil terutama di wilayah-wilayah yang tidak ada stasiun hujannya.
Manfaat lain dari penelitian ini adalah dihasilkannya indeks iklim. Indeks iklim merupakan kunci penting untuk aplikasi Asuransi Indeks Iklim Climate
Index Insurance. Asuransi indeks iklim ini merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim yang berpotensi dikembangkan di Indonesia.
Keberhasilan penerapan asuransi berdasarkan indeks iklim akan sangat membantu petani dalam mengurangi risiko akibat kejadian iklim ekstrim serta
mempercepat adopsi teknologi terkait iklim bagi usaha tani padi yang dikelolanya khususnya terhadap bencana kekeringan.
1.6. Kebaruan Novelty
Penelitian asuransi indeks iklim untuk usahatani padi merupakan penelitian baru di bidang aplikasi klimatologi dan belum pernah dilakukan di
Indonesia. Pengembangan asuransi indeks iklim yang telah dilakukan di Indonesia masih terbatas pada komoditas jagung di beberapa lokasi saja. Oleh karena itu
penelitian ini merupakan penelitian pertama dalam bidang klimatologi terkait dengan aspek asuransi.
Metode analisis dan delineasi wilayah endemik kekerirngan dengan klasifikasi berdasarkan luas dan frekuensi kejadian kekeringan merupakan
keluaran baru dan bersifat sederhana sehingga mudah dipahami oleh para pengguna khususnya pemerintah daerah untuk membantu pengelolaan risiko
iklim. Metode Fuzzy Similarity yang digunakan untuk menentukan wilayah
cakupan indeks iklim ini merupakan keluaran baru untuk aplikasi di bidang klimatologi.
1.7. Ruang Lingkup dan Kerangka Kerja Penelitian