Keterampilan Menyimak KAJIAN TEORI

17 4 Menulis, seperti menulis karangan naratif dan normatif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupa puisi dan cerita. Komponen menulis juga diarahkan untuk membiasakan kebiasaan menulis. Menyimak dikatakan sebagai suatu sarana sebab adanya kaitan yang dilakukan seseorang pada waktu menyimak. Sebagai suatu proses, menyimak beraitan dengan proses keterampilan yang kompleks, yaitu mendengarkan, me- mahami, menilai dan merespon. Oleh sebab itu menyimak harus diajarkan.

2.1.3 Keterampilan Menyimak

Pada subjudul keterampilan menyimak ini akan dibahas mengenai pengertian menyimak, tujuan menyimak, kegiatan menyimak dan tahapan kemampuan menyimak pada siswa SD, yang akan dijelaskan sebagai berikut: 2.1.3.1 Pengertian Menyimak Menyimak menurut Tarigan 2008: 31, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pe- mahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Tarigan 2006: 2.6 mengemukakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi 18 bahasa, kemudian menilai hasil interpretasi maka dan menanggapi pesan yang tersirat di dalam wahana bahasa tersebut. Santoso 2008: 6.40 menjelaskan menyimak adalah sebagai sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai proses, sebagai respons atau sebagai pengalaman kreatif. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menyimak mrupakan suatu proses mendengarkan yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh seseorang. 2.1.3.2 Tujuan Menyimak Tarigan 2008: 60-61 mengemukakan tujuan menyimak adalah sebagai berikut: 1 Menyimak untuk belajar, yaitu untuk memperoleh pengetahuan dari ujaran pembicara, dengan perkatann lain menyimak untuk belajar. 2 Menyimak untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan menekankan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan. 3 Menyimak untuk mengevaluasi, yaitu menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai apa-apa yang dia simak baik-buruk, indah-jelek, dan lain-lain. 4 Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan, yaitu menyimak agar dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya. 19 5 Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. Orang menyimak dengan maksud agar dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat. 6 Menyimak dengan maksud dan tujuan dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat. 7 Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis. 8 Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang diragukan. Berdasarkan tujuan-tujuan menyimak di atas, menyimak yang dilakukan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dari materi yang di- perdengarkan. Selain itu, bertujuan pula untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. 2.1.3.3 Tahap Menyimak Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak terdapat tahapan-tahapan mnurut Tarigan 2008: 63, antara lain: 1 Tahap Mendengarkan; dalam tahap ini siswa baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya. 2 Tahap Memahami; proses memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. 3 Tahap Menginterpretasi; penyimak ingin menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang tersirat dalam uraian itu. 20 4 Tahap Mengevaluasi; setelah memahami serta dapat mentafsirkan isi pembicaraan, penyimak mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan pembicara. 5 Tahap Menanggapi; penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Berdasarkan tahapan-tahapan menyimak yang telah dijabarkan, tahapan dalam menyimak di antaranya adalah tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluaasi, dan tahap menanggapi. 2.1.3.4 Ragam Menyimak Tarigan 2008: 38-59 mengemukakan bahwa dilihat dari ragamnya menyimak dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 Menyimak Ekstensif Menyimak ekstensif adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Jenis dari menyimak ekstensif adalah menyimak social, menyimak sekunder, menyimak estetik dan menyimak pasif. 2 Menyimak Intensif Menyimak intensif adalah menyimak yang lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secara bebas dan lebih umum serta perlu di bawah bimbingan langsung para guru, menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu. Jenis-jenis yang termasuk ke dalam kelompok 21 menyimak intensif, yaitu menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratif, menyimak introgratif, dan menyimak selektif. Berdasarkan ragam menyimak yang telah disebutkan di atas, maka pada penelitian tindakan ini akan digunakan ragam menyimak ekstensif dengan jenis menyimak estetik yaitu menyimak cerita. 2.1.3.5 Kemampuan Menyimak Siswa SD Tarigan 2008: 64 mengemukakan mengenai kemampuan siswa SD dari mulai kelas satu sampai kelas enam. 1 Kelas Satu 5 ½-7 tahun a Menyimak untuk menjelaskan atau menerjemahkan pikiran atau untuk mendapatkan jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan. b Dapat mengulang dengan tepat sesuai dengan apa yang dedengarkannya. c Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkungan. 2 Kelas Dua 6 ½ - 8 tahun a Menyimak dengan kemampuan memilih yang menigkat. b Membuat sarana-sarana, usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan-per- tanyaan untuk mengecek pengertiannya. c Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula tidak usah menyimak. 3 Kelas Tiga dan Empat 7 ½-10 tahun a Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan sumber kesenangan. 22 b Menyimak pada laporan orng lain, pita rekaman laporan mereka sendiri, dan siaran-siaran radio dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan yang bersangkutan dengan itu. c Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya. 4 Kelas Lima dan Enam a Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan, kesalahan-kesaahan, propaganda propraganda, dan petunjuk-petunjuk yang keliru. b Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam menemukan tipe-tipe baru. Sesuai dengan pemaparan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa usia 9-12 tahun yaitu kelas V sudah dapat menyimak pada aneka ragam cerita,puisi, rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam menemukan tipe baru. Dengan demikian, maka menyimak cerita sesuai dengan kemampuan meyimak siswa kelas V SD.

2.1.4 Keterampilan Guru

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI MODEL NUMBER HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SDN SUKOREJO 02

0 5 174

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN ANAK MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KARTU WARNA PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 4 354

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 6 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V

0 3 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT BERBAHASA JAWA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VB SDN BENDAN NGISOR SEMARANG.

1 15 264

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO DI KELAS V SDN 30 PONTIANAK SELATAN

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10