40
meningkatkan ketrampilan siswa untuk meningkatkan keterampilan bahasa serta menyimak.
2.3 KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa hanya sebagian saja siswa yang aktif dalam pembelajaran menyimak. Siswa belum
produktif dalam mengikuti pembelajaran menyimak cerita. Pembelajaran satu arah dari guru pun dirasakan kurang dapat memberi makna kepada siswa. Hal ini
tidak ditunjang dengan adanya media pembelajaran menyimak yang memadai. Padahal keberadaan media pembelajaran menyimak dapat membantu guru dan
siswa dalam memahami materi cerita. Selama ini ketersedian media pembelajaran menyimak belum memenuhi kebutuhan siswa dan guru. Siswa dan guru
membutuhkan media pembelajaran menyimak yang sesuai dengan kebutuhan
mereka untuk mempermudah pembelajaran.
Media pembelajaran dapat memberi solusi guru mengatasi keterbatasan alokasi waktu pembelajaran menyimak. Dengan demikian, ditegaskan betapa
pentingnya kedudukan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana yang paling baik serta memberikan pengaruh besar terhadap pembelajaran.
Kebutuhan media pembelajaran harus disesuaikan pula dengan tingkat perkembangan siswa. Kurang terampilnya siswa dalam menyimak dibuktikan
dengan data hasil belajar bukti kualitatif mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam menyimak pada siswa kelas V SD Sampangan 01 di bawah Kriteria Kentutasan
41
Minimal KKM yaitu 65. Data hasil belajar ditunjukan dengan nilai terendah 41,7 dan nilai tertinggi 83,3 dengan rerata kelas 58,4.
Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan metode NHT dengan media audio untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menyimak khususnya cerita. Metode dan media pada penelitian ini memiliki banyak kelebihan diantaranya: 1 siswa menjadi lebih aktif; 2 rasa ingin tau siswa
menjadi tinggi; 3 melalui media audio minat dan motivasi siswa untuk menyimak
cerita yang akan didengarnya lebih besar.
Dengan penggunaan media tersebut, siswa dapat belajar menyimak dengan cara yang menarik serta menyenangkan, suasana belajar menjadi bervariasi dan
siswa tidak cepat merasa bosan serta menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Dengan meningkatnya keaktifan siswa, hasil belajar yang diperoleh pun akan
semakin meningkat.
Kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut:
42
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN