38
6 Siswa dalam kelompok mendapat nomor kepala.
7 Siswa dalam kelompok berdiskusi mengenai catatan yang mereka miliki.
8 Guru membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.
9 Siswa dalam kelompok berdiskusi dan memastikan setiap anggota kelompok
mengetahui isi cerita yang telah disimak. 10
Guru memanggil salah satu nomor siswa,dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil diskusi.
11 Siswa dalam kelompok lain memberi tanggapan, kemudian dilanjutkan guru.
12 Guru member penghargaan kepada kelompok terbaik.
13 Guru memberikan evaluasi dan tindak lanjut.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Joko Ryanto 2010 dengan judul Penggunaan Media Audio Me- ningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng Pada Siswa Kelas V SDN Buara 02
Ketanggungan. Dengan nilai rata-rata tes pratindakan sebesar 60,9 termasuk dalam kategori kurang, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 70,9
termasuk dalam kategori cukup. Dengan demikian peningkatan nilai rata-rata keterampilan menyimak dari pratindakan ke siklus I sebesar 10 poin atau sebesar
14,1. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 77,9 mengalami peningkatan sebesar 7 poin atau 8,9. Peningkatan dari nilai target sebesar 7,9. Berdasarkan
hasil penelitiannya, dapat disimpulkan bahwa media audio dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa pada pembelajaran Menyimak Dongeng Pada
Siswa Kelas V SDN Buara 02 Ketanggungan Brebes.
39
Fitro Chawa 2011 melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Media Audio Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Siswa
Kelas III SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal. Pada hasil penelitian ini, yaitu terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran
keterampilan menyimak menggunakan media audio pada siswa kelas III SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal. Dibuktikan dengan persentase hasil belajar pada
pratindakan 70,3 meningkat pada siklus 1 menjadi 78,2 dan siklus 2 menjadi 92,2. Aktivitas siswa pada pratindakan 75,65 meningkat pada siklus 1 dengan
82 dan siklus 2 dengan 89. Ketuntasan belajar pada pratindakan diperoleh 39 meningkat pada siklus 1 dengan 61 dan siklus 2 dengan 81.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rohma Arini 2011 dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Melalui Model
Numbered Heads Together NHT Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Karangbesuki 01 Kota Malang. Dengan hasil penelitian keterampilan guru
diperoleh persentase siklus 88,05 dan siklus 2 persentase 97,6. Aktivitas siswa pada siklus 1 diperoleh persentase 75,65, dan siklus 2 diperoleh 82,25.
Keterampilan siswa siklus 1 diperoleh persentase ketuntasan klasikal 72,2 dan siklus 2 diperoleh 88,9. Sesuai hasil penelitian di atas dapat disimpulan bahwa
penggunakan media NHT dapat meningkatkan keterampilan menyimak. Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti berpendapat bahwa metode
serta media diperlukan dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian diharapkan siswa mampu dengan baik dalam prmbelajaran menyimak cerita.
Pada penelitian penulis mennerapkan metode NHT dengan media audio guna
40
meningkatkan ketrampilan siswa untuk meningkatkan keterampilan bahasa serta menyimak.
2.3 KERANGKA BERFIKIR