bunga potong setempat. Kisaran tinggi rata-rata bibit tanaman yang akan ditanam adalah 10-15 cm dari hasil penyemaian selama 10-15 hari setelah melewati tahap
aklimatisasi. Penanaman dilakukan pada sore hari dengan tujuan mengurangi tekanan atau stress. Pada akhir penanaman, kegiatan yang dilakukan yaitu
penyiraman.
d. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dimulai dari penyiraman yang dilakukan setiap hari pagi dan sore, penyiangan yang dilakukan dua minggu sekali, pemupukan
dengan menggunakan pupuk urea 200 gr + ZA 200 gr + KNO3 100 gr per m² luas lahan lahan pupuk untuk fase perkembangan vegetatif. Sementara pada fase
generatifberbunga, digunakan pupuk urea 10 gr + TSP 10 gr + ZA 15 gr dan KNO3 25 gr per m² luas lahan. Kapur pertanian juga dapat ditambahkan untuk
menurunkan tingkat keasaman tanah PH tanah, pemberian kapur pertanian biasanya dilakukan ketika pada lahan yang sama telah dilakukan penanaman
tanaman krisan jenis yang sama selama beberapa kali, sehingga pada penelitian ini tidak dilakukan pemberian kapur pertanian karena pada lokasi tersebut
penanaman bunga krisan dilakukan pertama kali. Kegiatan pemeliharaan lainnya adalah pemberantasan hama penyakit yang dilakukan setiap minggu.
Pemberantasan hama penyakit, lebih banyak dilakukan secara manual dan tradisional yaitu dengan cara membuang atau memotong bagian tanaman yang
terindikasi terserang hama penyakit. Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia hanya dilakukan dua kali selama satu daur hidup tanaman krisan, yaitu
dengan menggunakan insektisida Decis 2,5 EC.
e. Pengamatan dan Pengukuran
Pengamatan secara kualitatif yaitu pengamatan terhadap kondisi kesehatan tanaman serangan berbagai jenis hama dan penyakit sebagai acuan untuk
kegiatan pemeliharaan lanjutan, sementara pengukuran dilakukan terhadap parameter tinggi tanaman, diameter pangkal tangkai tanaman, persen hidup dan
persen berbunga tanaman.
2. Terhadap objek intensitas cahaya matahari
Tahapan yang dilakukan sederhana saja yaitu persiapan alat serta pengukuran dan pengamatan.
a. Persiapan alat
Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya matahari yakni solarimeter terdiri dari alat avometer yang dihubungkan dengan sensor penerima
panas. Alat ini diletakkan pada empat titik pengamatan yakni masing-masing satu titik untuk setiap bedengan.
b. Pengukuran dan pengamatan
Pengukuran dilakukan selama delapan jam perhari dimulai dari pukul 08.00 WIB sd 16.00 WIB, selama delapan jam tersebut, dilakukan 480 kali
pengukuran, dengan selang pengukuran tiap 10 menit sekali. Untuk satu lokasi titik pengukuran, diperlukan jangka waktu selama 2 hari, artinya dilakuakan 960
kali pengukuran untuk satu titik lokasi. Pada kegitan penelitian ini terdiri dari 4 titik lokasi pengukuran yaitu bedeng I dan II pada tegakan terbuka dan bedeng I
dan II pada tegakan tertutup.
4.5 Analisis Data