hari hujan mencapai 179,714 mmhari. Tipe iklim termasuk B-1 dengan bulan basah sebanyak 7 tujuh bulan dan bulan kering selama 5 lima bulan.
Jenis tanah
di Kecamatan
Sukaresmi menurut
Sistem DudalSoepraptohardjo 1951-1961 dan Modifikasi Sistem DS 1978
termasuk ke dalam jenis alluvial, menurut klasifikasi FAOUNESCO 1970 termasuk ke dalam fluvisol. Sedangkan menurut klasifikasi USDA termasuk
ke dalam Entisol.
3.2 Kondisi Biofisik
Topografi di Kecamatan Sukaresmi hampir seluruh bagian wilayahnya merupakan dataran tinggi dengan ketinggian daerah berkisar antara 750–1.799
mdpl. Kedalaman efektif lahan mencapai 90 cm dengan tekstur tanah sedang dan tingkat kepekaan terhadap erosi termasuk agak peka. Curah hujan tertingginya
sebanyak 3–4 bulantahun dengan rata-rata curah hujan 217 mmbulan. Rata-rata curah hujan mencapai 2.815,286 mmtahun dan rata-rata hari hujan mencapai
179,714 mmhari. Tipe iklim termasuk B-1 dengan bulan basah sebanyak 7 tujuh bulan dan bulan kering selama 5 lima bulan.
Berdasarkan potensi pengembangan komoditas dari penggunaan lahan saat ini, maka WP Utara dibagi berdasarkan 4 Zonasi Fisik ZF dimana Kecamatan
Sukaresmi bersama Kecamatan Pacet termasuk ke dalam ZF 2 yang menitikbertakan pada dominasi sayur-sayuran dan bunga potong. Kabupaten
Cianjur yang termasuk ke dalam Wilayah Pembangunan Utara sebagai daerah agraris yang bertumpu pada sektor pertanian memiliki kondisi lahan dan
agroklimat yang sangat sesuai bagi pertumbuahan tanaman pertanian, khususnya tanaman hias di wilayah Cianjur Utara.
3.3 Sebaran Hutan Rakyat Kebun Rakyat di Desa Cikanyere
Luas Desa Cikanyere yang berada di kecamatan Sukaresmi adalah 839.177 ha dengan tata guna lahan yang dapat dilihat pada Tabel 4. Menurut tabel tata
guna lahan, penggunaan terluas adalah untuk sawah irigasi setengah teknis. Keadaan ini menjadikan Desa Cikanyere sebagai desa produsen beras dari luar.
Tanah sawah maupun ladang dapat dimanfaatkan untuk budidaya berbagai jenis
tanaman. Jenis yang paling banyak dibudidayakan adalah sayur-sayuran dan tanaman hias atau bunga potong yang hingga kini menjadi komoditi unggulan.
Tabel 4 Luas wilayah Desa Cikanyere menurut penggunaannya pada tahun 2006
No. Penggunaan
Luas ha 1. Pemukiman warga dan jalan
209,779 2. Sawah irigasi setengah teknis
394,242 3. Perkebunanladang
4,152 4. Hutan
14,000 5. Perkantoran
1,200 6. Sekolah
2,250 7. Tempat pemakaman umum
9,695 8. Rekreasi dan olah raga :
a. Lapangan sepak bola b. Lapangan olah raga lainnya
c. Taman rekreasi 1,200
0,300 15,750
9. Kolamempang 1,500
10. Rawa 1,500
11. Tanah darat dan kebun masyarakat 164,127
12. Tempat peribadatan 7,422
13. Real Estate 12,000
Sumber : Profil Desa 2006
IV. METODOLOGI
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada Bulan
Juni sampai dengan bulan September 2007. Pertimbangan pemilihan lokasi yakni telah banyak produsen tanaman krisan baik produsen yang berbentuk
instansikelembagaan, kelompok tani maupun perseorangan serta lokasinya yang relatif subur. Alasan lain yakni bertepatan dengan pelaksanaan program
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Patisipatif oleh pemerintah melalui Departemen Kehutanan yang melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat petani sekitar
hutan.
4.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan milik keluarga Sunaryo yang dikelola oleh petani penggarap di sekitar lokasi penelitian, Pupuk
kandang, Urea, TSP, KCL, Furadan 3G, Pestisida, ZPT dan Bibit tanaman krisan. Sementara peralatan yang digunakan adalah: Solarimeter, Bambu, Tali rafia,
Cangkul, Parang Kored, Gunting, Pisau, Gergaji, Kampak, Tangki air, Selang air, Sprayer, Alat tulis, Meteran, Peta kecamatan, Kamera digital dan Kalkulator.
4.3 Metode Pengumpulan Data