Net Present Value NPV Benefit Cost Ratio BCR Internal Rate of Return IRR Break Even Point BEP

4. Analisis Finansial

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Net Present Value NPV

NPV diperoleh dari mendiskonto semua biaya dan pendapatan pada suku bunga diskonto dan kemudian hasil diskonto pendapatan dikurangi hasil diskonto biaya. Suatu proyek dikatakan layak usaha apabila NPV 0 atau NPV bernilai positif yang berarti proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan dan harus diterima social opportunity cost of capital , dengan rumus sebagai berikut: NPV = PVpenerimaan – PVpengeluaran = = + n t t i Bt 1 1 - = + n t t i Ct 1 1 = = + − n t t i Ct Bt 1 1 Keterangan: NPV = nilai bersih sekarang PV = present value Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun t = periode waktu i = tingkat suku bunga

b. Benefit Cost Ratio BCR

BCR adalah perbandingan antara keuntungan benefit dan biaya cost secara kotor. Proyek dikatakan layak usaha apabila BCR1. BCR menunjukan besarnya keuntungan yang diperoleh sebagai akibat dari investasi, dengan rumus sebagai berikut: BCR = = = + − + − n t t n t t i Bt Ct i Ct Bt 1 1 1 1 = = = + + n t t n t t i Ct i Bt 1 1 1 1 Keterangan: BCR = rasio manfaat biaya Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun t = periode waktu tahun i = tingkat suku bunga

c. Internal Rate of Return IRR

Internal Rate of Return IRR adalah tingkat suku bunga yang membuat NPV daripada proyek sama dengan nol atau tingkat suku bunga yang menyebabkan besarnya biaya sama dengan besarnya pendapatan, dengan rumus sebagai berikut: IRR = = + − n t t i Ct Bt 1 1 = 0 atau IRR = i i + NPVii NPVi NPVi − i ii i i − Keterangan: IRR = tingkat pengembalian internal Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun t = periode waktu tahun i = tingkat suku bunga

d. Break Even Point BEP

Titik Impas merupakan titik kegiatan volume penjualan dimana total pendapatan revenue sama dengan total beban expense; yaitu tidak berlaba ataupun rugi. Cara yang digunakan untuk menghitung nilai titik impas adalah dengan metode marjin kontribusi atau metode laba marjinal. Marjin kontribusi sama dengan penjualan dikurangi semua beban variabel. Penjualan dan beban dianalisa sebagai berikut : 1. Marjin kontribusi per unit untuk menutup beban tetap dan laba bersih yang ditargetkan = Harga jual per unit – Beban variabel per unit 2. Titik impas dalam unit yang terjual = Beban tetapMarjinal kontribusi per unit

4.6 Asumsi Analisis Finansial