Nilai persen berbunga yang juga tertera pada Tabel 6 menunjukkan bahwa pada tegakan terbuka, nilai persen berbunga lebih besar jika dibandingkan dengan
nilai persen berbunga pada tegakan tertutup, hal ini disebabkan intensitas cahaya matahari pada tegakan terbuka lebih besar dibandingkan dengan intensitas cahaya
matahari pada tegakan tertutup yang secara otomatis akan mempengaruhi laju fotosintesis tanaman tersebut. Besarnya intensitas cahaya matahari pada tegakan
terbuka dan tertutup bedeng I dan II dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Rata-rata intensitas cahaya matahari pada tegakan terbuka dan tertutup
No Lokasi Penanaman
Rata-rata Intensitas Cahaya Matahari wm² 1
Pada Tegakan Terbuka Bedeng I
424,09 Bedeng II
427,82 2
Pada Tegakan Tertutup Bedeng I
188,36 Bedeng II
309,29
Menurut Harjadi 1982, Laju fotosintesis berbanding lurus dengan intensitas cahaya sampai kira-kira 1.200 footcandle. Rukmana dan Mulyana
1997 mengemukakan, bahwa peningkatan hasil fotosintesis berpengaruh terhadap laju pertumbuhan generatif, yaitu pembentukan promordia atau
pembungaan akibat adanya penumpukkan atau penyimpanan karbohidrat.
2. Tinggi dan diameter tanaman krisan a. Tinggi
Daftar perkembangan tinggi tanaman krisan pada tegakan terbuka dan
tertutup dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Rekapitulasi nilai rata–rata tinggi tanaman krisan pada tegakan terbuka dan tertutup selama 11 kali pengukuran
Rata–rata tinggi tanaman pada minggu ke- cm
Lokasi Tanam Tegakan Terbuka
Tegakan Tertutup Bedeng I
Bedeng II Bedeng I
Bedeng II 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
5,89 5,18
5,69 5,84
7,47 7,00
7,99 8,31
8,86 8,48
10,69 10,97
12,10 11,66
12,25 13,65
14,73 14,95
14,84 17,95
19,04 19,19
19,41 24,85
23,58 24,57
25,09 31,84
26,50 27,13
29,08 34,19
30,54 29,48
35,32 36,27
32,43 30,33
39,24 37,82
34,77 31,99
43,39 39,37
Pada minggu akhir pengamatan, dapat dilihat bahwa rata–rata tinggi tanaman krisan pada bedeng I dan II dibawah tegakan tertutup masing–masing
setinggi 43,39 cm dan 39,37 cm, sementara pada tegakan terbuka tinggi rata–rata tanaman krisan masing–masing adalah 34,77 cm pada bedeng I dan 31,99 cm
pada bedeng II. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa rata–rata tinggi tanaman krisan pada tegakan tertutup lebih tinggi jika dibandingakan dengan rata–rata
tinggi tanaman krisan pada tegakan terbuka. Perbedaan ini diduga disebabkan oleh faktor pencahayaan yang menyebabkan tanaman dibawah naungan dibawah
tegakan, bergerak mendekati arah rangsangan yang berupa cahaya matahari. Gerakan mendekati arah rangsangan tersebut disebut gerak fototropisme
Setiawan 2006. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam, nilai parameter tinggi ini berbeda nyata pada selang kepercayaan 95.
Hasil analisis sidik ragam pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap tinggi tanaman krisan dapat dilihat pada Lampiran 13.
Perbedaan rata–rata tinggi tanaman krisan antara tegakan terbuka dan tegakan tertutup dapat juga dilihat pada Gambar 4.
33.38 41.38
5 10
15 20
25 30
35 40
45
tegakan terbuka
tegakan tertutup
Lokasi penanaman R
a ta
-r a
ta t
in g
g i
ta n
a m
a n
cm
Gambar 4 Perbedaan rata–rata tinggi tanaman krisan antara tegakan terbuka dan tegakan tertutup pada akhir pengamatan minggu
ke-11.
b. Diameter