37
E. VALIDITAS ALAT UKUR DAN RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur yang melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas juga dapat disebut sebagai kecermatan pengukuran Azwar, 2004.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau melalui professional judgment. Artinya, sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauhmana isi tes
mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur Azwar, 2004. Professional judgement dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.
2. Uji Daya Beda Aitem
Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang
diukur. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan
yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau
sesuai dengan fungsi ukur tes Azwar, 2009. Pengujian daya diskriminasi aitem
Universitas Sumatera Utara
38
menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien
korelasi aitem total rix yang dikenal pula dengan istilah parameter daya beda aitem Azwar, 2009.
Indeks daya beda aitem yang akan digunakan untuk aitem-aitem opinion leader dan post purchase regret adalah nilai yang berada diatas 0,3 yang diperoleh melalui
bantuan program SPSS 17.0 for Windows Evaluation Version. Fungsi perhitungan ini adalah untuk menyeleksi aitem yang layak dipakai.
Apabila aitem mempunyai koefisien korelasi lebih besar sama dengan 0,3 maka aitem tersebut mempunyai daya diskriminasi yang tinggi dan layak dipakai, jika
sebaliknya, maka aitem dianggap mempunyai daya diskriminasi yang rendah dan tidak dipakai dalam skala penelitian.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas mengacu pada konsistensi, keajegan, dan kepercayaan alat ukur. Secara empirik tinggi rendahnya ditujukan melalui koefisien reliabilitas Azwar, 2009.
Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut mampu menunjukkan sejauhmana pengukurannya memberi hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran
kembali pada subjek yang sama. Reliabilitas alat ukur adalah mencari dan mengetahui sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran ini dapat dipercaya
apabila dalam pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek sama, diperoleh
Universitas Sumatera Utara
39
hasil yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2009.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai 1,00. semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00
berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2009.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal internal consistency. Formula reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah formula Alpha Cronbach melalui bantuan SPSS version 16.0 for windows.
4. Hasil Uji Coba Alat Ukur