20
B. Opinion Leader
1. Defenisi Opinion Leader
Hawkins, Mothersbaugh, dan Best 2007 mendefinisikan opinion leader sebagai individu yang secara aktif menyaring, menginterpretasi, atau
menyediakan produk dan informasi brand yang relevan dengan keluarga mereka, teman-teman, dan rekan kerja.
Rogers dalam Windham, 2009 mendefenisikan konsep opinion leader sebagai tingkatan dimana individu mampu untuk mempengaruhi
individu yang lainnya melalui sikap atau perilaku tampak dan dianggap tepat dan dengan frekuensi yang tertentu.
Rogers dan Cartono dalam Windham, 2009 mengkarakteristikkan seorang opinion leader sebagai orang yang memberikan contoh sebuah nilai
kepada orang-orang yang mengikutinya. Burt dalam Windham, 2009 mengemukakan bahwa seorang
opinion leader adalah dapat digambarkan sebagai orang-orang, melalui interaksi personal, mampu membuat gagasan-gagasan atau inovasi dan
membagikannya kepada orang-orang yang berkomunikasi dengannya. Dari defenisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa opinion leader
adalah seseorang yang aktif menyaring, dan membagikan informasi kepada orang lain mengenai pengetahuan yang dia miliki terhadap suatu produk
melalui suatu interaksi personal.
Universitas Sumatera Utara
21
2. Karakteristik Opinion Leadership
Hawkins, Mothersbaugh, dan Best 2007 menyajikan karakteristik dari opinion leaders adalah sebagai berikut:
i. Enduring product involvement
Hawkins, Mothersbaugh, dan Best 2007 mengemukakan salah satu karakteristik seorang opinion leader yang paling menonjol
adalah keterlibatan yang berjangka panjang dengan katagori produk kemudian non opinion dari pemimpin dalam suatu grup.
Bloch dan Richins 1983; Chan dan Misra, 1990; Goldsmith et al, 2003 dalam Shon, 2005, mengemukakan opinion leader
menampilkan tingkat yang lebih tinggi terhadap keterlibatan dan keakraban produk. Oleh karena itu, mereka sering berbicara tentang
isu terkait dengan produk dan sangat termotivasi untuk mencari pengetahuan terhadap produk.
ii. Knowledges and Experiences
Seorang opinion leader memiliki pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan suatu barang. Seorang individual cenderung
menjadi opinion leader mengenal dekat produk tertentu. iii.
Media Habits Chan dan Mirsa dalam Shon, 2005 mengemukakan bahwa
mempertahankan leadership
membutuhkan komitmen
untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan sebanyak-banyaknya.
Universitas Sumatera Utara
22
Terkait dengan karakteristik ini, opinion leader mungkin akan memiliki media habits yang berbeda dari follower yang mereka
miliki, selain itu mereka miliki. Hawkins, Mothersbaugh, dan Best 2007 mengemukakan
bahwa seorang opinion leader akan memiliki keterlibatan yang tinggi dengan media, terutama media-media yang berfokus terhadap area
produk yang mereka kuasai yang menyediakan solusi dalam mengidentifikasikan masalah berkaitan dengan produk.
iv. Demographics
Umumnya seorang opinion leader menjadi pusat jaringan interpersonal, yang terdiri dari individu-individu yang berhubungan.
Shon, 2005. Hawkins, Mothersbaugh, dan Best 2007 mengemukakakan
bahwa seorang opinion leader pada umumnya akan cenderung mempengaruhi seseorang yang memiliki variabel demografi yang
sama dengannya. Seorang opinion leader lebih suka berteman dibandingkan orang lain ada umumnya dan memiliki kecenderungan
untuk menyediakan dan memberikan informasi mengenai suatu peoduk kepada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
23
3. Mengukur Opinion Leader