Tahap Pengambilan Keputusan Konsumen
Sedangkan menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller 2009 : 166 mengungkapkan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial, dan pribadi. 1 Faktor Budaya
Kelas budaya, subbudaya dan sosial sangat mempengaruhi perilaku konsumen. Budaya culture adalah determinan dasar
keinginan dan perilaku seseorang, yaitu melalui keluarga dan institusi utama lainnya dengan nilai-nilai seperti: pencapaian dan
keberhasilan, aktivitas, efisiensi dan kepraktisan, proses, kenyamanan materi, individualism, kebebasan, kenyamanan
eksternal, humanitarianisme, dan jiwa muda. Adapun setiap budaya teridiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil yang
memberikan indentifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Dilain sisi, hampir seluruh kelompok
manusia mengalami kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun seara hirarki
dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
2 Faktor Sosial Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi,
keluarga, serta peran dan status sosial mempengaruhi perilaku pembelian.
Kelompok referensi memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mereka mempengaruhi sikap dan konsep
diri, dan mereka menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek. Adapun keluarga
adalah yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung misalnya, dimana seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama,
politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Dari sisi peran dan status, hal tersebut melatarbelakangi
konsumen karena orang berpartisipasi dalam banyak kelompok, seperti keluarga, klub, organisasi dimana dari situlah seseorang
menyandang peran dan status. Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta
status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat. 3 Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan
dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
Selera dalam mengkonsumsi makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia. Konsumsi juga
dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.
Adapun pekerjaan dan keadaan ekonomi juga mempengaruhi pola konsumsi. Dimana pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi yaitu penghasilan yang dapat dibelanjakan tingkat, stabilitas, dan pola waktu, tabungan dan asset
termasuk presentase aset likuid, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. Dari sisi kepribadian
dan konsep diri yang dimaksud adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya seperti sifat kepercayaan
diri, dominasi, otonomi, rasa hormat, kemmapuan bersosialisasi, pertahanan, dan kemmapuan beradaptasi. Kepribadian juga dapat
menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Dari sisi gaya hidup dan nilai dimana gaya
hidup lifestyle dapat memotret interaksi seseorang secara utuh dengan lingkungannya, sedangkan nilai inti core values lebih
dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dan panjang.