Hipotesis Rancangan Penelitian LANDASAN TEORI

seperti membaca, menulis, berhitung, mengajarkan permainan yang interaktif dan mendidik serta hal-hal yang bermanfaat bagi perkembangan anak pada umumnya. Penelitian Close dalam Orange O’Flynn, 2007 membuktikan bahwa tayangan edukatif sesame street, walaupun hanya ditonton sebentar atau dalam frekuensi yang kecil dapat mendatangkan pengaruh positif pada kemampuan bahasa anak. Maka dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi frekuensi anak menonton tayangan edukatif akan semakin besar pengaruhnya bagi keterampilan bahasa dan kreativitas verbal pada anak.

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh tayangan edukatif televisi terhadap kreativitas verbal pada anak usia sekolah di SD Harapan III Medan. BAB III Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung jawabkan Hadi, 2000. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen dimana dilakukan suatu manipulasi terhadap variabel bebas yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Manipulasi yang dilakukan dapat berupa situasi atau tindakan tertentu yang diberikan kepada individu atau kelompok dan setelah itu dilihat pengaruhnya Latipun, 2004. Atas dasar hal tersebut, maka dalam bab ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, dan metode analisa data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian terlebih dahulu diidentifikasikan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam penelitian ini, variabel- variabel yang digunakan terdiri dari :

1. Variabel Bebas : Tayangan Edukatif Televisi

2. Variabel Terikat : Kreativitas Verbal

B. Defenisi Operasional

1. Kreativitas Verbal

Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 Kreativitas verbal adalah kemampuan dalam mengekspresikan ide-ide dan mengembangkan gagasan atau ide tersebut melalui rangkaian kata-kata. Kreativitas verbal ditandai dengan adanya kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, elaborasi, dan orisinalitas. Kreativitas verbal merupakan kemampuan yang memang telah dimiliki oleh tiap-tiap individu tetapi dalam kapasitas yang berbeda-beda tergantung pada bagaimana individu tersebut mengembangkan kreativitas verbalnya. Kreativitas verbal menekankan pada dua aspek yaitu, pertama aspek berpikir kreatif kognitif dan kedua, aspek sikap atau perilaku afektif. Kreativitas verbal dalam rancangan penelitian ini dilakukan pada siswa Sekolah Dasar SD Kelas 4. Kreativitas verbal pada siswa diukur dengan menggunakan Tes Kreativitas Verbal dari Munandar. Aspek kreativitas verbal yang dirancang oleh Munandar menggunakan baterai tes yang terdiri dari enam subtes dengan masing-masing subtes berisi dua aitem. Dalam penelitian ini, Tes Kreativitas Verbal akan diberikan sebagai alat ukur penelitian, yang nantinya akan dibandingkan antara skor yang diperoleh subjek pada saat pengukuran awal pretest dan pengukuran akhir posttest. Tes Kreativitas Verbal ini akan disajikan oleh seorang tester dibantu oleh peneliti. Waktu pengerjaan tes ini secara keseluruhan adalah ± 60 menit dan waktu yang diberikan untuk mengerjakan masing-masing subtes berbeda-beda sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Skor tinggi dalam tes kreativitas verbal dapat didefenisikan dengan kemampuan kreativitas verbal yang tinggi dan skor yang rendah dapat didefenisikan dengan kemampuan kreativitas verbal yang rendah. Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008

2. Tayangan Edukatif

Menonton tayangan edukatif dapat didefenisikan dengan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menonton tayangan-tayangan yang disiarkan oleh media televisi dalam waktu tertentuhari dalam kehidupan sehari-hari Santrock, 1999. Tayangan edukatif merupakan tayangan yang memberikan unsur pendidikan dan memberikan keuntungan bagi anak yang menontonnya. Bagian yang sangat signifikan dalam tayangan atau program edukatif adalah pemberian informasi yang biasanya belum diketahui oleh penontonnya khususnya anak-anak seperti alfabet, perbendaharaan kata, sejarah atai informasi tentang ilmu pengetahuan lainnya serta informasi mengenai ilmu terapan dalam kehidupan sehari-hari Bahrts, Potts, Condry dalam Fisch, 2003. Tayangan-tayangan yang memiliki karakteristik tersebut diantaranya adalah Jalan Sesama, Bocah Petualang, Laptop Si Unyil, Cita-Citaku, Si Bolang Ke Kota, Buku Harian Si Unyil, Surat Sahabat, Cerita Anak, Main Yuk, Dora The Explorer, Masa Kalah Sama Anak-anak, After School, Blues Clues dan Wonder Pets Kidia, 2008. Dalam penelitian ini, pemberian tayangan edukatif akan dilaksanakan dalam setting aula atau suatu ruangan serbaguna yang ada di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan tayangan edukatif yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi yang telah di rekam sebelumnya ke dalam CD Compact Disc. Sebelum tayangan diberikan, terlebih dahulu dilakukan seleksi terhadap tayangan edukatif yang akan ditayangkan. Seleksi dilakukan berdasarkan hasil screening yang diperoleh melalui kuesioner awal. Tayangan yang diberikan merupakan tayangan yang paling banyak ditonton dan paling banyak disukai oleh anak. Hal Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 ini dilakukan dengan pertimbangan agar anak tidak bosan pada saat perlakuan berupa pemberian tayangan edukatif dilaksanakan. Berdasarkan hasil screening melalui kuesioner awal ditetapkan 8 judul tayangan yang akan diberikan sebagai perlakuan treatment dalam penelitian. Berikut ini merupakan 8 judul tayangan edukatif yang digunakan dalam penelitian: 1. Laptop Si Unyil dari Trans7 durasi 30 menit 2. Si Bocah Petualang dari Trans7 durasi 30 menit 3. Cerita Anak dari Trans TV durasi 30 menit 4. Masa Kalah sama Anak-anak dari TVOne durasi 30 menit 5. Jalan Sesama dari Trans7 durasi 30 menit 6. Wonder Pets dari Global TV durasi 30 menit 7. Cita-Citaku dari Trans7 durasi 30 menit 8. Dora The Explorer dari Global TV durasi 30 menit Tayangan-tayangan di atas akan diberikan kepada subjek penelitian sebanyak 30 orang yang telah dipilih secara acak dengan menggunakan tabel angka random. Subjek penelitian akan ditempatkan di sebuah aula yang terdapat di sekolah tersebut dimana di sana telah di sediakan peralatan untuk menayangkan tayangan edukatif. Ruangan sebelumnya ditata senyaman mungkin bagi anak untuk dapat menonton tayangan edukatif dengan tenang. Perlakuan treatment berupa tayangan edukatif akan diberikan sebanyak 4 kali selama 4 hari. Setiap satu kali perlakuan treatment akan ditayangkan 2 judul tayangan edukatif yang masing-masing berdurasi 30 menit, sehingga satu kali perlakuan memiliki jumlah durasi 60 menit. Agar tidak terjadi kelelahan dan Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 kebosanan pada anak diberikan waktu untuk istirahat selama 15 menit di antara penayangan 2 judul tayangan edukatif tersebut. Agar tidak terjadi keributan, jarak antara anak akan dibuat agak jarang atau agak berjauhan satu sama lain, sehingga anak tidak mengobrol dengan temannya sewaktu menonton. Anak juga akan diberikan minuman kotak dan makanan ringan pada saat istirahat agar tidak kehausan pada saat menonton. Setelah perlakuan berupa tayangan edukatif diberikan, penelitian akan dilanjutkan dengan tanya jawab antara peneliti dan subjek tentang tayangan yang baru saja ditonton. Tanya jawab dilakukan untuk mengetahui kesan subjek tentang tayangan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkisar seputar kesan mereka terhadap tayangan edukatif yang baru saja mereka tonton, dan apakah tayangan edukatif tersebut dianggap bermanfaat untuk menambah pengetahuan mereka, perbendaharaan kata, pemahaman arti kata dan lain-lain. Hal ini dilakukan sebagai manipulation check untuk memastikan pengaruh tayangan edukatif terhadap kreativitas verbal pada anak.

C. Rancangan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan penelitian, yaitu ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh tayangan edukatif televisi terhadap kreativitas verbal anak usia sekolah, maka digunakan penelitian yang bersifat kuasi eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Rancangan penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen yang merupakan kelompok yang mendapat suatu perlakuan khusus. Pada rancangan penelitian ini dilakukan pengukuran awal Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 pretest dan pengukuran akhir posttest. Penelitian ini menggunakan tes yang sama pada saat pretest dan posttest agar hasilnya dapat diperbandingkan Seniati, Yulianto Setiadi, 2005. Berikut ini merupakan gambaran dari rancangan penelitian One-Group Pretest-Posttest Design : Tabel 2. Rancangan Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design Kelompok Pretest Treatment Posttest KE O 1 X O 2 KE = Kelompok Eksperimen O 1 = Pengukuranpemberian tes kreativitas sebelum treatment X = Pemberian tayangan edukatif O 2 = Pengukuranpemberian tes kreativitas setelah treatment

D. Teknik Kontrol