Indonesia akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan, andaikan hal itu terjadi di sini, pengaruh apa saja yang akan ditimbulkannya. Tes ini
merupakan ukuran kelancaran dalam memberi gagasan digabung dengan elaborasi yang diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengembangkan
suatu gagasan, merincinya dengan mempertimbangkan berbagai macam implikasi. Contoh : Apa akibatnya jika manusia dapat terbang seperti burung.
Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes dibuat cukup longgar agar tersedia kesempatan bagi subjek untuk dapat menyatakan ide-ide mereka
Munandar, dalam Rismiati Mukandari, 2004. Jumlah waktu untuk mengerjakan tes kreativitas Verbal ini adalah ±60 menit.
b. Prosedur Penilaian
1. Penilaian subtes permulaan kata word beginning.
Setiap kata mendapat skor 1, jika memenuhi persyaratan yaitu kata tersebut dimulai dengan susunan huruf yang ditentukan. Kata tersebut harus
betul ejaannya, sejauh menyangkut susunan huruf yang diberikan, tapi tidak perlu sempurna. Dasar pertimbangannya adalah subtes ini tidak merupakan tes
bahasa akan tetapi merupakan tes kreativitas, misalnya: ditulis “sayur”. Ini betul dan mendapat skor 1, oleh karena itu penggunaan susunan huruf “sa”
yang diberikan adalah benar akan tetapi jika ditulis “sampo” yang seharusnya “shampo”, jawaban ini tidak benar, karena disini penggunaan huruf “sa” yang
diberikan tidak tepat. Nama orang tidak dibenarkan tetapi nama negara, kota, gunung dapat dibenarkan.
2. Menyusun kata Anagram
Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009
USU Repository © 2008
Keseluruhan kata yang dibentuk harus betul ejaannya, karena kata tersebut harus dibentuk dari huruf-huruf yang telah ditentukan. Tidak dibenarkan untuk
menggunakan huruf-huruf lain yang tidak terkandung dalam kata dari aitem tes. Tidak dibenarkan menggunakan suatu huruf dalam kata item tes sampai
dua kali, kecuali kalau dalam kata aitem tes huruf tersebut memang muncul dua kali seperti huruf “a” dalam kata kreativitas. Singkatan tidak dibenarkan,
seperti PLN, kecuali sudah menjadi bahasa sehari-hari misalnya TV. Bahasa asingdaerah tidak di benarkan, kecuali diterima sebagai bahasa Indonesia.
3. Membentuk kalimat tiga kata three word sentences
Urutan huruf-huruf yang diberikan dalam pembuatan kalimat boleh diubah. Jadi tidak selalu harus berurut seperti yang diberikan. Tiga kalimat
boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada kalimat sebelumnya tetapi tidak mendapatkan skor. Dapat menggunakan kata nama orang. Susunan kata
kalimat harus betul dan logis. Kesalahan dalam ejaan kata tidak mempengaruhi skor, kecuali menyangkut huruf pertama dari kata, karena
huruf itu berfungsi sebagai stimulus tes dan merupakan persyaratan tes. 4.
Sifat-sifat yang sama thing categories Di bawah ini dirumuskan apa yang diartikan dengan sifat yang disebut
pada masing-masing aitem, yaitu: a.
Bulat dan keras, maksud pernyataan ini adalah bulat gepeng bundar, misalnya: uang logam, atau bulat sepenuhnya, misalnya: bola. Yang dapat
diambil sebagai patokan adalah bahwa kesan keseluruhan adalah kebulatannya. Yang dimaksud dengan keras adalah tahan tekanan atau
tidak mudah ditekan, tidak mudah berubah bentuk.
Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009
USU Repository © 2008
b. Putih dan dapat dimakan. Maksudnya kata yang luas, meliputi
makanminuman, misalnya; susu, bahan yang matang, telah dimasak maupun yang perlu dimasak, misalnya: beras dan tepung.
c. Panas dan berguna maksudnya semua benda yang kegunaannya adalah
akibat dari “kepanasannnya”kehangatannya. Jika kepanasan dari benda adalah akibat dari berfungsinya tapi tidak merupakan sumber kegunannya,
maka jawaban seperti itu tidak dapat diskor. Benda atau zat yang mempunyai efek panas walaupun suhu bendazat tersebut tidak harus
tinggi, dibenarkan, misalnya: minyak serai, obat gosok, param balsam. 5.
Macam-macam kegunaannya Untuk apa benda itu dipergunakan atau dibuat dan tidak perlu dibahas.
Jadi semua jawaban yang menunjukkan pada penggunaan yang lazim atau bisa, tidak mendapat skor. Demikian pula jawaban-jawaban yang
menunjukkan pada kegunaan yang kurang lebih sama, karena tes ini mengukur “fleksibilitas” dalam pemikiran. Penggunaan benda tersebut tidak
harus dalam keadaan dan tidak perlu dipakai keseluruhannya misalnya; surat kabar boleh dikoyak-koyak untuk dijadikan bahan prakarya. Untuk
menemukan skor originalitas dipakai suatu tabel yang telah dibuat oleh Munandar berdasarkan hasil penelitian terhadap 267 responden.
6. Apa akibatnya
Subtes ini menghasilkan suatu skor yang merupakan gabungan dari kelancaran dalam memberikan gagasanelaborasi. Seperti jawaban yang
menunjuk pada akibat yang masuk akal dari kejadian hipotesis yang dilakukan mendapat satu skor. Kecuali setiap elaborasi atau perincian yang ditambahkan
Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009
USU Repository © 2008
dan memperkaya jawaban atau yang merupakan akibat tambahan juga mendapat skor. Misalnya: apakah yang terjadi jika kita bisa mendengar isi hati
orang lain? Dengan jawaban sebagai berikut: maka orang dapat mengetahui rahasia orang lain, dan dapat mengetahui pikiran-pikiran jahatnya, sehingga
menimbulkan permusuhan atau saling tidak mempercayai lagi. Skor tinggi yang diperoleh pada total masing-masing subtes menunjukkan
kreativitas verbal tinggi dan sebaliknya skor rendah yang diperoleh pada total dari masing-masing subtes menunjukkan kreativitas verbal yang rendah.
G. Validitas dan Reliabilitas