Anak Usia Sekolah Pengaruh Tayangan Edukatif Televisi Terhadap Kreativitas Verbal

Banyaknya waktu yang dihabiskan anak untuk menonton televisi diduga dapat mempengaruhi perkembangan mereka selanjutnya. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Huston, Seigle Bremer dalam Santrock, 1999 yang menuding telah menjauhkan anak dari buku dan pekerjaan sekolah. Namun demikian, disamping efek negatif tersebut, terdapat juga efek positif dari menonton televisi. Salah satunya yaitu tayangan edukatif televisi Jalan Sesama yang dirancang untuk mengajarkan anak berbagai keterampilan kognitif dan sosial Santrock, 1999. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Close dalam Orange O’Flynn, 2007 dinyatakan bahwa tayangan edukatif sesame street walaupun hanya ditonton dalam waktu yang sebentar atau dengan kata lain dalam frekuensi yang rendah dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap anak. Terlepas dari aspek positif maupun negatif dari televisi tersebut, rata-rata anak usia operasional konkrit menghabiskan waktu untuk menonton televisi yaitu lebih dari empat jamhari sehingga televisi dianggap sebagai salah satu media massa yang paling efektif dalam memberikan stimulasi pendidikan.

C. Anak Usia Sekolah

Anak usia sekolah adalah masa dimana seorang anak berada diantara usia 6-12 tahun yang sedang duduk di bangku sekolah, mengalami pertumbuhan fisik, psikis dan emosional, serta sosial berkaitan dengan pengendalian lingkungan dan penyesuaian diri karena adanya interaksi antara faktor kemampuan dasar dengan hasil belajar Rismiati, 1997. Menurut piaget dalam Surbakti 2008 anak usia sekolah merupakan anak yang perkembangan kognitifnya berada pada tahap Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 operasional konkrit. Pada tahap operasional konkrit anak sudah mampu berpikir secara logis yang ditandai dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan kepada aturan-aturan tertentu yang logis. Mampu berpikir reversible dibalik, mengelompokkan objek berdasarkan serial misalnya : ukuran atau jenis dan memahami relasi antara dua terminologi misalnya : ”A” lebih baik daripada ”B”. Pola menonton anak pada masa operasional konkrit sebagian besar masih dipengaruhi oleh pola pikir egosentrisme. Tetapi sebagian dari mereka telah memiliki pemahaman tentang sebuah tayangan. Anak yang cerdas mampu merangkaikan cerita dari suatu tayangan, meski tidak selalu utuh. Mereka sangat mudah mengingat adegan-adegan dalam sebuah tayangan yang menarik perhatiannya. Oleh karena itu pada fase ini mereka akan mudah sekali untuk mengingat apa-apa yang terdapat dalam tayangan yang mereka tonton Surbakti 2008. Sehubungan dengan hal itu Piaget dalam Santrock, 1996 menyatakan bahwa anak usia sekolah mulai mampu menghubungkan antara arti baru dengan konsep lama melalui pengalaman-pengalaman baru yang didapt dari sekolah, film, radio dan televisi. Pada anak, porsi yang terbesar untuk menambah pengalaman dan pengetahuannya adalah dengan berinteraksi pasif dengan televisi.

D. Pengaruh Tayangan Edukatif Televisi Terhadap Kreativitas Verbal

pada Anak Usia Sekolah Kreativitas verbal merupakan suatu kemampuan berkomunikasi yang diawali dengan pembentukan ide melalui kata-kata serta mengarahkan fokus permasalahan pada penguasaan bahasa atau kata-kata, yang akan menentukan Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 jelas tidaknya pengertian mengenai ide yang disampaikan. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan untuk menjadi kreatif baik dalam hal verbal maupun non verbal. Pengembangan dan peningkatan kemampuan tersebut dibutuhkan untuk terbentuknya kreativitas secara menyeluruh pada diri anak. Kreativitas verbal dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya jenis kelamin, ukuran keluarga, urutan dalam keluarga, lingkungan, dll. Salah satu yang paling mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kreativitas khususnya kreativitas verbal pada anak adalah lingkungan. Lingkungan yang dapat memberikan dan menyediakan stimulus yang dibutuhkan anak untuk mengembangkan dirinya merupakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan kreativitas verbalnya. Lingkungan juga terdiri dari berbagai elemen misalnya teman, orang tua, sekolah dan lingkungan rumah. Lingkungan rumah merupakan lingkungan yang sangat lekat dengan anak sehingga diperlukan stimulus untuk mengembangkan kreativitas anak di rumah. Salah satu media yang dapat dijadikan stimulus adalah media televisi. Media televisi merupakan salah satu media audio visual yang dapat menarik anak untuk berlama-lama berinteraksi dengannya. Media televisi menyediakan berbagai jenis informasi yang harus dipilih dan disesuaikan untuk anak sehingga dapat bermanfaat dan tidak merusak anak. Tayangan- tayangan di televisi secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu tayangan edukatif dan non-edukatif. Tayangan edukatif merupakan tayangan yang menampilkan informasi-informasi mengenai hal-hal yang bermanfaat dan mendidik. Tayangan edukatif biasanya berisi pendidikan untuk anak misalnya mengajarkan sejarah, kemampuan dasar Pramitha Aulia : Pengaruh Tayangan Edukatif Terhadap Kreativitas Verbal Pada Anak Usia Sekolah Di Sd Harapan Iii Medan, 2009 USU Repository © 2008 seperti membaca, menulis, berhitung, mengajarkan permainan yang interaktif dan mendidik serta hal-hal yang bermanfaat bagi perkembangan anak pada umumnya. Penelitian Close dalam Orange O’Flynn, 2007 membuktikan bahwa tayangan edukatif sesame street, walaupun hanya ditonton sebentar atau dalam frekuensi yang kecil dapat mendatangkan pengaruh positif pada kemampuan bahasa anak. Maka dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi frekuensi anak menonton tayangan edukatif akan semakin besar pengaruhnya bagi keterampilan bahasa dan kreativitas verbal pada anak.

E. Hipotesis