Hubungan Emosional Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Hubungan Emosional Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pematang Siantar

29

2.3 Hubungan Emosional

Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan. Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi. Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut akan dibawa kepada tingkat yang lebih tinggi. Buttle 2004 menyatakan bahwa suatu hubungan terdiri atas serangkaian episode yang terjadi atara dua belah pihak dalam rentang waktu tertentu. Ini artinya suatu hubungan tidak dapat terjalin secara spontanitas atau dalam jangka pendek. Masing- masing episode terdiri atas serangkaian interaksi, episode- episode seperti konsumen yang melakukan transaksi, menanyakan detail sebuah produk ataupun menimbang-nimbang produk yang ditawarkan bahkan produsen yang mengunjungi konsumen. Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang dapat menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, www.wikipedia.com 30 berinteraksi dengan menggunakan keterampilan untuk mempengaruhi dan memimpin serta menyelesaikan permasalahan dengan cermat Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Kata Emosi berasal dari bahasa Perancis, emotion dari emouvoir yang berarti kegembiraan. www.wikipedia.com. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dari dalam individu. Dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya. Dalam industri jasa, menata keluaran dan respons emosional pelanggan yang positif akan berkembang ke seluruh bagian perusahaan, yang akan menghasilkan peningkatan loyalitas pada merek penyedia jasa tersebut. Salah satu aspek yang sangat penting dari loyalitas nasabah adalah hubungan emosional antara konsumen dengan pihak penyedia jasa. Konsumen yang memiliki loyalitas sejatinya merasakan adanya hubungan emosional dengan pihak penyedia jasanya. hubungan emosi ini membuat nasabah menjadi loyal dan mendorong mereka untuk tetap melakukan transaksi, nasabah yang merasa puas akan layanan tersebut akan dengan senang hati merekomendasikannya kepada orang lain. Menciptakan emosi dan perasaan positif sangat penting dalam membangun sebuah hubungan. Loyalitas adalah bukti dari emosi yang mentransformasikan perilaku pembelian berulang menjadi sebuah hubungan. Carnegie Institute of 31 Technology menyebutkan bahwa 15 keberhasilan seseorang dalam bisnis dan pekerjaannya ditentukan oleh pengetahuan dan keahliannya, sedangkan 85 ditentukan oleh keterampilan dalam berkomunikasi dan membina hubungan dengan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa hubungan emosional merupakan kondisi dimana produsen dan konsumen memiliki kesinambungan interaksi dan adanya timbal balik yang serasi satu sama lain karena terciptanya hubungan baik yang berlangsung secara berkesinambungan sehingga menimbulkan emosi positif terhadap kedua belah pihak. Buttle 2004 menyatakan bahwa model perkembangan hubungan menunjukkan dua atribut yang mencolok, yakni : 1. Kepercayaan Kepercayaan adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya. Berkembangnya kepercayaan merupakan investasi penting dalam membina hubungan yang saling menguntungkan dalam jangka panjang. Jika dua belah pihak saling memercayai maka keduanya akan terdorong untuk menanamkan investasi lebih besar dalam jalinan hubungan tersebut. Kalau kepercayaan itu tidak ada maka akan timbul konflik dan ketidakpastian hingga akhirnya jalinan kerjasama yang diharapkan akan runtuh dengan sendirinya. Seseorang dapat mempercayai karakteristik- karakteristik tertentu dari orang lain, seperti : a. Kejujuran, keyakinan bahwa pihak lain pasti dapat dipercayai. b. Kebaikan hatinya, keyakinan bahwa salah satu pihak akan bertindak demi memuaskan kepentingan pihak lainnya. 32 c. Kompetensi, keyakinan bahwa pihak lain memiliki kepakaran yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau misi. 2. Komitmen Komitmen adalah modal yang amat penting dalam membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. Morgan dan Hunt 1994 menyatakan bahwa komitmen dalam suatu hubungan adalah sebagai berikut : keyakinan dari salah satu mitra akan pentingnya arti membangun hubungan jangka panjang yang langgeng dalam mitra lainnya, yang mendorong pihaknya untuk menempuh upaya maksimum untuk memelihara hubungan itu; atau dengan kata lain, pihak yang memegang teguh komitmen itu akan menempuh segala upaya untuk mempertahankan hubungan itu agar terus berlangsung dalam waktu yang tidak terbatas. Seiring dengan semakin mendalamnya hubungan itu, kepercayaan dan komitmen kedua belah pihak akan berkembang dengan sendirinya. Aspek pengeluaran dan pemasukan dalam perhitungan rugi laba sangat dipengaruhi oleh keberhasilan mempertahankan nasabah. Hubungan emosional akan terjalin dengan semakin dalamnya hubungan antara nasabah dengan pihak bank. Emosional nasabah dapat dijaga dengan baiknya hubungan yang terjalin dari kepercayaan dan komitmen antara kedua belah pihak. Kepiawaian mengelola kesetiaan nasabah akan mendatangkan dua keuntungan sekaligus. Pertama, biaya pemasaran dapat ditekan. Bank tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk mencari pengganti nasabah yang kabur. Kedua, seiring dengan meningkatnya kesetiaan nasabah, para penyedia jasa juga 33 semakin dapat memahami kemauan para nasabahnya. Nasabah semakin mengerti apa yang dapat dilakukan oleh bank untuk mereka dan bank juga lebih tanggap terhadap keinginan dan tuntutan nasabahnya sehingga mereka dapat menyediakan jasa secara efektif.

2.4 Loyalitas Pelanggan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan PT. Bank BRI Cabang Pematang Siantar

1 53 119

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk CABANG JEMBER

0 4 17

Pengaruh Customer Focus terhadap Loyalitas Nasabah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor

0 5 45

Pengaruh Manajemen Kerelasian Pelanggan terhadap Loyalitas Nasabah PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Bogor

1 6 38

PENGARUH PENANGANAN KELUHAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT. BANK MUAMALAT INDONESIA,TBK. DENGAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL PERANTARA (Studi pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Surabaya)

0 6 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Hubungan Emosional Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pematang Siantar

1 5 10

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Hubungan Emosional Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pematang Siantar

0 0 10

I. Identitas Responden - Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Hubungan Emosional Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pematang Siantar

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Konsep dan Pengertian Pemasaran - Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Hubungan Emosional Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pematang Siantar

0 0 30

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PURWOKERTO

0 1 17