Hipotesis Defenisi Konsep Definisi Operasional

Menurut A. Dale Timple dalam Mangkunegara, 2006 : 15 fakor-faktor kinerja terdiri dari factor internal dan factor eksternal. Factor internal disposisional yaitu factor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang, misalnya kinerja seseorang baik disebabkan kemampuan tinggi dan pekerja keras atau sebaliknya. Factor eksternal yaitu factor-faktor seseorang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku,sikap,tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Factor penentu prestasi kerja yang mempengaruhi karyawan menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2006 : 16 ada dua yaitu: 1. Factor Individu Individu yang memiliki kinerja yang baik terlihat dari integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi yang baik dalam dirinya. Konsentrasi yang baik dalam dirinya merupakan modal utama untuk mengelola potensi diri secara optimal. 2. Faktor Lingkungan Organisasi Factor lingkungan kerja organisasi yang mempengaruhi prestasi kerja adalah jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang memadai.

1.6 Hipotesis

Adanya permasalahan yang akan diteliti masih perlu pembuktiannya dengan pengujian. Hipotesis menurut Earl Babbie 2006 : 75 merupakan Universitas Sumatera Utara kumpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Pembuktian itu hanya dapat dilakukan dengan menguji hipotesis dimaksud dengan data di lapangan. Dari uraian di atas, makapenelitian membuat hipotesis untuk penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Alternatif Ha, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara variable independent X dengan variable dependen Y; maka adanya pengaruh yang positif antara perilaku kepemimpinan situasional dengan kinerja karyawan. 2. Hipotesis Nol Ho, yaitu adanya hubungan yang mempengaruhi antara variable independent X dengan variable dependen Y; adanya pengaruh negative antara perilaku kepemimpinan situasional dengan kinerja karyawan.

1.7 Defenisi Konsep

Konsep menurut Singarimbun 1995 : 37 merupakan istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari variable yang akan diteliti, maka penulis mengungkapkan definisi konsep sebagai berikut: 1. Perilaku Kepemimpinan Situasional Perilaku Kepemimpinan Situasional adalah dimana suatu tindakan atau perilaku seorang pemimpin dalam menggerakkan para karyawannya Universitas Sumatera Utara sesuai dengan posisi dan peran yang dimainkan pemimpin kepada bawahannya serta meletakkannya sesuai dengan kondisi karyawan untuk memotivasi mereka dalam pencapaian tujuan organisasi pemerintah. 2. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tamggung jawab yang diberikan kepadanya.

1.8 Definisi Operasional

Operasionalisasi secara sederhana mengacu paada langkah-langkah, prosedur-prosedur atau operasi-operasi yang akan melalui pengukuran dan identifikasi variable-variable yang akan di observasi. Definisi operasional menurut Singaribun 1995 : 46 ialah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Dengan kata lain bahwa definisi operasional adalah sebagai petunjuk pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan untuk operasionalisasi kerangka teori yang dituangkan menjadi indicator-indikator agar mempermudah operasionalisasi dari suatu penelitian. Penelitian ini terdiri atas dua variable, yaitu: 1. Variable bebas atau Independent Variable X, yaitu perilaku kepemimpinan situasional dengan menggunakan indicator sebagai berikut: 1. Perilaku mengarahkan telling a. Menjelaskan kepada bawahan tentang apa yang harus dikerjakan, bagaimana, dimana dan kapan b. Pemimpin memecahkan masalah Universitas Sumatera Utara c. Membuat keputusan d. Mengawasi dengan ketat pelaksanaan tugas

2. Perilaku Menjual selling

a. Menggunakan komunikasi dua arah b. Meminta saran dari bawahan c. Memberi dukungan yang besar kepada bawahan karena beberapa gagasan yang disarankan bawahan adalah baik d. Selalu mengukuhkan inisiatif dan pengambilan resiko e. Mengajarkan bawahan menilai pekerjaannya sendiri 3. Perilaku Mendukung participation a. Mendukung usaha-usaha bawahan b. Mendengarkan saran dari bawahan c. Memudahkan interaksi bawahan dengan orang lain d. Mendorong dan memuji bawahan e. Mengajukan pertanyaan yang memperluas pemikiran bawahan f. Mendorong keberanian mengambil resiko 4. Perilaku Mendelegasikan delegating a. Menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada bawahan b. Menyerahkan pengambilan keputusan kepada bawahan c. Menyerahkan pemecahan masalah sehari-hari kepada orang yang melaksanakan tugas 2. Variabel Terikat atau dependent variable Y, yaitu kinerja pegawai yang indikatornya ialah: Universitas Sumatera Utara 1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. 2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya. 3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. 6. Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 8. Personal qualities yaitu menyangkut keperibadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. 9. Efektivitas dan efisiensi yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik- baiknya dan mempergunakan waktu yang efisien.

1.9 Sistematika Penulisan BAB I