21 calon dewan komisaris dan direksi.
c. Keuntungan dan Kerugian Saham
Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham:
1 Dividend, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
2 Capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui
capital gain. Tetapi ada juga beberapa risiko yang akan dihadapi pemodal dengan
kepemilikan saham, yaitu: 1 Tidak mendapat dividend
Perusahaan akan membagikan dividend jika operasi perusahaan mengalami keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak akan
membagikan dividend jika mengalami kerugian. Potensi keuntungan investor untuk mendapatkan dividend ditentukan oleh kinerja perusahaan
tersebut. 2
Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham tidak selalu investor mendapatkan
capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga
beli, dinamakan capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang membesar seiring menurunnya harga
Universitas Sumatera Utara
22 saham maka invetor rela menjual saham dengan harga rendah cut loss.
3 Saham di-delist dari bursa delisting Suatu saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya karena kinerja yang
buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividend secara
berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek pada umumnya.
d. Harga Saham
Harga saham merupakan indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Keberhasilan dalam menghasilkan keuntungan akan memberikan suatu kepuasan
bagi investor yang rasional. Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan keuntungan yaitu berupa capital gain dan citra yang lebih baik bagi perusahaan
sehingga memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi penilaian terhadap harga saham baik itu
yang bersifat fundamental maupun teknikal. Namun demikian secara sederhana variabilitas harga saham bergantung pada bagaimana earning dan dividend yang
terjadi pada sebuah perusahaan. Pada dasarnya harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, namun untuk melakukan penilaian harga saham
dengan baik diperlukan data operasional perusahaan seperti laporan keuangan yang telah diaudit, performance perusahaan di masa yang akan datang dan kondisi
ekonomi. Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam arti tergantung
kekuatan permintaan dan penawaran saham itu sendiri. Pergerakan harga suatu
Universitas Sumatera Utara
23 saham dalam jangka pendek tidak dapat diterka secara pasti. Semakin banyak
orang yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang yang ingin menjual maka harga saham
tersebut cenderung akan bergerak turun Silvana : 2009. Dalam melakukan analisa untuk menilai suatu saham terdapat 3 jenis
informasi yaitu informasi yang bersifat fundamental, informasi yang bersifat teknis, dan informasi yang berhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik.
Informasi yang bersifat fundamental yaitu kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, prospek pemasukan, perkembangan teknologi, kemampuan
menghasilkan keuntungan, manfaat terhadap perekonomian nasional, kebijakan pemerintah, hak-hak investor. Informasi yang bersifat teknis misalnya
perkembangan kurs, keadaan pasar, volume, frekuensi transaksi, dan kekuatan pasar. Informasi yang berhubungan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik
misalnya terdiri dari tingkat inflasi, kebijakan moneter, musim, neraca pembayaran dan APBN, kondisi ekonomi, dan kondisi politik. Investor yang bijak
senantiasa tidak terpaku hanya pada satu informasi saja. Hal ini dikarenakan bahwa harga saham boleh berfluktuasi karena faktor psikologis tetapi dasar dan
titik awal suatu penilaian tetap pada kinerja perusahaan. Berarti dalam penilaian saham, investor perlu melihat kedua faktor tersebut, yaitu faktor psikologi dan
performa perusahaan Ade Fatma, 2008 : 124.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara