17 Likuiditas jangka pendek ini penting karena bisa mengakibatkan
perusahaan bangkrut. Dalam melihat rasio lancar, analisis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana
manajemen, sektor industri, dan kondisi ekonomi makro secara umum Darsono dan Ashari, 2005 : 53.
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan
untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang
ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak pula perputaran uang dan semakin besar pula ia dikenal di dalam masyarakat. Besar kecilnya
perusahaan dapat diukur dengan total aktivabesar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan logaritma natural total aktiva.
Total aktiva dipakai sebagai proxy ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva
relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan. Perbedaan ukuran perusahaan menimbulkan risiko usaha yang berbeda
secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil karena perusahaan yang besar
dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal sehingga lebih mudah untuk mendapatkan tambahan dana. Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah
pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan
Universitas Sumatera Utara
18 kemampuan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan para
stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Perusahaan yang memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap
kedewasaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan maturity dimana dalam tahap ini
arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil Ninna Daniati dan Suhairi : 2006.
Dividend yang dibagikan kepada pemegang saham pun semakin besar. Hal ini menyebabkan saham perusahaan tetap menarik bagi investor dan akhirnya saham
tersebut mampu bertahan pada harga yang tinggi secara relatif. Ukuran perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu perusahaan
kecil, perusahaan menengah, dan perusahaan besar. Berdasarkan Undang-Undang No.9 tahun 1995, ukuran perusahaan dikelompokkan atas:
a. Perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki aset yang kurang dari Rp 200.000.000,- di luar tanah dan bangunan.
b. Perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp 200.000.000,- dan kurang dari Rp 5.000.000.000,- di luar tanah dan
bangunan. c. Perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp
5.000.000.000,-. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar
Universitas Sumatera Utara
19 untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk
memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran lebih besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan
persaingan atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil
lebih bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leveragenya akan lebih besar dari
perusahaan yang berukuran kecil.
4. Saham