33
sampling, document gathering, charting decision table Bambang S. Sankarto dan Maman Permana, 2008: 10-12.
Secara lebih spesifik, Saracevic et al. 1988 menyatakan bahwa penelitian tentang kebutuhan informasi harus memperhatikan faktor berikut:
1. Persepi seseorang tentang masalah yang sedang ia hadapi.
Misalnya, dengan memakai contoh kota Paris di atas, kebutuhan informasi jelaslah muncul karena seseorang tiba-tiba harus ke Paris
karena tugas kantornya. Jika kita ingin meneliti kebutuhan informasi, sebaiknya kita juga meneliti bagaimana para responden
melihat mempersepsi hal-hal yang berkait dengan kebutuhannya. Apakah responden menganggap pergi ke Paris itu sebagai
tantangan? Atau malah sebagai beban?
2. Rencana seseorang dalam penggunaan informasi. Ketika
seseorang membutuhkan informasi, sedikit banyak ia juga sudah punya ancang-ancang tentang kegunaan informasi itu. Seseorang
yang punya kebutuhan informasi jalan dan alamat di Paris mungkin sudah punya rencana beanja dan cari makanan khas Paris.
3. Kondisi pengetahuan
seseorang yang
relevan dengan
kebutuhannya. Ini adalah unsur penting untuk melihat seberapa
besar “gap” yang ada di benak seseorang; antara apa yang sudah diketahuinya tentang Paris dan apa yang belum diketahuinya.
Wajarlah jika gap ini akan berbeda-beda di setiap orang. Kalau ada 30 orang yang akan pergi ke Paris, dan ketigapuluh orang itu sama-
sama membutuhkan peta Paris, dapat dipastikan bahwa mereka
34
tidak cuma membutuhkan satu jenis peta, sebab mungkin saja ada yang sudah pernah ke Paris walau cuma 1 malam, atau sudah
pernah melihat peta Paris, dan bahkan mungkin sudah punya peta Paris, tetapi lupa di mana menyimpannya
4. Dugaan seseorang tentang ketersediaan informasi yang dibutuhkannya.
Ini adalah unsur yang berkaitan dengan unsur keempat dalam model Taylor di atas. Seseorang selalu punya
bayangan tentang sumber informasi yang tersedia di sekitarnya. Seorang mahasiswa yang akan pergi ke Paris punya bayangan
berbeda dari seorang ibu rumahtangga yang akan pergi ke kota sama. Jika keduanya membutuhkan informasi, maka keduanya
pasti punya bayangan ke mana musti mencari. Mungkin saja keduanya membuka Google, atau mungkin saja si Ibu lebih taktis
dan langsung menelpon kedutaan Perancis yang terdekat. Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa identifikasi kebutuhan
informasi merupakan proses awal untuk menentukan informasi apa yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dalam penelitian ini untuk
mengidentifikasi kebutuhan informasi guru dilakukan dengan cara pengamatan praktis, interview awal, dan penyebaran kuesioner.
35
5. Cara Memenuhi Kebutuhan Informasi
Untuk memenuhi kebutuhan informasi seseorang harus berusaha untuk mencari atau menelusur informasi yang dibutuhkan. Untuk mencari
atau menelusur informasi seseorang tentunya membutuhkan sumber-sumber informasi.
Menurut Pribadi 2004 yang dikutip dalam skripsi Nunung Masruriyah 2010: 26 sumber perolehan informasi merupakan medium
tersimpannya informasi yang dapat membantu penyampaian komunikasi berupa suatu pesan. Medium adalah kata jamak dari kata “media” yang
berasal dari bahasa latin yang artinya antara. Medium dapat diartikan sesuatu yang dapat membantu proses penyampaian pesan dan informasi dari sumber
kepada komunikan. Dalam pencarian informasi, menurut Pinelli yang dikutip oleh
Budiyanto 2000 terdapat kriteria yang digunakan pemakai informasi untuk memilih sumber-sumbernya. Urutan dari kriteria tersebut, yaitu:
a. Kemudahan memperolehnya b. Keakraban
dengan sumber
informasi karena
sering menggunakannya
c. Kualitas tekniknya d. Relevansi,
kedalaman dan
kemudahan penggunaannya
Masruriyah, 2010: 28.