Aspek-Aspek Studi Kelayakan Studi Kelayakan

atau tidak. Bila proyek tersebut memenuhi kriteria yang telah kita tetapkan maka usaha tersebut dikatakan layak. Untuk itu, studi kelayakan memerlukan berbagai disiplin ilmu antara lain ahli ekonomi, ahli teknik, ahli sosiologi, dan sebagainya. Pola pikir yang sistematis diperlukan dalam studi kelayakan. Studi kelayakan menyangkut berbagai aspek dan memerlukan berbagai displin ilmu. Secara konsepual, tahap-tahap studi kelayakan: 1. Penemuan ide 2. Tahap Penelitian 3. Tahap evaluasi 4. Tahap Urutan Usulan yang layak 5. Tahap Rencana Pelaksanaan 6. Tahap Pelaksanaan

2.9.1. Aspek-Aspek Studi Kelayakan

Struktur variabel-variabel yang mempengaruhi suatu studi kelayakan terdiri dari berbagai aspek, yaitu: 1. Aspek Pasar Penelitian pasar merupakan langkah pertama dan paling penting dalam studi kelayakan. Karena faktor inilah yang menentukan apakah penelitian selanjutnya pada bidang-bidang lain perlu dilakukan atau tidak. Pada tahap permulaan ini kita mau meneliti apakah barang atau jasa yang akan kita hasilkan ada pembelinya di pasar atau tidak, sebab sekalipun teknis barang tersebut layak dibuat, maka tiada gunanya Universitas Sumatera Utara kalau barang tersebut tidak laku di pasar, atau kalau tidak bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu perlu diketahui apakah sudah ada barang-barang sejenis atau barang-barang pengganti di pasar. Kalau sudah ada berapa harga jualnya dan berapa marketshare-nya. Demikian juga pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan pasar. Ada tiga macam orientasi pengusaha yang menjadi dasar falsafah seorang pengusaha menghadapi pasar yang mempengaruhi sikap dan orientasi seorang pengusaha untuk menghasilkan produk, yaitu: a. Falsafah yang berorientasi pada produksi b. Falsafah yang berorientasi pada penjualan c. Falsafah yang berorientasi pada konsumen Falsafah yang terbaik adalah falsafah yang berorientasi pada konsumen karena hanya produk yang sesuai dengan keinginan produsen yang dapat terjual dengan baik. Pada aspek pasar diadakan penelitian terhadap permintaan potensial, permintaan musiman, menaksir besarnya permintaan total. 2. Aspek pemasaran Pada aspek pemasaran dibicarakan strategi pemasaran, dengan mengetahui kekuatan persaingan dari produk yang kita hasilkan dengan produk lain yang sudah ada. Keadaan persaingan dari barang atau jasa yang akan kita produksikan sangat dipengaruhi oleh market share. Untuk itu, sebelum kita dapat menaksir besarnya market share, atau bagian pasar yang kita harapkan dapat kita kuasai, maka terlebih Universitas Sumatera Utara dahulu harus dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan persaingan. Faktor- faktor yang harus diperhatikan tersebut antara lain: a. Mutu atau kualitas b. Brand loyality c. Struktur pasar d. Organisasi pemasaran e. Promosi penjualan f. Harga Dalam studi kelayakan sangat perlu mengevaluasi bagaimana harus mengatur taktik dan strategi sebelum memasuki pasaran. Tidak jarang terjadi kegagalan suatu usaha bukan disebabkan faktor-faktor teknis, tetapi karena pengusaha tidak siap dengan strategi untuk memasuki pasaran. 3. Aspek Teknik dan Teknologi Secara sederhana aspek teknis meliputi faktor-faktor produksi langsung yang umumnya berwujud fisik. Yang termasuk dalam aspek teknis antara lain: a. Teknologi b. Tenaga kerja, termasuk kuantitas tenaga kerja, kualitas tenaga kerja. c. Bahan baku, termasuk kualitas bahan baku, transportasi bahan baku, jalur pangadaan bahan baku, timbulnya penggunaan lain bahan baku, faktor harga bahan baku. Universitas Sumatera Utara d. Faktor non ekonomis, seperti faktor alam, kebijaksanaan pemerintah dan hubungan antarnegara. e. Peralatan, termasuk pengadaan peralatan, layanan purna jual yang meliputi suku cadang, tenaga ahli, sarana. Aspek teknis besar pengaruhnya terhadap kelancaran produksi, untuk itu perlu berkonsultasi dengan orang yang memiliki keahlian dalam aspek teknik untuk membuat studi kelayakan. 4. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Aspek manajemen bergantung pada skala perusahaan dimana semakin besar perusahaan maka semakin kompleks permasalahannya. Pada perusahaan kecil, kemampuan teknis lebih diperlukan dari pada kemampuan manajemen. Tetapi dengan semakin besarnya perusahaan tersebut maka kemampuan manajemen semakin diperlukan. Pada aspek manajemen diperlukan pemahaman struktur organisasi, terutama kuantitas dan kualitas dari tenaga-tenaga manajemen. Misalnya, pengusaha ingin mendirikan perusahaan komputer, maka disusun struktur organisasi garis dimana top manajer membawahi manajer pemasaran, manajer produksi, manajer personalia, manajer keuangan. Tetapi usaha untuk mengisi jabatan Top Manajer sulit dipenuhi karena sukar diperoleh orang yang berwibawa dan memiliki pengetahuan komputer. Oleh karena itu perlu dipikirkan perubahan organisasi garis menjadi organisasi garis dan staff. Tolak ukur manajemen antara lain: a. Kepemimpinan dalam arti yang luas Universitas Sumatera Utara b. Kemampuan berkomunikasi ke dalam dan ke luar Syarat pendukung kemampuan manajemen dimana manusianya memiliki kemampuan antara lain pengalaman, pendidikan, dan investasi. 5. Aspek Lingkungan Perusahaan Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan tidak dapat lepas dari lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain lingkungan dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap perkembangan perusahaan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar perusahaan tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Untuk mengenali faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan perusahaan tidak mudah, karena daktor lingkungan tidak bersifat statis, tetapi lebih bersifat dinamis. Faktor-faktor yang diperhitungkan antara lain: a. Sistem nilai masyarakat sebagai faktor lingkungan b. Perundang-undangan sebagai faktor lingkungan Aspek Yuridis c. Sistem birokrasi sebagai faktor lingkungan Prosedur perizinan d. Iklim perekonomian dan politik sebagai faktor lingkungan e. Lingkungan kehidupan dan lingkungan alam 6. Aspek Finansial Untuk dapat memutuskan layak atau tidaknya suatu usaha maka perlu dipertimbangkan aspek keuangan. Suatu gagasan usaha tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan modal. Dalam hal ini kita mengenal dua jenis modal yaitu modal Universitas Sumatera Utara sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang diharapkan mendukung realisasi gagasan usaha tersebut yang bukan merupakan pinjaman, misalnya modal sendiri dari pengusaha, modal saham. Sedangkan modal asing adalah modal pinjaman yang sebagai konsekuensinya harus membayar beban bunga. Dukungan modal umumnya diperoleh dari lembaga perkreditan, apakah itu bank pemerintah maupun bank swasta. Dukungan permodalan itu tidak hanya kuantitas jumlah, tetapi kualitas jenis modal. Mungkin kredit yang diperoleh adalah kredit jangka pendek, padahal untuk melaksanakan gagasan tersebut sebenarnya diperlukan kredit jangka panjang. Untuk itu perlu dipertimbangkan: a. Jumlah dan jenis modal b. Titik pulang pokok c. Rentabilitas Persentase keuntungan yang dapat diperoleh dibandingkan dengan modal yang ditanam untuk usaha tersebut. d. Jangka waktu pengembalian modal

2.9.2. Manfaat Studi Kelayakan