sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang diharapkan mendukung realisasi gagasan usaha tersebut yang bukan merupakan pinjaman, misalnya modal
sendiri dari pengusaha, modal saham. Sedangkan modal asing adalah modal pinjaman yang sebagai konsekuensinya harus membayar beban bunga. Dukungan modal
umumnya diperoleh dari lembaga perkreditan, apakah itu bank pemerintah maupun bank swasta. Dukungan permodalan itu tidak hanya kuantitas jumlah, tetapi kualitas
jenis modal. Mungkin kredit yang diperoleh adalah kredit jangka pendek, padahal untuk melaksanakan gagasan tersebut sebenarnya diperlukan kredit jangka panjang.
Untuk itu perlu dipertimbangkan: a. Jumlah dan jenis modal
b. Titik pulang pokok c. Rentabilitas Persentase keuntungan yang dapat diperoleh dibandingkan dengan
modal yang ditanam untuk usaha tersebut. d. Jangka waktu pengembalian modal
2.9.2. Manfaat Studi Kelayakan
Studi kelayakan mempunyai arti yang penting terutama bagi pengusaha. Secara luas studi kelayakan selain penting bagi pengusaha juga penting bagi pihak-
pihak lain yang mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung terhadap proyek tersebut. Pihak-pihak tersebut
antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Pihak Manajemen Perusahaan Dengan adanya studi kelayakan maka pengusaha akan mengetahui apakah gagasan
usahanya layak atau tidak untuk dilaksanakan, ditinjau dari sudut perusahaan. Bilamana berdasarkan studi kelayakan usahanya tersebut tidak layak, maka
pengusaha tersebut telah menyelamatkan investasinya dari kerugian-kerugian besar yang mungkin timbul akibat kegagalan. Sebaliknya bila berdasarkan studi kelayakan
ternyata bahwa usaha tersebut layak untuk dilaksanakan, maka besar kemungkinan usaha tersebut akan berhasil.
2. Pihak Investor
Dengan mempelajari studi kelayakan seorang investor dapat mengambil kesimpulan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak pada suatu perusahaan. Mereka
mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan kestabilan dari perusahaan tersebut. Dengan kata lain calon penanam modal perlu
jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya.
3. Pihak Kreditor
Dengan hasil studi kelayakan yang menyatakan suatu usaha layak maka kita lebih dapat meyakinkan pihak kreditor, khususnya perbankan untuk memberikan kredit
pada gagasan usaha tersebut. Sebelum kreditor memberikan kredit, dia akan mengkaji kembali studi kelayakan yang telah dibuat oleh pihak pengusaha. Perlu dicatat disini,
pemberian pemberian kredit oleh kreditor bukan semata-mata didasarkan atas studi
Universitas Sumatera Utara
kelayakan, tetapi juga oleh pertimbangan-pertimbangan lain, seperti bonafiditas dari pengusaha tersebut, tingkat hubungan kedua belah pihak, jaminan dan sebagainya.
Meskipun demikian, studi kelayakan ini mempunyai andil yang tidak sedikit untuk meng-goal-kan suatu kredit.
4. Pemerintah dan
Masyarakat Kepentingan masyarakat atau pemerintah terhadap studi kelayakan suatu proyek
menyangkut apa yang disebut externalities, yakni akibat sampingan baik positif atau negatif sebagai akibat didirikannya suatu proyek. Pendirian sebuah pabrik gula
misalnya, akan mempunyai akibat sampingan negatif berupa pengotoran lingkungan dan kebisingan. Akibat sampingan semacam ini disebut social cost. Pembuatan jalan-
jalan baru dari kota menuju pabrik tersebut adalah dampak positif, yang disebut social benefits. Karena pihak perusahaan umumnya tidak memasukkan faktor ini
dalam neraca keuntungan dan kerugian terutama karena sulit dinilai dengan uang, maka masyarakatpemerintah dapat diwakili oleh pemerintah, mempunyai
kepentingan memasukkan faktor tersebut kedalam studi kelayakan. Sehingga dapat dilihat apakah proyek tersebut dapat diterima atau tidak. Apabila berdasarkan studi
kelayakan bahwa suatu proyek mempunyai social cost lebih kecil dari pada social benefits, dengan sendirinya proyek tersebut akan mendapat dukungan dari
pemerintahmasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.9.3. Perhitungan Ekonomi