2.6. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Proses Pengomposan
Keberhasilan dalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos
sangat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain : 1. Rasio
CN Yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30:1 hingga 40:1.
Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Pada rasio CN antara 30 – 40 mikroba mendapatkan cukup C
untuk energi dan N untuk sintesis protein. Apabila rasio CN terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein sehingga dekomposisi berjalan
lambat. 2. Ukuran Partikel
Sangat mempengaruhi proses pengomposan. Idealnya ukuran partikel sampah organik yang akan dikomposkan berkisar 2 cm – 5 cm.
3. Aerasi Ditentukan oleh porositas dan kandungan air sampah organik. Aerasi secara alami
akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang dingin masuk ke dalam tumpukan kompos.
4. Porositas Adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung
dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Rongga – rongga ini akan diisi oleh air dan udara. Udara akan mensuplai oksigen untuk proses
Universitas Sumatera Utara
pengomposan. Apabila rongga dipenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.
5. Kelembaban Memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan
secara tidak langsung berpengaruh pada suplai oksigen. Mikroorganisme dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air.
Kelembaban 40 - 60 adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. 6. Temperatur
Faktor temperatur sangat berpengaruh terhadap proses pengomposan. Temperatur optimum bagi pengomposan adalah 40
C – 60 C. Suhu yang lebih tinggi dari
60 C akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang
akan tetap bertahan hidup. 7. pH, Proses pengomposan dapat terjadi pada pH optimum antara 6,5 – 7,5.
Berikut ini adalah kondisi yang optimal untuk mempercepat proses pengomposan seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Kondisi Optimal Untuk Mempercepat Proses Pengomposan
Kondisi Kompos Kondisi Yang Bisa Diterima
Ideal
Ratio CN 20:1 sd 40:1
25 – 35:1 Kelembaban
40 – 65 45 – 62 berat
Konsentrasi Oksigen 5
10 Ukuran partikel
1 inchi Bervariasi
pH 5,5 – 9,0
6,5 – 8,0 Temperatur
43 – 66 C
54 – 60 C
Sumber : Ryak,1992
Universitas Sumatera Utara
2.7. Standar Kualitas