Tujuan dan Fungsi Kredit Pembiayaan Perbankan

5. Penggolongan berdasarkan jaminan collateral 23 a. Kredit dengan jaminan secured loan b. Kredit dengan tanpa jaminan unsecured loan Hal diatas merupakan beberapa jenis kredit perbankan yang pembagian jenis-jenis itu masih dapat dilakukan lagi berdasarkan cara bagaimana melihatnya yang kurang lebih sama, namun hanya sedikit berbeda tergantung cara melihatnya. Jenis-jenis kredit diatas adalah merupakan jenis kredit yang terdapat di bank umum. Ciri utamanya adalah sistem pembagian keuntungan berdasarkan bunga interest dan terdapatnya sistem agunan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan bank selaku kreditur kepada debitur atau nasabah. Sejalan dengan perkembangan perbankan di Indonesia, maka jenis kredit perbankan ini menjadi bertambah dengan diperkenalkannnya sistem perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam dengan ciri utamanya pembagian keuntungan berdasarkan bagi hasil profit sharing.

C. Tujuan dan Fungsi Kredit Pembiayaan Perbankan

Tujuan dan fungsi kredit merupakan bagian penting dari kredit. Yaitu untuk apa kredit tersebut digunakan, dan apa fungsi dari pemberian kredit tersebut. Inti dari pemberian kredit adalah pemberian pinjaman kepada nasabah yang memerlukan pinjaman untuk kebutuhannya. Penyimpangan terhadap penggunaan kredit yang tidak sesuai dengan saat aplikasi merupakan tindakan yang dilarang oleh perjanjian kredit. 23 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2001, hlm. 166 Universitas Sumatera Utara Di negara kita Indonesia yang berfalsafah pancasila maka tujuan kredit tidak hanya semata-mata mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara yaitu untuk mencapai masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila. Kredit pada awal perkembangannya mengarahkan fungsinya untuk merangsang bagi kedua belah pihak untuk saling menolong untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam bidang usaha maupun kebutuhan sehari-hari. Pihak yang mendapat kredit harus dapat menujukkan prestasi yang lebih tinggi dari kemajuan usahanya itu sendiri, atau mendapatkan pemenuhan kebutuhannya. Suatu kredit mencapai fungsinya, apabila secara sosial ekonomis, baik bagi debitur, kreditur, maupun masyarakat membawa pengaruh yang lebih baik. Bagi pihak debitur dan kreditur, mereka memperoleh keuntungan, juga mengalami peningkatan kesejahteraan, sedangkan bagi negara mengalami tambahan penerimaan negara dari pajak, juga kemajuan ekonomi yang bersifat mikro maupun makro. Sekarang ini kredit dalam kehidupan perekonomian, dan perdagangan mempunyai fungsi : 24 1. Meningkatkan daya guna uang. Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro, deposito, ataupun tabungan. Uang tersebut kemudian diberikan sebagai pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan produksinya, perdagangan, maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun usaha memulai yang baru. 24 Muhamad Djumhana, Op.Cit, hlm. 233 Universitas Sumatera Utara 2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Seperti halnya meningkatkan daya guna uang, kredit juga mampu meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Uang yang disimpan oleh para penabung tidaklah diam mengendap di bank melainkan disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat baik bagi pengusaha maupun bagi masyarakat. 3. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. Disamping itu juga dapat meningkatkan peredaran barang dari satu tempat yang kegunaannya kurang, ketempat yang lebih bermanfaat. Seluruh barang-barang yang dipindahkan dari suatu tempat ketempat lain yang kemanfaatannya lebih terasa pada dasarnya meningkatkan daya guna dari barang itu, pemindahan barang-barang tersebut tidaklah dapat diatasi oleh keuangan para distributor saja, karena itu mereka memerlukan bantuan yang berupa kredit dari bank. 4. Salah satu alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilisasi ekonomi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha antara lain dengan pengendalian inflasi, peningkatan ekspor, dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Untuk menekan arus inflasi dan terutama untuk usaha pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang sangat penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi Universitas Sumatera Utara pembatasan kualitatif, dijalankan secara selektif untuk menutup usaha- usaha yang bersifat spekulatif, yaitu mengarah ke sektor-sektor yang produktif dan prioritas yang secara langsung berpengaruh pada hajat hidup masyarakat. Seperti di Indonesia diarahkan pada sektor-sektor pertanian, industri, sandang pangan, produksi barang-barang ekspor, dan lain-lain. 5. Meningkatkan kegairahan berusaha. Setiap orang dan badan hukum yang berusaha, selalu ingin meningkatkan usahanya, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Dengan bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidang permodalan tersebut, sehingga mereka dapat meningkatkan volume usahanya dan produktifitasnya. 6. Meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan bantuan kredit dari bank, maka para pengusaha akan dapat memperluas usahanya dengan mendirikan proyek-proyek baru. Dengan pendirian proyek ini akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek tersebut, dan berarti mereka akan memperoleh pendapatan income. Jika perusahaan usaha dan pendirian proyek- proyek baru tersebut telah selesai, maka mengoperasikannya diperlukan pengelolaan yang membutuhkan tenaga kerja pula. Dengan tertampungnya tenaga kerja tersebut, maka berarti terjadilah peningkatan pemerataan pendapatan. Universitas Sumatera Utara 7. Meningkatkan hubungan internasional. Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Bank-bank besar di luar negeri dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Negara- negara yang kuat ekonominya, demi persahabatan antar negara banyak memberikan bantuan kepada negara-negara yang sedang berkembang dalam bentuk bantuan kredit dengan syarat ringan yaitu bunga yang relative murah dan waktu penggunaan yang lama. Memulai bantuan ini dapat mempererat hubungan antar negara yang bersangkutan, yaitu dengan bantuan kredit antar negara atau yang dikenal dengan kredit G to G government to government. Dalam kasus tertentu, kegunaan kredit sebenarnya adalah untuk melunasi kredit. Misalnya jika nasabah memerlukan bridging loan yaitu kredit yang mendesak dalam jangka pendek serta sudah adanya kepastian dana sebagai pelunasannya, maka bridging loan tersebut dapat dipenuhi antara lain dengan adanya kepastian pelunasan bridging loan dari hasil pencairan kredit investasi yang disetujui. Oleh karena itu, kredit investasi tersebut dalam persyaratan penarikannya perlu menyebutkan klausula yang intinya bahwa pencairan kredit tersebut digunakan untuk melunasi bridging loan yang bersangkutan. 25 Sedang dalam hal tujuan kredit, kredit multiguna atau konsumtif, penggunaannya dapat dilakukan secara bebas, tetapi perlu diingatkan bahwa 25 Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2006, hlm. 263 Universitas Sumatera Utara kredit tersebut hanya dapat digunakan dalam kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, dan ketertiban umum public policy. Di samping itu, kredit juga dapat digunakan untuk pembiayaan kembali refinancing. Istilah refinancing mempunyai beberapa pengertian, tetapi yang terpenting dari istilah refinancing adalah sebelumnya telah terdapat pembiayaan atas barang yang dijadikan objek kredit. 26

D. Berakhirnya Perjanjian Kredit Pembiayaan Perbankan