b. Anggota dewan komisaris;
c. Anggota direksi;
d. Keluarga dari pihak pemegang saham, anggota dewan komisaris,
dan anggota direksi; e.
Pejabat bank lainnya; dan f.
Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak pemegang saham, anggota dewan komisaris,
anggota direksi, keluarga pemegang saham, anggota dewan komisaris dan anggota direksi, dan pejabat bank lainnya.
Bank dinyatakan melakukan pelanggaran larangan terhadap ketentuan batas maksimum pemberian kredit apabila pada saat pemberiannya saldo kredit
atau pembiayaan tersebut melampaui batas maksimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
B. Jenis Kredit Pembiayaan dalam Perbankan
Kredit dalam perbankan terdiri dari beberapa jenis. Banyaknya jenis kredit ini tergantung dari kriteria yang diberikan. Pada mulanya kredit berdasarkan
kepercayaan murni, yaitu berbentuk kredit perorangan karena kedua belah pihak saling mengenal, seiring dengan berkembangnya waktu maka akhirnya
berkembang pula unsur-unsur lain yang menjadi landasan suatu kredit, sehingga selanjutnya berkembang pula jenis kredit yang ada seperti sekarang.
21
21
Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1996, hlm 234
Universitas Sumatera Utara
Secara umum jenis-jenis kredit ini dapat dilihat dari :
22
1. Penggolongan menurut jangka waktunya
Dari segi jangka waktunya terdapat tiga macam kredit yaitu : a.
Kredit jangka pendek, adalah kredit yang berjangka waktu paling lama satu tahun.
b. Kredit jangka menengah, adalah kredit yang berjangka waktu
antara satu tahun sampai dengan tiga tahun. c.
Kredit jangka panjang, adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
2. Penggolongan menurut kegunaannya
Apabila dilihat dari segi kegunaannya maka kredit digolongkan menjadi :
a. Kredit investasi, kata investasi artinya adalah penanaman modal.
Dengan demikian kredit investasi adalah kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan penanaman modal yang bersifat
ekspansi, modernisasi, rehabilitasi perusahaan, dan tahan lama. Seperti tanah, mesin, dll. Karenanya pula kredit investasi ini sering
disebut sebagai kredit bantuan proyek. b.
Kredit modal kerja, adalah kredit yang diberikan untuk kepentingan kelancaran modal kerja nasabah. Jadi kredit ini
sasarannya untuk membiayai biaya operasi usaha nasabah. Kredit tersebut dipergunakan untuk membiayai pembelian dan modal
22
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit, Djambatan, Jakarta, 1995, hlm 29
Universitas Sumatera Utara
lancar yang habis dalam pemakaian, seperti barang dagangan, bahan baku, dll.
c. Kredit profesi, kredit ini diberikan bank kepada nasabah semata-
mata untuk kepentingan profesinya. Sebenarnya kredit tersebut tidaklah berbeda dari kredit investasi, yang berbeda hanya terletak
pada kedudukan atau status nasabah. 3.
Penggolongan menurut pemakaiannya Apabila kredit dilihat dari sudut pemakaiannya maka kredit dapat
digolongkan dalam : a.
Kredit konsumtif, adalah kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti kredit yang
diberikan untuk membeli alat-alat rumah tangga. Dengan kata lain jenis kredit konsumtif ini adalah kredit yang tidak memberikan
tambahan hasil dari jenis produk atau barang yang dibeli dengan uang kredit tersebut.
b. Kredit produktif, merupakan kebalikan dari kredit konsumtif, sebab
pada kredit produktif, pembiayaan bank ditujukan untuk keperluan usaha nasabah agar produktifitas bertambah meningkat. Bentuk
kredit produktif dapat berupa kredit investasi maupun kredit modal kerja, karena kedua kredit tersebut diberikan untuk meningkatkan
produktifitas usahanya. c.
Kredit likuiditas, diberikan kepada debitur dengan tujuan untuk membantu perusahaan yang sedang kesultan likuiditas. Misalnya
Universitas Sumatera Utara
kredit likuiditas Bank Indonesia yang diberikan kepada bank-bank yang memiliki likuiditas dibawah minimal tertentu.
4. Penggolongan berdasaran waktu pencairannya
Apabila suatu kredit dilihat dari sudut pandang waktu pencairannya, maka kredit jenis ini dapat dibagi atas :
a. Kredit tunai cash credit. Adalah kredit yang pencairan dananya
dilakukan secara tunai, hal ini dapat dilakukan dengan cara memindah bukukan ke dalam rekening debitur.
b. Kredit tidak tunai non cash credit. Adalah merupakan kredit yang
pembayarannya tidak dilakukan saat perjanjian selesai dibuat, akan tetapi pembayaran baru dilakukan oleh kreditur kepada debitur
apabila debitur telah melakukan suatu pekerjaan tertentu. Yang termasuk ke dalam jenis kredit yang tidak tunai diantaranya :
1 Garansi bank atau Standby LC, dalam hal ini bank akan
membayarkan jumlah tertentu kepada debitur apabila debitur telah melakukan suatu perbuatan tertentu, misalnya jika pada
suatu saat pihak pemohon garansi tidak melaksanakan kewajibannya kepada pihak lain. Dalam keadaan demikian,
maka pihak bank-lah yang akan membayarnya. 2
Letter of credit, adalah merupakan jaminan kepada penjual atau pengirim barang dimana bank akan membayar sejumlah
uang tertentu jika semua dokumen-dokumen tertentu telah dipenuhi oleh pihak penjual atau pengirim barang.
Universitas Sumatera Utara
5. Penggolongan berdasarkan jaminan collateral
23
a. Kredit dengan jaminan secured loan
b. Kredit dengan tanpa jaminan unsecured loan
Hal diatas merupakan beberapa jenis kredit perbankan yang pembagian jenis-jenis itu masih dapat dilakukan lagi berdasarkan cara bagaimana melihatnya
yang kurang lebih sama, namun hanya sedikit berbeda tergantung cara melihatnya. Jenis-jenis kredit diatas adalah merupakan jenis kredit yang terdapat
di bank umum. Ciri utamanya adalah sistem pembagian keuntungan berdasarkan bunga
interest dan terdapatnya sistem agunan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan bank selaku kreditur kepada debitur atau nasabah.
Sejalan dengan perkembangan perbankan di Indonesia, maka jenis kredit perbankan ini menjadi bertambah dengan diperkenalkannnya sistem perbankan
berdasarkan prinsip syariah Islam dengan ciri utamanya pembagian keuntungan berdasarkan bagi hasil
profit sharing.
C. Tujuan dan Fungsi Kredit Pembiayaan Perbankan