Keterbukaan Kepala Sekolah dalam Kegiatan Komunikasi

namun sebaliknya ketika orang yang terkena musibah atau kesulitan tersebut merupakan orang yang dekat dan sangat penting bagi kepala sekolah maka kepala sekolah akan memprioritaskan dan memberikan perhatiannya. 10 Dari hasil keterangan diatas dapat dilihat pula persepsi guru secara keseluruhan mengenai indikator untuk dimensi empati dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif sebagai berikut: Tabel 4.5 Empati Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal Item Pernyataan Tanggapan Responden N Skor SS 4 S 3 KK 2 TP 1 F F F F Item 9 18 28,1 30 46,9 16 25 - 64 194 Item 10 11 17,2 35 54,7 18 28,1 - 64 185 Item 11 15 23,4 38 59,4 8 12,5 3 4,7 64 193 Item 12 3 4,7 16 25 42 65,6 3 4,7 64 147 Item 13 6 9,4 18 28,1 38 59,4 2 3,1 64 156 Total Skor Dimensi Empati Kepala Sekolah 875 Rata-rata 875 5 x 4 = 20 = 13,67 x 100 = 68,35 Pada tabel di atas dapat dilihat tanggapan guru secara keseluruhan mengenai empati kepala sekolah. Pada item 9 perolehan nilai terbesar terdapat pada kategori sering dengan angka prosentase sebesar 46,9 guru berpendapat bahwa kepala sekolah sering mendengarkan keluhan guru mengenai segala hal terkait organisasi sekolah. Pada item 10 dan 11 juga 10 Hasil wawancara dengan Pak Abdul Rozak Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 10.47 WIB menunjukkan persepsi guru bahwa kepala sekolah sering menanggapi pesan yang disampaikan guru serta menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri guru. Tetapi, pada item 12 dan 13 guru berpendapat bahwa empati yang ditunjukkan kepala sekolah ketika ada guru yang terkena musibah hanya sesekali saja dengan perolehan nilai prosentase terbesar yaitu 65,6 dan 59,4 pada kategori kadang-kadang. Hasil angket tersebut sejalan dengan penuturan informan dalam wawancara bahwa kepala sekolah masih kurang dalam memenuhi kebutuhan dan harapan guru sebagai makhluk sosial yang terkadang membutuhkan suatu perhatian dari atasan. Akan tetapi, jika melihat kembali pada aktivitas yang dimiliki kepala sekolah memungkinkan kurangnya pemberian perhatian kepada guru dapat disebabkan karena kesibukan kepala sekolah yang memiliki banyak kegiatan diluar jabatannya sebagai pemimpin organisasi sekolah, karena dari hasil penuturan kepala sekolah dalam wawancara, beliau menyadari dan mengetahui bagaimana komunikasi seharusnya yang dilakukan terhadap bawahan melalui rasa empati. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa empati kepala sekolah sudah cukup efektif atau cukup baik dengan kesediaan kepala sekolah dalam mendengarkan dan menanggapi pesan yang disampaikan guru, namun masih terdapat kekurangan pada keterbatasan waktu yang dimiliki kepala sekolah sehingga pemenuhan kebutuhan guru yang mengharapkan kepala sekolah dapat menunjukkan empatinya disaat guru sedang terpuruk seperti keadaan guru yang sedang mengalami musibah belum tercapai secara optimal.

4. Dukungan Kepala Sekolah dalam Komunikasi

Aspek ketiga yang harus diperhatikan dalam menciptakan komunikasi efektif yaitu melalui pemberian dukungan atau pengobaran semangat dari komunikator terhadap komunikan untuk ikut serta berpartisipasi dalam komunikasi sehingga situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. Apabila kita meninjau ulang pembahasan mengenai keterbukaan kepala sekolah dalam melaksanakan komunikasi interpersonal, sedikitnya sudah tergambar bagaimana kepala sekolah memberikan dukungan dalam komunikasi interpersonal salah satu contohnya yaitu dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk menyampaikan kritik dan saran, hal ini menunjukkan bahwa dengan kesediaan kepala sekolah untuk membuka diri merupakan suatu sikap mendukung supportiveness terhadap guru agar berpartisipasi dalam pembentukan komunikasi yang efektif. Dukungan dalam komunikasi juga dapat dilakukan melalui perilaku suportif seperti mengajak anggota organisasi untuk bekerjasama memecahkan masalah, menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut secara bersama-sama. Sikap suportif seperti ini sudah diterapkan oleh kepala MTsN Tangerang II Pamulang dalam mengembangkan komunikasi efektif karena dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis, sikap dan perilaku tersebut diaplikasikan kepala sekolah ketika rapat bersama guru. Dalam kegiatan rapat permasalahan yang ada dipecahkan bersama-sama dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk menyampaikan ide dan masukan. Kemudian menurut penuturan kepala sekolah bahwa dalam membuat peraturan-peraturan sekolah semua anggota dilibatkan kecuali dalam keadaan darurat. 11 Pemberian dukungan kerja dari kepala sekolah melalui komunikasi memang luar bisa. Ini dapat dilihat dari cepatnya pemberian informasi mengenai program pendidikan dan keharusan melaksanakannya. Selain itu, respon kepala sekolah yang positif terhadap program yang diajukan guru kepada kepala sekolah selama itu bersifat positif untuk kemajuan bersama 11 Hasil wawancara dengan Pak Suhardi Kepala MTsN Tangerang II Pamulang, pada hari Jum’at, 14 November 2014, Pukul 9.34 WIB dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterbatasana organisasi untuk melakukan program tersebut merupakan sikap suportif dukungan lainnya yang dilakukan kepala sekolah. 12 Dan dibawah ini dapat dilihat bagaimana persepsi seluruh guru terhadap dukungan kepala sekolah yang dilaksanakan dalam mengembangkan komunikasi efektif. Tabel 4.6 Dukungan Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal Item Pernyataan Tanggapan Responden N Skor SS 4 S 3 KK 2 TP 1 F F F F Item 14 10 15,6 33 51,6 21 32,8 - 64 181 Item 15 15 23,4 30 46,9 19 29,7 - 64 188 Item 16 50 78,1 13 20,3 1 1,6 - 64 241 Item 17 38 59,4 12 18,8 14 21,9 - 64 216 Total Skor Dimensi Dukungan Kepala Sekolah 826 Rata-rata 826 4 x 4 = 16 = 12,91 x 100 = 80,69 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 80,69 dengan rata-rata guru berpendapat pada kategori sering dan sangat sering. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif sangat baik. Dari hasil wawancara yang didukung oleh data observasi dan angket dapat disimpulkan bahwa dukungan yang ditumbuhkan kepala sekolah dalam 12 Hasil wawancara dengan Pak Abdul Rozak Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 10.47 WIB