Empati Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpsonal

dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterbatasana organisasi untuk melakukan program tersebut merupakan sikap suportif dukungan lainnya yang dilakukan kepala sekolah. 12 Dan dibawah ini dapat dilihat bagaimana persepsi seluruh guru terhadap dukungan kepala sekolah yang dilaksanakan dalam mengembangkan komunikasi efektif. Tabel 4.6 Dukungan Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal Item Pernyataan Tanggapan Responden N Skor SS 4 S 3 KK 2 TP 1 F F F F Item 14 10 15,6 33 51,6 21 32,8 - 64 181 Item 15 15 23,4 30 46,9 19 29,7 - 64 188 Item 16 50 78,1 13 20,3 1 1,6 - 64 241 Item 17 38 59,4 12 18,8 14 21,9 - 64 216 Total Skor Dimensi Dukungan Kepala Sekolah 826 Rata-rata 826 4 x 4 = 16 = 12,91 x 100 = 80,69 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 80,69 dengan rata-rata guru berpendapat pada kategori sering dan sangat sering. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan yang dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif sangat baik. Dari hasil wawancara yang didukung oleh data observasi dan angket dapat disimpulkan bahwa dukungan yang ditumbuhkan kepala sekolah dalam 12 Hasil wawancara dengan Pak Abdul Rozak Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 10.47 WIB mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif sudah baik dan dilakukan melalui cara pemberian bimbingan profesional terhadap guru seperti membimbing dan mengarahkan guru untuk meningkatkan prestasi kerja dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru terkait program kerja serta pemberian dorongan terhadap guru untuk ikut serta terlibat dalam kegiatan komunikasi dengan memberikan kesempatan kepada guru untuk menyampaikan ide dan masukan, mengikut sertakan guru dalam pengambilan keputusan serta membuka diri menerima kritik dan saran dengan posotif.

5. Kepositifan Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal

Menurut Miftah Thoha kepositifan dalam komunikasi interpersonal meliputi tiga unsur yaitu 1 komunikasi antar pribadi akan berhasil jika terdapat perhatian yang positif terhadap diri seseorang, 2 komunikasi antar pribadi akan terpelihara baik jika suatu perasaan positif terhadap orang lain itu dikomunikasikan, dan 3 suatu perasaan positif dalam situasi komunikasi amat bermanfaat untuk mengefektifkan kerjasama. 13 Oleh karenanya, kepositifan atau perasaan positif perlu ditanamkan dalam diri seseorang baik perasaan positif terhadap diri sendiri maupun diri orang lain sehingga dengan perasaan positif tersebut dapat tercipta suatu interaksi yang efektif dan terbentuk kerjasama yang baik antara kepala sekolah dengan guru. Dalam lingkungan MTs Negeri Tangerang II Pamulang tegur sapa merupakan sikap positif yang ditunjukan setiap warganya baik dari atasan kepada bawahan begitupun sebaliknya. Selain itu menurut kepala sekolah sikap dan perilaku positif yang dapat dibangun melalui komunikasi dengan guru yaitu kadang kala dalam bentuk pemberian pujian dan reward ketika guru meraih prestasi, memberi pemakluman ketika guru gagal dalam 13 Miftah Thoha, op.cit., h. 193-194 melaksanakan program sekolah tapi juga memberikan support, serta pemberian maaf dalam keadaan bersalah. 14 Dengan cara memotivasi guru-guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM dan mendorong guru-guru untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar dapat menjadi guru yang profesional merupakan salah satu bentuk perilaku positif yang dilakukan kepala sekolah selama ini. 15 Hal ini tentu dapat kita lihat pula pada profil guru-guru MTsN Tangerang II Pamulang yang memang lebih dari 20 guru sudah menamatkan pendidikan pada jenajng S-2 Strata 2. Namun dalam pelaksanaan komunikasi interpersonal yang efektif pada aspek sikap dan perilaku positif yang ditunjukkan kepala sekolah masih dirasa kurang oleh informan lainnya yaitu pada cara kepala sekolah mengapresiasi hasil kerja guru, dimana apresiasi yang diberikan hanya pada hal-hal atau hasil kerja yang memang sangat terlihat keberhasilannya. Akan tetapi diharapkan juga kepala sekolah dapat memberikan apresiasi terhadap hasil kerja guru yang belum maksimal menurut kepala sekolah agar guru tidak merasa sia-sia dalam melaksanakan tugasnya. 16 Kemudian dengan keterbatasan waktu yang dimiliki kepala sekolah terkadang kepala sekolah juga lupa memberikan reward kepada guru yang memiliki prestasi. 17 Sejalan dengan pemaparan di atas dapat dilihat pula hasil angket mengenai persepsi guru secara keseluruhan terhadap sikap positif yang dilakukan kepala sekolah di MTsN Tangerang II Pamulang sebagai bahan penguat dari hasil wawancara di atas. 14 Hasil wawancara dengan Pak Suhardi Kepala MTsN Tangerang II Pamulang, pada hari Jum’at, 14 November 2014, Pukul 9.34 WIB 15 Hasil wawancara dengan Pak Abdul Rozak Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 10.47 WIB 16 Hasil wawancara dengan Pak Nurabdillah Guru Mata pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 09.17 WIB 17 Hasil wawancara dengan Ibu N. Supriati Guru Mata Pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 10.17 WIB Tabel 4.7 Sikap dan Perilaku Positif Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal Item Pernyataan Tanggapan Responden N Skor SS 4 S 3 KK 2 TP 1 F F F F Item 18 6 9,4 25 39,1 30 46,9 3 4,7 64 162 Item 19 39 60,9 22 34,4 3 4,7 - 64 228 Item 20 36 56,3 20 31,3 8 12,5 - 64 220 Item 21 32 50 26 40,6 6 9,4 - 64 218 Item 22 9 14,1 31 48,4 24 37,5 - 64 177 Item 23 2 3,1 27 42,2 33 51,6 2 3,1 64 157 Total Skor Dimensi Sikap Positif Kepala Sekolah 1162 Rata-rata 1162 6 x 4 = 24 = 18,16 x 100 = 75,67 Dari hasil angket yang digambarkan pada prosentase di atas, dari keseluruhan item dimensi kepositifan kepala sekolah dalam komunikasi interpersonal masih terdapat nilai prosentase dengan perolehan nilai tertinggi pada kategori kadang-kadang yang artinya masih terdapat beberapa sikap positif kepala sekolah yang belum optimal dalam mengembangkan komunikasi yang efektif. Kekurangan yang ditunjukkan dari hasil perolehan nilai angket terdapat pada item 18 dengan indikator berpikir positif terhadap orang lain dan pada item 23 dimana guru berpendapat bahwa kepala sekolah tidak sering memberikan hadiah kepada guru yang memiliki prestasi.