Tabel 4.7 Sikap dan Perilaku Positif Kepala Sekolah dalam Komunikasi
Interpersonal Item
Pernyataan Tanggapan Responden
N Skor SS
4 S
3 KK
2 TP
1 F
F F
F
Item 18 6
9,4 25 39,1
30 46,9 3 4,7
64 162
Item 19 39 60,9
22 34,4 3
4,7 -
64 228
Item 20 36 56,3
20 31,3 8 12,5
- 64
220 Item 21
32 50 26 40,6
6 9,4
- 64
218 Item 22
9 14,1 31 48,4
24 37,5 -
64 177
Item 23 2
3,1 27 42,2
33 51,6 2 3,1
64 157
Total Skor Dimensi Sikap Positif Kepala Sekolah 1162
Rata-rata 1162 6 x 4 = 24
= 18,16
x 100 = 75,67
Dari hasil angket yang digambarkan pada prosentase di atas, dari keseluruhan item dimensi kepositifan kepala sekolah dalam komunikasi
interpersonal masih terdapat nilai prosentase dengan perolehan nilai tertinggi pada kategori kadang-kadang yang artinya masih terdapat beberapa sikap
positif kepala sekolah yang belum optimal dalam mengembangkan komunikasi yang efektif. Kekurangan yang ditunjukkan dari hasil perolehan
nilai angket terdapat pada item 18 dengan indikator berpikir positif terhadap orang lain dan pada item 23 dimana guru berpendapat bahwa kepala sekolah
tidak sering memberikan hadiah kepada guru yang memiliki prestasi.
6. Kesamaan atau Sikap Kesetaraan dalam Komunikasi Interpersonal
Kesamaan merupakan sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis sehingga tidak mempertegas suatu perbedaan pada
diri setiap individu. Aspek ini adalah salah satu aspek yang dapat mendukung berkembangnya komunikasi interpersonal yang efektif, dengan menempatkan
diri setara dengan orang lain dapat membangun komunikasi secara dua arah serta dapat menciptakan hubungan yang akrab dan nyaman.
Pada dasarnya dalam suatu organisasi sekolah perbedaan antara atasan dan bawahan tidak dapat dihindari oleh setiap individu di dalamnya karena
organisasi sekolah merupakan organisasi struktural. Yang selama ini dirasakan oleh guru MTsN Tangerang II Pamulang, apabila kegiatan
komunikasi dengan kepala sekolah berada pada ranah formal atau kedinasan maka komunikasi yang terjalin pasti tetap ada unsur perbedaan sebagai atasan
dan bawahan, sedangkan pada kegiatan komunikasi secara informal kepala sekolah MTsN Tangerang II Pamulang dapat memposisikan diri layaknya
seorang teman.
18
Tetapi, meskipun unsur perbedaan sebagai atasan dan bawahan melekat pada kegiatan komunikasi interpersonal secara formal,
namun komunikasi yang dilakukan antara guru dan kepala sekolah biasanya tetap dalam suasana hangat dan kekeluargaan.
19
Selama ini dalam menjalin komunikasi melalui unsur kesamaan, kepala sekolah MTsN Tangerang II Pamulang melakukannya dengan
mengupayakan seluruh warga memiliki hak yang sama dalam memajukan dan mewujudkan tujuan organisasi, seperti dalam kegiatan rapat seluruh
anggota memiliki hak pilih dan dipilih, contoh lainnya yaitu pada perumusan anggaran juga dilakukan secara transparan dan semua pihak berhak untuk
18
Hasil wawancara dengan Pak Dasril Guru Penjaskes, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 14.01 WIB
19
Hasil wawancara dengan Pak Nurabdillah Guru Mata pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 09.17 WIB
mengajukan anggaran.
20
Ini berarti bahwa kepala sekolah berusaha untuk demokratis dalam kepemimpinannya dan adapun jurang pemisah dalam
kegiatan komunikasi itu didasari karena organisasi sekolah merupakan organisasi struktural yang dalam kegiatannya tidak akan terlepas dari status
jabatan sebagai atasan dan bawahan. Berikut adalah hasil perhitungan angket tentang persepsi seluruh guru
mengenai kesamaan yang ditunjukkan kepala sekolah dalam melakukan komunikasi:
Tabel 4.8 Sikap Kesamaan Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal
Item Pernyataan
Tanggapan Responden N Skor
SS 4
S 3
KK 2
TP 1
F F
F F
Item 24 31 48,4
30 46,9 3
4,7 -
64 220
Item 25 19 29,7
26 40,6 19 29,7
- 64
192 Item 26
24 37,5 38 59,4
2 3,1
- 64
214 Item 27
14 21,9 29 45,3
21 32,8 -
64 185
Item 28 7 10,9
18 28,1 32 50
- 64
153
Total Skor Dimensi Sikap Positif Kepala Sekolah 964
Rata-rata 964
5 x 4 = 20 =
15,06 x 100 = 75,3
Dari hasil data angket di atas rata-rata guru memberikan pendapat yang positif mengenai sikap kesetaraan atau kesamaan yang ditunjukkan oleh
kepala sekolah kepada guru. Ini menunjukkan bahwa secara garis besar kepala sekolah tidak membeda-bedakan setiap individu dalam organisasi.
20
Hasil wawancara dengan Pak Suhardi Kepala MTsN Tangerang II Pamulang, pada hari Jum’at, 14 November 2014, Pukul 9.34 WIB
7. Audible Kemampuan Kepala Sekolah dalam Komunikasi
Arti dari audible adalah dapat didengar, maksud audible disini yaitu terkait kemampuan kepala sekolah dalam melakukan komunikasi. Jika
melihat pada profil kepala sekolah di atas, kepala sekolah MTsN Tangerang II Pamulang memiliki banyak pengalaman baik berupa pengalaman bekerja,
pengalaman menjadi bagian dari organisasi, pengalaman mengikuti berbagai pelatihan dan seminar serta sebagaimana yang disampaikan para guru bahwa
latar belakang pendidikan S-1 Strata Satu yang diambil oleh kepala sekolah yaitu Program Studi B. Indonesia di IAIN Jakarta yang sekarang adalah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan latar belakang pendidikan dan keaktifan kepala sekolah dalam mengikuti berbagai kegiatan tentunya kepala sekolah
memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Begitupun dengan para guru yang secara keseluruhan sudah menamatkan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi S-1 Strata Satu harus dapat berkomunikasi dengan baik karena semakin tinggi pendidikan yang dijalani maka akan semakin banyak
pengalaman dalam mengasah kemampuan berkomunikasi. Dari hasil pengamatan penulis pada saat rapat dan ketika melakukan
wawancara, kepala sekolah memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat baik. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari penggunaan bahasa yang jelas
dan mudah dimengerti ketika kepala sekolah menyampaikan suatu pesan terhadap komunikan. Hasil pengamatan tersebut sejalan dengan persepsi
informan dalam wawancara bahwa kepala sekolah merupakan orang yang komunikatif atau orang yang mampu melakukan komunikasi baik secara
langsung dalam arti tatap muka maupun menggunakan media komunikasi.
21
Kemudian kemampuan komunikasi yang baik ditunjukkan tidak hanya melalui komunikasi verbal namun komunikasi nonverbal seperti melakukan
sapaan dengan berjabat tangan dan memberikan senyuman disaat bertemu
21
Hasil wawancara dengan Ibu N. Supriati Guru Mata Pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 10.17 WIB