Latar Belakang Ir. Guslim, MS

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, aspek pelestarian lingkungan hidup dan perlindungan konsumen, terutama terhadap kemungkinan kontaminasipencemaran sejumlah bahan kimia, telah menjadi isu sentral di berbagai negara, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Hanya komoditas yang telah teruji aman bagi konsumen dan tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan yang mampu bersaing di pasaran internasional Kelompok Kerja Penyusun Revisi Metode Analisis Residu Pestisida pada Hasil Pertanian, 2004. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah sentra produksi buah jeruk di Sumatera Utara. Jeruk memiliki prospek dan potensi pasar yang sangat baik di dalam maupun di luar negeri, maka pengusahaan komoditas tersebut memerlukan peningkatan baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas. Sampai saat ini produktivitas jeruk di Indonesia masih rendah. Rendahnya produktivitas tersebut antara lain disebabkan oleh gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT Direktorat Perlindungan Hortikultura, 1996. OPT merupakan salah satu faktor pembatas dalam usaha peningkatan produksi pertanian. OPT dapat menyerang tanaman sejak mulai pembibitan, pertanaman bahkan sampai pada penyimpanan. Salah satu upaya untuk menghindarkan kerusakan tanaman yang menyebabkan kerugian secara ekonomi Universitas Sumatera Utara digunakan pestisida. Penggunaan pestisida berkembang pesat sejak dekade enam puluhan dan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pertanian Komisi Pestisida, 1997. Penggunaan pestisida ditujukan untuk menekan populasi OPT secara cepat dibandingkan metode pengendalian lainnya. Karena keunggulan pestisida tersebut, kenyataan di lapangan petani menggunakan pestisida secara berjadwal sistem kalender. Akibat dari penggunaan pestisida secara terus-menerus dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, baik lingkungan perairan, tanah, udara maupun makhluk hidup yang bukan sasaran Komisi Pestisida, 1997. Salah satu kerugian penggunaan pestisida pada tanaman pertanian adalah timbulnya residu pestisida pada tanaman sebagai bahan makanan manusia. Sebagian besar residu pestisida terakumulasi di dalam tanah. Residu ini dapat bertahan dalam waktu lama dalam tanah sampai beberapa tahun tergantung jenis pestisidanya. Residu pestisida ini dapat mempengaruhi kehidupan di dalam tanah, terakumulasi di dalam tubuh hewan dan dapat berpindah dari satu hewan ke hewan lainnya melalui rantai makanan Hardjowigeno, 1995. Pemerintah telah menjadikan Pengendalian Hama Terpadu PHT sebagai suatu kebijakan dalam pengendalian hama. Kebijakan ini telah mempunyai dukungan hukum yang kuat dengan keluarnya Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 Pasal 20 dinyatakan bahwa 1. perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem PHT ayat Universitas Sumatera Utara 1. Salah satu prinsip PHT tersebut adalah penggunaan pestisida secara baik dan benar. Di dalam ekosistem pertanian arthropoda tanah sangat beranekaragam dan penting peranannya dalam mengaduk dan mengaerasi tanah, menghancurkan bahan- bahan organik dan mengatur jumlah populasi fauna lainnya Moldenke, 2001. Dampak positif penerapan penggunaan pestisida secara baik dan benar terhadap keanekaragaman arthropoda tanah belum banyak diketahui. Hal ini perlu diketahui untuk menilai penggunaan pestisida secara baik dan benar dalam menciptakan lingkungan pertanian yang aman dari pencemaran, dan sistem budidaya tanaman yang sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura BPTPH Medan telah melaksanakan pelatihan Penggunaan Pestisida Secara Baik dan Benar di 4 empat desa yaitu: Desa Tiga Panah, Desa Bunuraya, Desa Seberaya dan Desa Bertah Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Setiap desa dilatih satu kelompok tani yang berjumlah 25 orang. Jumlah petani yang telah dilatih sebanyak 100 orang. Pemandu berasal dari petugas BPTPH dan staf dari perusahaan pestisida. Pelatihan telah berlangsung dari bulan Maret sampai April 2008. Tesis ini mengkaji sejauhmana dampak dari pelatihan penggunaan pestisida terhadap keanekaragaman arthropoda tanah dan kadar residu pestisida pada buah jeruk bagi petani yang telah terlatih dibandingkan dengan yang tidak mengikuti pelatihan. Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah