5.6. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial
SKPD, sedangkan komunikasi organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, namun berpengaruh dengan tingkat signifikansi
10 terhadap kinerja Manajerial SKPD. Pengujian hipotesis kedua menyimpulkan bahwa budaya paternalistik mempunyai efek moderasi dengan tingkat signifikansi
10 terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi terhadap kinerja manajerial SKPD. Variabel budaya paternalistik dapat memoderasi
hubungan antara partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi terhadap kinerja manajerial SKPD.
5.6.1. Pengaruh Partisipasi Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial SKPD
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial partisipasi penganggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian Ritonga 2008, yang menyimpulkan partisipasi penganggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial, diduga
tidak ada perbedaan persepsi jawaban responden di perusahaan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dengan di Pemerintah Kabupaten Gayo Lues. Keterlibatan
mereka dalam partisipasi penganggaran yang dimulai dengan perencanaan pelaksanaan anggaran sampai dengan pengawasan sistem pengendalian intern
di lingkungan kantor dinas. Dari tabel deskripsi statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata kinerja manajerial SKPD sebesar 46.88 yang menunjukkan bahwa kinerja
Universitas Sumatera Utara
manajerial di Kabupaten Gayo Lues cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan responden relatif sedang, hal ini dapat dilihat bahwa 22 orang atau
23,2 dari responden mempunyai tingkat pendidikan di bawah S1, sedangkan tingkat pendidikan S1 sebanyak 58 orang atau 61,1 dan 15 orang atau 15,8 dari
responden memiliki jenjang pendidikan S2. Berdasarkan hasil ini dapat dijelaskan, dengan penyusunan anggaran secara
partisipatif, kinerja manajerial akan meningkat. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika tujuan atau standar yang dirancang secara partisipatif disetujui, maka
pegawai akan menginternalisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu pegawai lebih memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena ikut serta
dalam penyusunan anggaran. Sejalan dengan pernyataan Supriyono 2004, Argris 1952 dalam Fitri 2004 bahwa partisipasi anggaran merupakan sarana bagi
pegawai untuk dapat lebih mengerti terhadap apa yang mereka kerjakan. Selanjutnya partisipasi anggaran akan membantu pegawai untuk memperbaiki kinerja mereka
dengan mengetahui target anggaran. Demikian juga dengan hasil penelitian Merchant 1981, mengatakan terdapat hubungan negatif antara anggaran partisipastif dan
kinerja manajerial dapat terjadi akibat tingkat partisipasi yang tinggi berdampak terhadap menurunnya kinerja yang disebabkan oleh adanya pengaruh budgetary
slack.
5.6.2. Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Manajerial SKPD