residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat pada scatterplot yang menggambarkan titik data yang menyebar dan
tidak mengumpul membentuk suatu pola tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda memenuhi
asumsi normalitas dan terbebas dari asumsi multikolinieritas, dan heteroskedastisitas sehingga layak digunakan dalam penelitian.
5.4.2. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis 2
5.4.2.1. Pengujian normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai
Kolmogorov-Smirnov sebesar 1.016 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,254 jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan
bahwa data mempunyai distribusi normal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3. Pengujian Normalitas Data Hipotesis 2
5.4.2.2. Pengujian multikolinearitas
Tabel 5.7. Uji Multikolinearitas Hipotesis 2
Sumber: Lampiran 9
Berdasarkan hasil pengujian korelasi diantara variabel independen, dapat dilihat pada Lampiran 9 bahwa korelasi diantara variabel tersebut tidak relatif tinggi.
Semua variabel korelasi yang tidak melebihi 0.5, hal ini menunjukkan bahwa tidak
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics Model
B Std. Error
Beta T
Sig. Tolerance
VIF
Constant 17.909
7.100 2.522
.013 Partisipasi Organisasi
.291 .163
.243 1.790
.077 .443
2.259 Komunikasi Organisasi
.228 .360
.059 .635
.527 .939
1.065 Budaya Paternalistik
.233 .082
.360 2.858
.005 .514
1.945 AbsRes_1
-.122 .190
-.106 -.642
.522 .299
3.339 1
AbsRes_2 .297
.153 .302
1.946 .055
.337 2.967
Universitas Sumatera Utara
terjadinya masalah multikolinieritas diantara variabel independen. Pengujian ini dapat dilihat dengan nilai VIF yang relatif kecil, yaitu tidak lebih besar dari 5 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0.1. 5.4.2.3. Pengujian heteroskedastisitas
Gambar 5.4. Uji Heteroskedastisitas Hipotesis 2
Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi uji residual tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian
dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.4 di atas.
Universitas Sumatera Utara
5.5. Pengujian Hipotesis
5.5.1. Pengujian Hipotesis 1
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisa regresi berganda,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi berpengaruh terhadap
kinerja manajerial SKPD. Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini.
Tabel 5.8. Ringkasan Pengujian Hipotesis 1
a.Dependent Variabel : KM
R = 0,479
Adjusted R
2
= 0,213 F
= 13.694 Sig. F
= 0,000 Sumber: Lampiran 11
Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen sebesar 0,479 hal ini menunjukkan bahwa variabel partisipasi
penganggaran dan komunikasi organisasi mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan kinerja manajerial.
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
T Sig.
Constant 26.869
4.290 6.263
.000 PART
.384 .133
.320 2.896
.005 1
KO .143
.072 .220
1.990 .050
Universitas Sumatera Utara