Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data Pengujian Asumsi Klasik

4.7. Uji Kualitas Data

4.7.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

Sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut baik berupa pengujian asumsi klasik maupun pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas data. Uji ini perlu dilakukan karena jenis data penelitian adalah data primer. 4.7.1.1. Uji validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan kuesioner dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan: jika r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka skor butir pertanyaan kuesioner valid tetapi sebaliknya jika r-hitung lebih kecil dari r-tabel, maka skor butir pertanyaan kuesioner tidak valid. 4.7.1.2. Uji reliabilitas Uji ini dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi beberapa kali Supramono dan Utami, 2004. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. untuk menguji reliabilitas data, penelitian ini digunakan statistic Cronbach’s Alpha á. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha á 0.6 jika lebih kecil nilai Cronbach’s Alpa á 0.6 dikatakan tidak reliabel Nunally, 1978 dalam Ghozali, 2002. Universitas Sumatera Utara

4.7.2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. 4.7.2.1. Uji normalitas Persamaan regresi linier klasik mengasumsikan bahwa terdistribusikan secara normal. Dua variabel yang datanya terdistribusi secara normal berarti kedua variabel tersebut tidak hanya uncorrelated, tetapi juga terdistribusi secara independen Gujarati, 1993. Untuk melihat apakah dalam model regresi linear datanya terdistribusikan secara normal dengan melihat normal probabilitas plot atau dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov test. Dengan tingkat signifikan 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal begitu juga sebaliknya juga dapat dilihat dari scatterplot, apabila sebaran data terletak digaris lurus, maka dapat dikatakan persyaratan normalitas terpenuhi. 4.7.2.2. Uji multikolinieritas Untuk menguji apakah ditemukan atau tidak korelasi diantara variabel independen dilakukan uji multikolinieritas. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka akan ditemukan adanya masalah multikolinieritas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolinieritas. Untuk itu diperlukan uji multikolinieritas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan: Universitas Sumatera Utara 1. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas Ghozali, 2005. 2. Melihat angka collinearity Statistics yang ditunjukkan oleh nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika angka VIF lebih besar dari 5, maka variabel bebas yang ada memiliki masalah multikolinieritas Santoso, 2002. 3. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikolinieritas yang tidak menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas. 4.7.2.3. Uji heteroskedastisitas Persamaan regresi linear klasik mengasumsikan bahwa seluruh nilai residu memiliki nilai variance yang sama homoskedastisitas. Apabila residu tidak memiliki variance yang sama, berarti terdapat masalah heteroskedastisitas pada persamaan tersebut Gujarati, 1995. Untuk menguji apakah ada masalah heteroskedastisitas pada persamaan regresi atau tidak dapat dilakukan dengan melihat pola sembarang pada grafik scatter plot. Apabila pada grafik scatter plot memperlihatkan sebaran yang tidak memiliki pola sebaran terjadi secara acak. Maka dapat dipastikan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada persamaan tersebut. 4.7.2.4. Uji hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji residual. Uji residual atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA. Universitas Sumatera Utara Merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier, Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen disebut regresi berganda. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi á 0,05 atau 5. Untuk pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t. Pengujian dilakukan dengan uji t yaitu dengan melihat tingkat pengaruh yang signifikan juga didasarkan pada á 5. Atau melihat nilai t-hitung harus lebih besar dari t-tabel. Sebaliknya jika t-hitung dari t-tabel maka pengaruh yang terjadi tidak signifikan. Sedangkan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas secara menyeluruh terhadap variabel terikat dilakukan dengan uji F. Uji ini menggunakan á 5. Dengan ketentuan, jika F hitung dari F tabel maka hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinilai berdasarkan hasil uji hipotesis yang ditunjukkan oleh tabel koefisien pada kolom signifikansi, yang menunjukkan nilai á 5. Untuk menguji regresi dengan variabel moderating digunakan uji residual. Menurut Sharma 1981 dalam Erlina 2008, untuk menguji apakah variabel dapat dikatakan sebagai variabel moderating dapat digunakan Moderating Regression Analysis MRA. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Jumlah kuesioner yang disebar kepada responden sebanyak 157 kuesioner dan dilakukan satu tahap. Kemudian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, kuesioner dijemput kembali. Dari 157 kuesioner yang dibagikan yang kembali sebanyak 115 kuesioner dan yang cacat 20 kuesioner. Jadi kuesioner yang bisa digunakan untuk melakukan analisis data hanya sebanyak 95 kuesioner sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.1 Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner No Keterangan J u m l a h Instansi Sebar Kembali Baik Rusak Tidak Kembali 1 Sekretariat 5 28 15 3 5 2 Badan 6 40 28 6 11 3 Dinas 13 66 43 8 17 4 Kantor 5 23 9 3 9 Jumlah 29 157 95 20 42 5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka diperoleh data tentang demografi responden penelitian yang terdiri dari: 1 tingkat pendidikan, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

1 60 118

Pengaruh Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Aceh Utara Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Moderating

14 98 101

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten

0 2 15

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILAN PROSEDURAL SEBAGAI VARIABEL ANTESEDEN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILAN PROSEDURAL SEBAGAI VARIABEL ANTESEDEN ( Survey pada Pergurua

0 1 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survei pada Rumah Sakit di Surakarta ).

0 0 14

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei pada Perusahaan Tekstil di Pekalongan).

0 0 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 16

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

0 0 14