BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Hubungan antara variabel yang diprediksi dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Sesuai dengan gambar kerangka konseptual Gambar 3.1, dapat dijelaskan bahwa variabel partisipasi penganggaran x
1
dan komunikasi organisasi x
2
, dengan moderating budaya paternalistik x
3
dalam penelitian ini secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial y.
Sejalan dengan kerangka konseptual di atas, maka dapat dijelaskan bahwa partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi diduga mempengaruhi kinerja
Komunikasi Organisasi X2
Partisipasi Penganggaran
X1 Kinerja Manajerial
SKPD Y
Budaya Paternalistik X3
Universitas Sumatera Utara
manajerial SKPD, dengan kata lain partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi merupakan variabel independen. Selanjutnya dapat dijelaskan juga bahwa
budaya paternalistik
merupakan variabel
yang mempengaruhi
partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi terhadap kinerja manajerial SKPD, dengan
kata lain variabel budaya paternalistik adalah variabel dependen lainnya. Partisipasi penganggaran adalah sebagai peran aktif aparat pemerintah daerah
dalam hal ini Sekretariat, Kepala Dinas, Kepala BagianSeksiSub Bagian dalam penyusunan anggaran serta pemahaman responden terhadap anggaran yang telah
disusun. Semakin tinggi tingkat keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran maka semakin meningkat pula kinerja manajerial.
Budaya paternalistik menggambarkan suatu budaya organisasi di mana para manajer tingkat menengah dan bawah masih merasa sungkan terhadap atasannya
untuk mengungkapkan apa yang menjadi pikiran, gagasan dan ide mereka, meskipun para manajer tersebut tahu bahwa hal itu lebih baik dari pada sekedar menuruti
perintah atasan. Budaya paternalistik yang semakin tinggi dapat memperkuat memperlemah hubungan antara keterlibatan manajer dengan kinerja manajerial
dalam proses penyusunan anggaran. Komunikasi organisasi merupakan gambaran, keyakinan dan dukungan yang
kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh kantor dinas komunikasi merupakan perekat yang menyatukan semua komponen yang ada di dalam kantor
agar dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan. Semakin kuat adanya komunikasi organisasi dalam diri manajer pusat pertanggungjawaban akan menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
partisipasi mereka dalam penyusunan anggaran semakin tinggi sehingga akhirnya meningkatkan kinerja manajerial. Budaya paternalistik yang semakin tinggi dapat
memperkuatmemperlemah hubungan antara keterlibatan manajer dengan kinerja manajerial dalam proses penyusunan anggaran.
3.2. Hipotesis Penelitian