Pengujian Hipotesis 2 Pengujian Hipotesis

dilakukan Tabel 5.8, maka dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara variabel partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi dengan kinerja manajerial adalah berpengaruh positif yaitu semakin tinggi variabel partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi maka semakin tinggi kinerja mereka. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kinerja manajerial, maka dapat dilihat dari nilai signifikansi t-hitung tersebut. Jika nilai signifikansi t-hitung tersebut lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap kinerja manajerial berdasarkan hasil pengujian data, nilai signifikansi dari t-hitung untuk variabel partisipasi penganggaran sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 dan untuk variabel komunikasi organisasi sebesar 0,50 lebih besar dari 0,05 Lampiran 10 maka dapat dinyatakan bahwa variabel partisipasi penganggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, dan komunikasi organisasi dengan tingkat signifikansi 5 tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD. Namun variabel komunikasi organisasi berpengaruh signifikan dengan tingkat signifikansi 10.

5.5.2. Pengujian Hipotesis 2

Dalam penelitian pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Moderat Regression Analysis. Metode ini membutuhkan dua buah persamaan regresi, dengan persamaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Model I : KM = â + â 1 Part + â 2 Ko+ â 3 Bp + e Model II : KM = â + â 1 Part+ â 2 Ko+ â 3 AbsRes_1 + â 4 AbsRes_2 + e Tabel 5.9. Ringkasan Pengujian Hipotesis 2 Koefisien Prob Model 1 Konstanta 21.336 Partisipasi Penganggaran â 1 0.352 0.10 Komunikasi Organisasi â 2 0.141 0.52 Budaya Paternalistik â 3 0.437 0.216 R squared 0.242 R 2 Change 0.217 .F 9.701 Prob. F 000 Model 2 Konstanta 17.909 0.013 Partisipasi Penganggaran â 1 0.291 0.077 Komunikasi Organisasi â 2 0.228 0.527 Budaya Paternalistik â 3 0.233 0.005 Abs_Res1 â 4 -0.122 0.522 Abs_Res2 â 5 0.297 0.055 R squared 0.276 R 2 Change 0.235 .F 6.784 Prob. F 000 Sumber: Lampiran 11 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua yang telah dilakukan maka model penelitian adalah sebagai berikut: Model I : Kinerja = 21.336 + 0.352Part + 0.141Ko + 0. 437 Bp + e Model II : Kinerja = 17.909 + 0.291Part + 0.228 KO+ 0.233 BP+ -0.122 AbsRes_1 + 0.297 AbsRes_2 Dari ringkasan hasil pengujian pertama dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi secara parsial mempengaruhi kinerja manajerial, sedangkan budaya paternalistik tidak mempengaruhi kinerja manajerial SKPD. Pengujian residual menyimpulkan bahwa variabel budaya paternalistik adalah variabel independen yang secara bersama-sama mempengaruhi kinerja manajerial SKPD. Untuk melihat efek moderasi dari variabel budaya paternalistik, maka dilakukan pengujian terhadap model kedua. Hasil pengujian model kedua menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai R 2. Hal ini menunjukkan bahwa ada efek moderasi dari variabel budaya paternalistik. Tetapi berdasarkan kriteria kedua, ternyata variabel budaya paternalistik mempunyai efek moderasi dengan tingkat signifikansi 10 hanya pada variabel partisipasi penganggaran, sedangkan jika tingkat signifikansi 5, variabel budaya paternalistik bukan merupakan variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara partisipasi penganggaran dan komunikasi organisasi dengan kinerja manajerial SKPD. Hal ini menunjukkan bahwa di Pemerintahan Daerah Indonesia khususnya di Kabupaten Gayo Lues belum menganut budaya paternalistik. Universitas Sumatera Utara

5.6. Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

1 60 118

Pengaruh Perencanaan Dan Pengawasan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Aceh Utara Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Moderating

14 98 101

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten

0 2 15

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILAN PROSEDURAL SEBAGAI VARIABEL ANTESEDEN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILAN PROSEDURAL SEBAGAI VARIABEL ANTESEDEN ( Survey pada Pergurua

0 1 12

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survei pada Rumah Sakit di Surakarta ).

0 0 14

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei pada Perusahaan Tekstil di Pekalongan).

0 0 13

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 16

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

0 0 14