selanjutnya, database listing properti yang dipasarkan juga besar. Sebab, selain data properti pribadi, mereka juga bisa memasarkan properti milik
tim.
159
Sementara itu, kelemahannya adalah memiliki fee atau komisi yang sudah ditentukan sejak awal sehinnga tidak dapat berlaku sekehendak
hatinya. Menyangkut fee yang diperoleh, seorang agen bersertifikat hanya akan mendapatkan dari penjual, tidak dari pembeli unit properti.
160
Sisi lain, agen properti bersertifikat juga terikat dengan peraturan perusahaan,
sehingga mereka tidak dapat bekerja seenaknya. Agen tersebut dalam menjalankan aktivitas profesinya, harus dapat mewakili perusahaannya
beserta peraturan-peraturan yang ada di dalamnya.
161
2. Sistem Jual Beli Agen Properti
Sebagai agen properti, ada dua cara yang bisa dilakukan dalam sistem jual belinya, yakni cara tradisional dan cara investor. Cara
tradisional, agen bertugas hanya sebagai perantara sebagaimana tugas dasarnya. Ia mencarikan pembeli untuk si penjual, sehingga bila terjadi
transaksi di antara keduanya, maka ia akan mendapatkan komisi dari jasanya tersebut. Seorang agen properti membantu menfasilitasi sebuah
transaksi dengan cara menemukan calon pembeli untuk si penjual rumah, lalu mendapatkan komisi 2-3 dua sampai tiga persen dari harga jual
apabila transaksi berhasil. Cara investor, agen berposisi sebagai investor. Investor properti
yang menjual dan membeli properti melakukan tugas yang sama dengan
159
Ibid.
160
Achmad Soheh, Op.cit., hal 74.
161
Ibid., hal 75.
Universitas Sumatera Utara
agen properti, khususnya investor jangka pendek yang hanya mencari keuntungan dari setiap penjualan propertinya. Investor properti harus
membeli propertinya di bawah harga pasar, kemudian bertindak sebagai pemilik sekaligus middleman, yakni membeli dengan satu harga lalu
menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Jika transaksi terjadi dengan sedikit keuntungan dan investor tidak memberi nilai tambah apa pun pada
properti tersebut, bisa dikatakan keuntungan dari investor tersebut sama dengan komisi broker properti.
3. Penyebab Adanya Agen Properti
Profesi agen properti ini muncul karena adanya kendala-kendala yang dimiliki, baik oleh pihak pemilik maupun pihak pembeli, dalam
terjadinya proses jual beli properti. Menurut Jimmy Wardono, kendala- kendala yang dihadapi pemilik adalah sebagai berikut :
162
a. Waktu. Kebanyakan pemilik properti bukanlah pemain dalam
bisnis properti. Mereka memiliki usaha atau pekerjaan lain yang berada di luar bisnis ini. Sehingga, mereka perlu meluangkan
waktu lebih untuk memasarkan properti mereka, mengantar calon pembeli, bahkan merencanakan promosi properti yang sedang
dipasarkan.
b. Pemasaran. Untuk mempercepat terjualnya suatu properti tidak
cukup hanya mengandalkan iklan di koran atau media promosi lainnya. Diperlukan suatu jaringan broker properti yang besar
disertai data-data pendukung yang terbaru, sehingga properti dapat terjual dengan harga sebaik mugkin.
Kendala-kendala yang dihadapi oleh pembeli menurut Jimmy Wardono adalah :
163
162
Jimmy Wardono, Panduan Jadi Broker, kaskus.co.id, diakses pada tanggal 1 Oktober 2014 pukul 13.00.
163
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
a. Waktu. Seperti kendala yang dimiliki pemilik, pembeli biasanya
juga bukanlah orang yang berada dalam bisnis ini, sehingga ia perlu meluangkan waktu untuk mencari properti yang diinginkan.
b. Informasi. Kurangnya informasi yang dimiliki oleh calon pembeli,
seperti harga pasaran tanah, rencana pengembangan kawasan, serta informasi harga properti-properti yang sejenis hingga informasi
promo kredit KPR dari bank-bank yang ada, dapat mengakibatkan calon pembeli tidak akan mendapatkan properti yang terbaik.
Selain kendala tersebut, kendala lain yang dihadapi oleh kedua belah pihak sehingga memungkinkan adanya peran agen, menurut Jimmy
Wardono adalah sebagai berikut :
164
a. Negosiasi. Praktiknya, transaksi jual beli properti bukan sekadar
transaksi jual beli biasa yang hanya melibatkan harga yang disepakati dan dalam dunia properti, ada hal-hal bisa
dinegosiasikan untuk dijadikan suatu keuntungan tambahan, baik bagi pemilik maupun pembeli.
b. Aspek hukum. Transaksi suatu objek properti, perlu diperhatikan
aspek hukumnya, seperti dokumen-dokumen yang perlu disiapkan, biaya-biaya yang timbul dan yang utama, biaya-biaya yang
menjadi kewajiban pihak pemilik, serta biaya-biaya yang menjadi kewajiban pihak pembeli.
Beberapa poin yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui betapa pentingnya peran seorang agen properti dalam proses berhasilnya sebuah
transaksi.
164
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HUKUM PERJANJIAN ANTARA AGEN PEMASARAN PERUSAHAAN
PROPERTY ONE DAN PEMILIK RUMAHTANAH
A. Pengaturan Hubungan Hukum Antara Agen Pemasaran Properti Dan PembeliPenjual Rumah